Translate

Selasa, 11 Oktober 2022

Diskusi Menarik (3)


Diskusi atau penyampaian pemahaman dalam video ini dimulai dengan pernyampaian si A sebagai berikut : SEMUA BENDA DAN SEGALA SESUATU PASTI ADA ORANG YANG MENCIPTAKAN ATAU MEMBUATNYA. DEMIKIAN JUGA ALAM SEMESTA YANG AGUNG DAN MULIA ITU JUGA PASTI ADA "PENCIPTANYA", YAITU TUHAN ALLAH YANG "MAHA KUASA", YANG TANPA "AWAL DAN AKHIR " DAN EKSISTENSINYA "DARI KEKAL SAMPAI KEKAL" KEBENARAN INI SANGAT JELAS TERTULIS DIDALAM ALKITAB YANG DIILHAMKAN / DIWAHYUKAN OLEH ALLAH SENDIRI. DAN "KEPASTIAN KESELAMATAN" BAGI SEMUA ORANG YANG BERIMAN KEPADA TUHAN ALLAH YESUS KRISTUS ITU JUGA DIJANJIKAN DAN DIJAMIN OLEH DIA. TERJADI ATAU BERAWALNYA ALAM SEMESTA JUGA SANGAT JELAS TERCANTUM DIDALAM ALKITAB YAITU DICIPTAKAN OLEH TUHAN ALLAH DAN AKAN DIMUSNAHKAN OLEH TUHAN JUGA PADA HARI KIAMAT - YAITU PADA WAKTU KEDATANGAN TUHAN YESUS KELAK. KARENA ITU - SEMOGA SEMUA ORANG BISA DENGAN RENDAH HATI UNTUK PERCAYA DAN BERIBADAH KEPADA DIA - TUHAN YANG MAHA KUASA - MAHA PENGASIH DAN MAHA PENYAYANG - MAHA ADIL DAN MAHA HIDUP ITU - SUPAYA BISA SUNGGUH- SUNGGUH MEMPEROLEH KESELAMATAN, PENGHARAPAN, KEBAHAGIAAN DAN HIDUP KEKAL YANG DIJANJIKAN DAN DIJAMIN OLEH TUHAN ALLAH YESUS KRISTUS ITU.

Kemudian si B menyampaikan pandangannya pula sebagai berikut : Anda menyampaikan pemahaman Anda dengan huruf kapital, tidak apa-apa, saya anggap itu untuk memudahkan saja karena tidak harus pindah-pindah huruf kecil dan besar. Saya tidak sependapat dengan pemahaman Anda. Sebenarnya saya bisa mengabaikan pemahaman Anda itu dan melupakannya. Tapi baiklah mungkin ada baiknya juga kita sedikit memberikan pandangan masing-masing dan mungkin teman lain juga tertarik dengan diskusi ini. Saya sangat menghormati keyakinan Anda, silahkan dijalani & semoga Anda berbahagia.

Agama itu banyak, demikian juga Kitab Suci itu banyak. Masing-masing orang punya jodohnya masing-masing. Punya pilihan - mau memilih agama yang mana untuk dipeluk, toh sudah diakui oleh negara 6 agama. Yang penting mereka mampu bersosialisasi dengan baik dengan yang beragama lain. Mampu berbuat baik, mampu saling membantu jika yang lain mengalami kesulitan dan lain sebagainya. Jika kita tidak bersaudara dalam iman – kita tetap bersaudara dalam kemanusiaan.

Setiap benda ada yang menciptakan, pada banyak contoh OK. Alam semesta yang terdiri dari milyaran galaksi – jadi berapa banyak tatasurya dan berapa banyak planet dan bumi? Kita hanya berada dalam satu bumi yang dapat diibaratkan setitik debu, masih banyak sekali bumi yang lain. Kalau Alam Semesta yang tanpa batas ini diciptakan - lalu pertanyaannya siapa yang menciptakan si pencipta? Kalau sang pencipta itu tanpa awal tanpa akhir - saya lebih sependapat jika Alam Semesta yang tanpa batas ini adalah juga tanpa awal dan tanpa akhir - meskipun selalu bergerak dan selalu berubah sesuai dengan hukumnya - yaitu Hukum Alam. Alam semesta ini ada - terjadinya bukan karena hanya satu sebab - melainkan karena banyak sekali sebab dan juga karena kondisi yang mendukung. Kalau kondisinya tidak mendukung - sesuatu itu tidak bisa terjadi. Contoh : kalau Anda memanen padi itu harus ada yang menanam padi, harus ada tanah, harus ada pengairan, harus ada cuaca atau iklim yang baik, tidak diserang tikus, harus ada yang merawat, yang merawat harus punya tenaga, punya kemauan, harus makan dan minum dan lain sebagainya. Jadi tidak ada Causa Prima - artinya tidak ada sebab yang tunggal, banyak sebabnya hingga sesuatu itu terjadi. Tidak terlalu penting buat saya Alam Semesta itu diciptakan atau tidak, sebab-sebabnya apa dengan kondisi yang bagaimana sehingga Alam Semesta itu ada, dan lain sebagainya - tidak penting buat saya. Yang terpenting adalah menyikapi dengan baik dan benar berlakunya Hukum Alam, kalau mau disebut Hukum Tuhan juga boleh. Dimana salah satu dari Hukum Alam itu adalah Hukum Sebab-Akibat, Hukum Tabur-Tuai atau Hukum Karma yang sebaiknya disikapi dengan baik dan benar supaya selamat di dunia dan selamat setelah meninggal dunia.

Saya tidak sependapat kalau Tuhan itu mempunyai hajat menciptakan Alam Semesta, dan memusnahkannya kembali pada hari kiamat. Untuk apa Tuhan memiliki hajat seperti itu? Supaya memiliki pekerjaan? Tuhan menginginkan manusia untuk beribadah kepadaNya, Tuhan kok memiliki keinginan yang remeh-temeh begitu? Maha penyayang ; mengapa ada orang bisa masuk Neraka? Apalagi kalau masuk nerakanya kekal itu kan sadis - tidak berperikemanusiaan. Dengan maha kasih, maha tahu, maha kuasa - bukakah beliau bisa menyelamatkan seluruh umat manusia masuk ke Surga? Katanya Tuhan menjamin, lalu dimana jaminannya? Tuhan tidak seperti itu, seperti manusia saja sifatnya. Dan menciptakan produk gagal karena ada yang masuk neraka. Kalau masuk neraka karena tidak menuruti perintah, kenapa Tuhan bermain gambling begitu? Bukankah beliau maha tahu? Hukum Alam itu maha kuasa juga, siapa yang bisa mengubah Hukum Alam yang salah satunya adalah Hukum Tabur-Tuai, Hukum Sebab-Akibat atau Hukum Karma yang maha adil itu? Supaya kita selamat di dunia dan selamat di alam berikutnya setelah meninggal dunia - maka kita harus menyikapi dengan baik dan benar berlakunya Hukum Karma atau Hukum Tuhan juga boleh - itu saja....

Sekali lagi saya menghormati keyakinan Anda dan juga keyakinan agama lain yang diakui di Indonesia. Masing-masing orang mempunyai jodoh agama masing-masing, silahkan dianut dan diamalkan dengan baik. Diskusi atau penyampaian pandangan ini supaya kita mampu memiliki toleransi, memaklumi keyakinan lain, dan juga kita bisa memiliki pengetahuan yang luas, itu saja... Mari kita semua hidup rukun, saling menghormati, bantu-membantu satu sama lain. Berbeda-beda itu indah. Indonesia bisa bersahabat dengan negara manapun karena Indonesia memiliki warna dan potensi yang lengkap.

Si C menimpali kedua pandangan tadi sebagai berikut :

Betul saya setuju dengan argumen ibu. Kalau memang Tuhan itu maha penyayang seperti yang disampaikan oleh bapak A itu, coba terangkan kenapa masih banyak orang menderita. Katanya penyayang dan tidak pilih kasih - kenyataannya di dunia seperti apa? Kalau memang Tuhan Yesus bisa membantu ; mengapa masih ada orang yang menderita. Jadi kesimpulannya kita hidup di dunia jangan saling merasa hebat dalam agama yang dianut. Ibarat kita beli mobil, saya suka-nya mobil Pajero, tapi orang lain tidak suka, suka-nya Fortuner, jadi masing-masing orang mempunyai kecocokan masing-masing dalam memilih agama. Tidak saling merasa hebat dan benar. Tolong Anda renungkan.

Si A tetap menyampaikan pandangannya sendiri dengan tetap mempergunakan huruf kapital sebagai berikut : PADA WAKTU TUHAN ALLAH MENCIPTAKAN MANUSIA DAN LAIN LAIN, SEBENARNYA SEMUANYA BAIK-BAIK DAN "TANPA CACAT CELA" APAPUN. NAMUN SAYANG SEKALI MEREKA ITU TIDAK TAHU BERSYUKUR - MALAHAN MELANGGAR PERINTAH TUHAN DAN BERDOSA KEPADA TUHAN - ITULAH ASAL MULA KEJATUHAN MANUSIA YANG MENGAKIBATKAN BANYAK CACAT CELA DAN HAL HAL YANG NEGATIF. BAHKAN KESUSAHAN, KEJAHATAN DAN KEMATIAN BAGI UMAT MANUSIA. DAN BUKAN KARENA TUHAN YANG MENGINGINKAN SEMUA HAL ITU TERJADI.

Si B menanggapi demikian : OK saya rasa sudah jelas pemikiran dan pemahaman kita masing-masing. Silahkan saudara A teguh dengan keyakinan yang dipilih dan silahkan dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari saudara yang disertai dengan banyak berbuat baik, tidak serakah dan tidak membenci. Semoga saudara A memperoleh keselamtan, kebahagaiaan dan hidup kekal yang dijanjikan dan dijamin oleh Tuhan Yesus.

Kemudian dengan mantapnya si A melanjutkan tanggapannya sebagai berikut : TERIMA KASIH ATAS UCAPAN BERKAT YANG ANDA SAMPAIKAN KEPADA SAYA! SEMOGA ANDA JUGA DIBERIKAN OLEH TUHAN YESUS KESELAMATAN, DAMAI, KEBAHAGIAAN DAN HIDUP KEKAL YANG MULIA KELAK DIDALAM SORGA! SANGAT SENANG BERTEMAN DAN BERDISKUSI DENGAN ANDA SEORANG INTELEKTUAL DAN BERPENGETAHUAN SECARA LOGIS DAN RASIONIL TENTANG HAL-HAL YANG MUNGKIN BISA BERMANFAAT JUGA BAGI TEMAN TEMAN YANG LAIN SEPERTI YANG ANDA KATAKAN DALAM KOMENTAR TADI!

Si B maklum dengan pemikiran dan pemahaman si A dengan tidak melanjutkan diskusi. Diskusi selesai...

Demikianlah catatan diskusi yang berjudul : Diskusi Menarik (3) ini - Semoga bermanfaat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar