Agama adalah keyakinan. Kenapa demikian? Karena agama itu banyak. Kita
boleh memilih agama sesuai dengan keyakinan kita, bahwa agama yang kita pilih itu adalah agama yang paling baik menurut masing-masing kita.
Ajaran semua agama
pada intinya hanyalah satu, menuntun manusia bagaimana caranya bisa mengendalikan atau tepatnya me-manage nafsu, agar bisa berperilaku baik, yang merupakan persyaratan pertama dan utama untuk mencapai
Surga (Alam Kebahagiaan), bahkan untuk mencapai Nirwana.
Yang terpenting dari para pemeluk agama adalah output nya bagaimana, apakah outputnya berguna bagi sesama, tidak merusak suasana di masyarakat dan lingkungan sekitar? Atau mungkin cenderung menciptakan
kekacauan? Kalau menimbulkan kekacauan berarti mereka salah (tidak
bijak) dalam mempraktekkan tuntunan agamanya, atau gurunya yang belum
piawai dalam mengajarkan agama! Jika untuk menuju ke suatu tempat ada
banyak jalan yang bisa ditempuh, demikian pula dengan agama, adalah
jalan yang ada yang bisa diikuti untuk mencapai Surga (Alam Bahagia), dan bahkan untuk mencapai Nirwana.
Agama bisa juga diibaratkan sebagai dapur. Dapur itu letaknya di belakang. Apapun yang dimasak, hasilnya adalah untuk hidangan di meja makan, rasanya harus enak, agar bisa dinikmati dengan suka cita oleh semua anggota keluarga atau tamu yang hadir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar