Ada dua golongan agama, yaitu “Agama Langit” & “Agama Bumi”.
Pemeluk Agama Langit (Theosentris), menggantungkan keselamatannya kepada Tuhan
(sosok maha kuasa & maha pengatur). Melakukan penyembahan & komunikasi
satu arah kepada Tuhan, dengan harapan memperoleh hidup bahagia dunia akherat
(Surga) yang kekal. Ibaratnya, manusia sebagai wayang & Tuhan sebagai dalangnya. Pemeluk
agama wahyu meyakini hidupnya hanya sekali & mengakui adanya 3 alam yaitu; Dunia, Surga & Neraka.
Pemeluk Agama Bumi (Homosentris), berjuang untuk keselamatannya dengan
cara mengindahkan dengan baik & benar berlakunya hukum-hukum
universal alam semesta (alam kasat mata & alam tidak kasat mata). Utamanya adalah
Hukum Tabur-Tuai. Ibaratnya, manusia yang hidup di hutan belantara, bagaimana
caranya bisa selamat (survive). Tuhan tidak cawe-cawe (ikut campur) lagi dengan
kehidupan manusia. Pemeluk Agama Bumi tahu hidupnya sudah berkali-kali dengan
macam-macam kebahagiaan & penderitaan (Samsara) di berbagai alam kehidupan
yang ada (secara garis besar ada 31 alam), dan kehidupannya akan berakhir setelah
mencapai kesucian sempurna / merealisasi Arahat, tidak akan terlahir &
hidup kembali di alam manapun, namun telah padam, telah mencapai kondisi bahagia
yang hakiki, kekal & abadi selamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar