Diskusi atau penyampaian pemahaman dalam video ini dimulai dengan pernyampaian si A sebagai berikut : SEMUA BENDA DAN SEGALA SESUATU PASTI ADA ORANG YANG MENCIPTAKAN ATAU MEMBUATNYA. DEMIKIAN JUGA ALAM SEMESTA YANG AGUNG DAN MULIA ITU JUGA PASTI ADA "PENCIPTANYA", YAITU TUHAN ALLAH YANG "MAHA KUASA", YANG TANPA "AWAL DAN AKHIR " DAN EKSISTENSINYA "DARI KEKAL SAMPAI KEKAL" KEBENARAN INI SANGAT JELAS TERTULIS DIDALAM ALKITAB YANG DIILHAMKAN / DIWAHYUKAN OLEH ALLAH SENDIRI. DAN "KEPASTIAN KESELAMATAN" BAGI SEMUA ORANG YANG BERIMAN KEPADA TUHAN ALLAH YESUS KRISTUS ITU JUGA DIJANJIKAN DAN DIJAMIN OLEH DIA. TERJADI ATAU BERAWALNYA ALAM SEMESTA JUGA SANGAT JELAS TERCANTUM DIDALAM ALKITAB YAITU DICIPTAKAN OLEH TUHAN ALLAH DAN AKAN DIMUSNAHKAN OLEH TUHAN JUGA PADA HARI KIAMAT - YAITU PADA WAKTU KEDATANGAN TUHAN YESUS KELAK. KARENA ITU - SEMOGA SEMUA ORANG BISA DENGAN RENDAH HATI UNTUK PERCAYA DAN BERIBADAH KEPADA DIA - TUHAN YANG MAHA KUASA - MAHA PENGASIH DAN MAHA PENYAYANG - MAHA ADIL DAN MAHA HIDUP ITU - SUPAYA BISA SUNGGUH- SUNGGUH MEMPEROLEH KESELAMATAN, PENGHARAPAN, KEBAHAGIAAN DAN HIDUP KEKAL YANG DIJANJIKAN DAN DIJAMIN OLEH TUHAN ALLAH YESUS KRISTUS ITU.
Kemudian si B menyampaikan pandangannya pula sebagai berikut : Anda
menyampaikan pemahaman Anda dengan huruf kapital, tidak apa-apa, saya anggap
itu untuk memudahkan saja karena tidak harus pindah-pindah huruf kecil dan
besar. Saya tidak sependapat dengan pemahaman Anda. Sebenarnya saya bisa
mengabaikan pemahaman Anda itu dan melupakannya. Tapi baiklah mungkin ada
baiknya juga kita sedikit memberikan pandangan masing-masing dan mungkin teman
lain juga tertarik dengan diskusi ini. Saya sangat menghormati keyakinan Anda,
silahkan dijalani & semoga Anda berbahagia.
Agama itu banyak, demikian juga Kitab Suci itu banyak. Masing-masing
orang punya jodohnya masing-masing. Punya pilihan - mau memilih agama yang mana
untuk dipeluk, toh sudah diakui oleh negara 6 agama. Yang penting mereka mampu
bersosialisasi dengan baik dengan yang beragama lain. Mampu berbuat baik, mampu
saling membantu jika yang lain mengalami kesulitan dan lain sebagainya. Jika
kita tidak bersaudara dalam iman – kita tetap bersaudara dalam kemanusiaan.
Setiap benda ada yang menciptakan, pada banyak contoh OK. Alam semesta
yang terdiri dari milyaran galaksi – jadi berapa banyak tatasurya dan berapa
banyak planet dan bumi? Kita hanya berada dalam satu bumi yang dapat
diibaratkan setitik debu, masih banyak sekali bumi yang lain. Kalau Alam
Semesta yang tanpa batas ini diciptakan - lalu pertanyaannya siapa yang
menciptakan si pencipta? Kalau sang pencipta itu tanpa awal tanpa akhir - saya
lebih sependapat jika Alam Semesta yang tanpa batas ini adalah juga tanpa awal
dan tanpa akhir - meskipun selalu bergerak dan selalu berubah sesuai dengan
hukumnya - yaitu Hukum Alam. Alam semesta ini ada - terjadinya bukan karena
hanya satu sebab - melainkan karena banyak sekali sebab dan juga karena kondisi
yang mendukung. Kalau kondisinya tidak mendukung - sesuatu itu tidak bisa
terjadi. Contoh : kalau Anda memanen padi itu harus ada yang menanam padi,
harus ada tanah, harus ada pengairan, harus ada cuaca atau iklim yang baik,
tidak diserang tikus, harus ada yang merawat, yang merawat harus punya tenaga,
punya kemauan, harus makan dan minum dan lain sebagainya. Jadi tidak ada Causa
Prima - artinya tidak ada sebab yang tunggal, banyak sebabnya hingga sesuatu
itu terjadi. Tidak terlalu penting buat saya Alam Semesta itu diciptakan atau
tidak, sebab-sebabnya apa dengan kondisi yang bagaimana sehingga Alam Semesta
itu ada, dan lain sebagainya - tidak penting buat saya. Yang terpenting adalah
menyikapi dengan baik dan benar berlakunya Hukum Alam, kalau mau disebut Hukum
Tuhan juga boleh. Dimana salah satu dari Hukum Alam itu adalah Hukum
Sebab-Akibat, Hukum Tabur-Tuai atau Hukum Karma yang sebaiknya disikapi dengan
baik dan benar supaya selamat di dunia dan selamat setelah meninggal dunia.
Saya tidak sependapat kalau Tuhan itu mempunyai hajat menciptakan Alam
Semesta, dan memusnahkannya kembali pada hari kiamat. Untuk apa Tuhan memiliki
hajat seperti itu? Supaya memiliki pekerjaan? Tuhan menginginkan manusia untuk
beribadah kepadaNya, Tuhan kok memiliki keinginan yang remeh-temeh begitu? Maha
penyayang ; mengapa ada orang bisa masuk Neraka? Apalagi kalau masuk nerakanya
kekal itu kan sadis - tidak berperikemanusiaan. Dengan maha kasih, maha tahu,
maha kuasa - bukakah beliau bisa menyelamatkan seluruh umat manusia masuk ke
Surga? Katanya Tuhan menjamin, lalu dimana jaminannya? Tuhan tidak seperti itu,
seperti manusia saja sifatnya. Dan menciptakan produk gagal karena ada yang
masuk neraka. Kalau masuk neraka karena tidak menuruti perintah, kenapa Tuhan
bermain gambling begitu? Bukankah beliau maha tahu? Hukum Alam itu maha kuasa
juga, siapa yang bisa mengubah Hukum Alam yang salah satunya adalah Hukum
Tabur-Tuai, Hukum Sebab-Akibat atau Hukum Karma yang maha adil itu? Supaya kita
selamat di dunia dan selamat di alam berikutnya setelah meninggal dunia - maka
kita harus menyikapi dengan baik dan benar berlakunya Hukum Karma atau Hukum
Tuhan juga boleh - itu saja....
Sekali lagi saya menghormati keyakinan Anda dan juga keyakinan agama lain
yang diakui di Indonesia. Masing-masing orang mempunyai jodoh agama
masing-masing, silahkan dianut dan diamalkan dengan baik. Diskusi atau
penyampaian pandangan ini supaya kita mampu memiliki toleransi, memaklumi
keyakinan lain, dan juga kita bisa memiliki pengetahuan yang luas, itu saja...
Mari kita semua hidup rukun, saling menghormati, bantu-membantu satu sama lain.
Berbeda-beda itu indah. Indonesia bisa bersahabat dengan negara manapun karena
Indonesia memiliki warna dan potensi yang lengkap.
Si C menimpali kedua pandangan tadi sebagai berikut :
Betul saya setuju dengan argumen ibu. Kalau memang Tuhan itu maha
penyayang seperti yang disampaikan oleh bapak A itu, coba terangkan kenapa
masih banyak orang menderita. Katanya penyayang dan tidak pilih kasih - kenyataannya
di dunia seperti apa? Kalau memang Tuhan Yesus bisa membantu ; mengapa masih
ada orang yang menderita. Jadi kesimpulannya kita hidup di dunia jangan saling
merasa hebat dalam agama yang dianut. Ibarat kita beli mobil, saya suka-nya
mobil Pajero, tapi orang lain tidak suka, suka-nya Fortuner, jadi masing-masing
orang mempunyai kecocokan masing-masing dalam memilih agama. Tidak saling
merasa hebat dan benar. Tolong Anda renungkan.
Si A tetap menyampaikan pandangannya sendiri dengan tetap mempergunakan huruf
kapital sebagai berikut : PADA WAKTU TUHAN ALLAH MENCIPTAKAN MANUSIA DAN LAIN
LAIN, SEBENARNYA SEMUANYA BAIK-BAIK DAN "TANPA CACAT CELA" APAPUN.
NAMUN SAYANG SEKALI MEREKA ITU TIDAK TAHU BERSYUKUR - MALAHAN MELANGGAR
PERINTAH TUHAN DAN BERDOSA KEPADA TUHAN - ITULAH ASAL MULA KEJATUHAN MANUSIA
YANG MENGAKIBATKAN BANYAK CACAT CELA DAN HAL HAL YANG NEGATIF. BAHKAN
KESUSAHAN, KEJAHATAN DAN KEMATIAN BAGI UMAT MANUSIA. DAN BUKAN KARENA TUHAN
YANG MENGINGINKAN SEMUA HAL ITU TERJADI.
Si B menanggapi demikian : OK saya rasa sudah jelas pemikiran dan
pemahaman kita masing-masing. Silahkan saudara A teguh dengan keyakinan yang
dipilih dan silahkan dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari saudara yang
disertai dengan banyak berbuat baik, tidak serakah dan tidak membenci. Semoga
saudara A memperoleh keselamtan, kebahagaiaan dan hidup kekal yang dijanjikan
dan dijamin oleh Tuhan Yesus.
Kemudian dengan mantapnya si A melanjutkan tanggapannya sebagai berikut :
TERIMA KASIH ATAS UCAPAN BERKAT YANG ANDA SAMPAIKAN KEPADA SAYA! SEMOGA ANDA
JUGA DIBERIKAN OLEH TUHAN YESUS KESELAMATAN, DAMAI, KEBAHAGIAAN DAN HIDUP KEKAL
YANG MULIA KELAK DIDALAM SORGA! SANGAT SENANG BERTEMAN DAN BERDISKUSI DENGAN
ANDA SEORANG INTELEKTUAL DAN BERPENGETAHUAN SECARA LOGIS DAN RASIONIL TENTANG
HAL-HAL YANG MUNGKIN BISA BERMANFAAT JUGA BAGI TEMAN TEMAN YANG LAIN SEPERTI
YANG ANDA KATAKAN DALAM KOMENTAR TADI!
Si B maklum dengan pemikiran dan pemahaman si A dengan tidak melanjutkan
diskusi. Diskusi selesai...
Demikianlah catatan diskusi yang berjudul : Diskusi Menarik (3) ini - Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar