Translate

Sabtu, 16 Juni 2018

Kremasi jenasah.


Kremasi jenazah, adalah solusi tepat masalah tanah pemakaman. Krematorium & kremasi jenasah adalah pilihan masa depan.
Badan jasmani manusia terdiri dari unsur tanah (zat padat), unsur air (zat cair), unsur api (panas) & unsur gerak (udara). Jazad manusia itu setelah manusia mati akan kembali / melebur ke asalnya. Lebih cepat kembali ke asal lebih baik, dengan cara dikubur (kembali ke tanah), dikremasi (kembali ke api), dibuang ke laut (kembali ke air), ditaruh di atas pohon atau dimasukkan ke lubang batu di ketinggian (batu di bukit / tebing), ini dilakukan di Toraja. Untuk jenasah yang ditaruh diatas-atas pohon (kembali ke udara / dimakan burung) dulu banyak dilakukan di Kalimantan.
Jazad manusia itu adalah LIMBAH, TAK BERGUNA, sudah ditinggalkan oleh pemiliknya sang badan rokhani (unsur kesadaran), yang sudah memeperoleh badan jasmani baru dalam hal kelahiran berikutnya. Jasad manusia PERLU DIBUANG (DIMUSNAHKAN), karena merupakan sumber penyakit & sumber bau busuk. 
Yang banyak dilakukan adalah mengubur jenasah dengan dibuatkan makam yang indah. Kalau kita mau menghormat, atau menyayangi seseorang, sebaiknya ketika yang bersangkutan masih hidup, bukan setelah meninggal lantas dibuatkan makam yang indah (menghabiskan biaya tapi tak bermanfaat). Mestinya ketika yang bersangkutan masih hidup, dibuatkan rumah misalnya, itu lebih tepat sasaran. Menyayangi atau memberi dana kepada seseorang yang sudah meninggal itu memang masih bisa dilakukan, yaitu dengan cara melakukan pelimpahan jasa (pattidana).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar