Translate

Jumat, 16 November 2018

Samsara.


Sering kali orang mengatakan bahwa kita tidak bisa memilih akan dilahirkan sebagai suku bangsa apa, atau dilahirkan di benua mana, itu adalah karena hukum karma atau hukum sebab-akibat yang terjadi atas diri kita, sebagai “manusia biasa” kita tidak bisa mengetahui sebelumnya. Kondisi kelahiran yang terjadi tersebut diatas, kita sendirilah penyebab atau creator nya. Bukan takdir Tuhan. Sebab kalau Tuhan yang menentukan, maka Tuhan tidak akan bisa adil.
Kenapa kita adalah creator nya? Karena sebelumnya kita pernah hidup, entah sebagai makhluk apa, dan dari alam yang mana. Bisa juga dari alam manusia, setelah mati, “kesadaran kita” yang tidak ikut mati langsung menjelma masuk ke dalam jamin “ibu yang sesuai”, janin yang terjadi setelah ada pembuahan sel telur ibu kita oleh calon ayah kita.
Kenapa kita harus hidup (dilahirkan) berulang-ulang? Karena kita masih mempunyai penyebab untuk dilahirkan, yaitu karma buruk kita. Orang tidak akan terlahir kembali ketika sudah tidak mempunyai karma buruk, sudah menjadi “Arahat”, adalah manusia atau makhluk yang telah berhasil meraih kesucian secara sempurna. Seorang Arahat setelah meninggal berarti padam, padam selamanya, tidak akan hidup (terlahir) kembali, karena penyebab kelahirannya sudah sirna, sudah berhasil dipatahkan. Telah padam itu artinya telah berhasil meraih kebahagiaan hakiki kekal selamanya, berhasil mencapai Nibbana. Pada akhirnya nanti semua makhluk akan berhasil meraih kondisi tersebut, meski harus melalui waktu yang tak terhingga lamanya, tergantung dari bagaimana perjuangan masing-masing.
Katakanlah “kebahagiaan hakiki kekal selamanya” ini pantas untuk diraih oleh semua orang (semua makhluk), sebanding dengan perjuangan atau yang dirasakannya selama itu dalam mengarungi samudera “Samsara”. Samudera Samsara adalah banyaknya kehidupan yang dialami, bisa tak terhingga banyaknya & tak terhingga lamanya, mengalami kehidupan & kematian yang berulang-ulang, yang tak terhingga banyaknya, menjadi makhluk berbagai-rupa di berbagai alam kehidupan yang ada, baik alam-alam penderitaan maupun alam-alam kebahagiaan, tergantung dari perilaku kehidupan yang dijalaninya selama ini seperti apa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar