Doa itu merupakan ungkapan hati yang tidak ada tuntunan
untuk kita jalankan, bahkan sering isinya hanya permintaan, permohonan, dan
kala tertentu justru menimbulkan gejolak batin karena yang dimohon tidak
terkabul.
Paritta itu saat dibaca-pun telah memberikan berkah
ketenangan, kedamaian, keteduhan, kesejukan, ketentraman, kegembiraan, dan kebahagiaan
karena yang kita baca langsung menuntun untuk praktik, menghayati dan menyelami,
seperti dalam paritta “Karaṇīyametta Sutta”, adalah paritta guna memperoleh
kedamaian, maka kita harus cakap, jujur, tulus, lemah-lembut, tidak sombong,
mudah dinasehati, bersahaja, ber-indria tenang, tidak tercela, dan penuh cinta
kasih kepada semua makhluk tanpa batas. Mari kita membaca paritta untuk
ketenangan, ketentraman, keberkahan, dan perlindungan.
Seperti apa itu berdoa yang sesuai dengan Dhamma? Karena kita menyakini adanya hukum kamma, maka cara kita berdoa contohnya adalah sebagai berikut : “Semoga dengan kekuatan jasa baik yang saya lakukan pada saat ini, hari ini dan juga di waktu yang lain membuahkan kemajuan, kesejahteraan & kebahagiaan, semoga semua makhluk berbahagia, semoga Tiratana memberkahi.” Doa tersebut sesuai dengan apa yang kita harapkan.
Seperti apa itu berdoa yang sesuai dengan Dhamma? Karena kita menyakini adanya hukum kamma, maka cara kita berdoa contohnya adalah sebagai berikut : “Semoga dengan kekuatan jasa baik yang saya lakukan pada saat ini, hari ini dan juga di waktu yang lain membuahkan kemajuan, kesejahteraan & kebahagiaan, semoga semua makhluk berbahagia, semoga Tiratana memberkahi.” Doa tersebut sesuai dengan apa yang kita harapkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar