Hidup bukan untuk agama, yang benar adalah agama untuk hidup. Kalau
hidup selalu untuk agama, untuk agama, untuk agama, maka ada
kecenderungan gembar-gembor bahwa agama sendiri adalah agama yang paling
benar. Dan yang paling mengerikan lagi adalah bahwa, selain agama sendiri
adalah sesat. Ini sangat berbahaya, dan bisa melakukan pembunuhan demi
agama. Kalau agama untuk hidup maka manusia bisa tambah baik, tambah
baik, tambah baik setelah kenal agama,
apapun agamanya. Karena sebenarnya tidak ada agama yang disebut agama
baik atau agama jelek, agama benar atau agama tidak benar. Karena agama
adalah kecocokan. Sebelum menjadi orang suci atau paling sedikit
menjadi Sotapanna, orang tidak akan tahu agama apa yang paling benar. Kalau kita
lihat dalam agama, itu semua tidak ada buktinya, semua adalah kata buku,
kata buku, kata buku. Tidak ada orang mati kemudian masuk surga &
kembali lagi ke bumi & bercerita, telah membuktikan kebenaran kata
buku. Peribahasa Jawa mengatakan, agama adalah ageman (pakaian). Pakaian
itu adalah untuk bisa jalan kesana & kesini. Pakaian adalah satu
perlengkapan dalam kehidupan ini. Karena orang menggunakan pakaian maka
dia harus menjadi lebih bagus, lebih pantas. Demikian juga orang
menggunakan agama. Kita tidak akan mati karena menggunakan pakaian
(tidak akan mati demi agama). Hidup kita bukan karena pakaian (agama),
tapi agama - kita gunakan untuk hidup. Bukan hidup untuk agama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar