Kelahiran
yang maha berharga sebagai manusia ini begitu mendukung kita untuk mempraktikkan
perilaku yang benar, sebab ada kelahiran yang lain contoh : lahir sebagai binatang,
sebagai makhluk halus (syetan) dan lain sebagainya. Kelahiran sebagai manusia sangat sulit
diperoleh tapi mudah sekali hilang. Oleh karena itu, kita harus membuatnya
bermakna dengan menggunakannya dengan sebaik-baiknya.
Perenungan
Kedua : Ketidakkekalan
Dunia
beserta seluruh isinya tidaklah kekal, khususnya kehidupan masing-masing kita
yang bagaikan gelembung air. Tidak pasti kapan kita akan mati dan menjadi
mayat. Pada saat itu hanya kebajikan-lah
yang dapat menolong kita, makanya kita harus berlatih dengan rajin mulai
dari sekarang untuk selalu dapat berbuat bajik (berguna bagi sesama).
Perenungan Ketiga : Hukum Universal Yang Maha Kuasa (YMK)
Pada
saat kematian tiba, tidak akan ada kebebasan, dan hukum YMK-lah yang akan
mengambil alih. Karena kita yang berbuat maka kitalah yang harus menanggungnya.
Jadi semasa hidup, kita hendaknya meninggalkan semua perbuatan yang tidak baik,
dan selalu mencurahkan seluruh sisa waktu kita sekarang ini untuk berbuat baik.
Perenungan
Keempat : Derita & Sengsara
Seperti
jamuan terakhir sebelum algojo menghantarkan kita ke kematian; rumah, sahabat,
kesenangan dan segala kepemilikan di alam fana menyebabkan kita menderita
berkesinambungan. Oleh karena itu, dalam hidup ini hendaknya kita tekun
berlatih & selalu berupaya untuk memutuskan semua belenggu kemelekatan, dan
berjuang guna memperoleh pencerahan sempurna (Enlightened) dengan cara mengembangkan kerelaan,
kemoralan & konsentrasi (meditasi) secara serius & berkesinambungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar