
Teori kamma menolak adanya campur tangan mahluk super
atau adidaya yang menghukum dan menganugerahi manusia. Tentu saja hal ini
benar-benar merupakan satu revolusi. Paling tidak sebelum kemucullan Tathagata pun
sudah terjadi revolusi seperti itu; bahwa ternyata tidak ada mahluk apa pun
yang menganugerahi kita kebahagiaan, dan menghukum kita dengan penderitaan.
Hukum kamma adalah hukum moral universal, artinya berlaku
untuk siapa saja. Hukum ini bekerja secara independen, bebas dari campur tangan
siapa pun. Dia seperti hukum gravitasi yang bekerja secara independen, tidak
mengenal teman seagama atau tidak; dia tidak pilih kasih. Hukum kamma berbeda
dengan Tuhan. Kalau Tuhan bisa mengampuni Anda, maka hukum kamma tidak bisa.
Jika Anda berbuat jahat, kalau harus berbuah, maka tidak ada kekuatan apa pun
yang bisa menghalangi buah dari perbuatan Anda.
Sejak saya mengenal ajaran Dhamma, sampai hari ini saya
tidak pernah berdoa untuk memohon kebahagiaan, karena hal tersebut percuma.
Kebahagiaan tidak bisa di dapat dengan cara berdoa. Oleh karena itu, cara
terbaik menjalani kehidupan ini, adalah tidak dengan berdoa, tetapi mengembangkan
kebijaksanaan untuk memhami kehidupan ini dengan baik. Pahamilah cara
bekerjanya batin Anda sendiri. Pahamilah kehidupan ini dengan baik, sehingga
Anda bisa menari dalam situasi apa pun, berada di tengah badai apa pun Anda tetap
bisa menari, apalagi dalam keadaan tidak ada badai.
(dipetik dari tulisan Bhante Ashin Kheminda).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar