Dewa adalah penghuni Surga. Mereka tidak hidup kekal di
alam Surga, akan mati juga apabila karma baiknya telah habis. Dewa mempunyai tubuh yang lebih halus & lebih
bersih dibanding manusia. Tubuh dewa tak dapat dilihat oleh mata fisik manusia
biasa. Keberadaan dewa sulit dibuktikan untuk mereka yang belum memiliki
kemampuan melihat alam lain, khususnya melihat alam surga. Surga bukan lah
tujuan akhir ajaran Dhamma.
Makhluk di alam-alam surga ini pada suatu saat akan
meninggal, atau lenyap dari alamnya masing-masing, dan terlahir kembali di alam
lain, sesuai dengan karma yang masih mereka miliki. Walaupun kehidupan para dewa
di alam surga lebih menyenangkan atau melebihi kehidupan manusia, namun
kesucian dan kebijaksanaan dewa belum tentu melampaui kesucian dan
kebijaksanaan manusia.
Makhluk-makhluk yang terlahir di alam ini berdasarkan
karma baik mereka, seperti melaksanakan dana, sila dan perbuatan karma baik
lain. Tapi bila karma baik mereka telah habis, dan tak sempat mengembangkan
batin, dengan belajar dan melaksanakan Dharma, maka para dewa akan menemui ajal,
dan terlahir kembali di alam dewa yang lebih rendah, atau di alam manusia.
Alam Surga terbagi menjadi enam alam, yaitu :
1. Câtumahârâjikâ,
2. Tâvatimsa,
3. Yâmâ,
4. Tusita,
5. Nimmânaratî,
6. Para-nimmitavasavattî.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar