Tidak ada orang Indonesia yang
ingin di cap sebagai atheis. Tapi memang kenyataannya sebagai berikut : sosok
super Tuhan yang menciptakan & mengatur segalanya, yang punya hajat &
banyak maunya itu tidak bisa dibuktikan kebenarannya, merupakan pemikiran yang
sangat sederhana, imajinatif & delusi. Tuhan yang seperti itu tidak ada.
Ada & tidaknya tergantung seperti apa uraiannya. Mendingan tidak
menduga-duga & memikirkan yang tak terjangkau oleh akal. Kerjakan saja karya-karya
nyata yang berguna bagi sesama & lingkungan. Masalah Tuhan memang menjadikan
debatable yang tiada akhirnya.
Sejatinya apa-apa yang baik
yang dilakukan oleh manusia di dunia ini akan berlanjut dengan kebaikan di
tempat (suasana) yang lain, baik di dunia ini dan atau setelah manusia
meninggalkan dunia (mati). Yang nyata itu adalah, ada alam semesta yang kasat
mata ini yang beroperasi & berotasi secara otomatis, sesuai dengan hukum
alamnya, dan manusia bisa menjaga kelestariannya dalam batas-batas tertentu. Selain
itu, alam kehidupan lain & makhluk-makhluknya yang tidak kasat mata itu juga
ada, dan keberadaannya bisa dibuktikan.
Setiap individu, nanti pada
waktunya, setelah “enlightened” menjadi orang suci sempurna, yang telah
berhasil menhancurkan kekotoran batin (kilesa) yang melekat padanya hasil dari
praktek samatha bhavana & vipassana bhavana secara rutin, tekun,
terus-menerus & berkesinambungan yang tak berbatas waktu & tempat, akan
bisa mengetahui, memahami & membuktikan sendiri seluk beluk semesta yang
ada ini secara gamblang, meskipun tidak mencakup semuanya, namun sudah
mencukupi untuk MENCAPAI TUJUAN AKHIR dari rangkaian perjalanan hidupnya
menjalani sebagai makhluk yang beraneka-rupa di berbagai alam kehidupan yang
ada, yaitu alam-alam penderitaan & alam-alam kebahagiaan, adalah merupakan rangkaian perjalanan hidup
yang sangat panjang, MEMERLUKAN PERJUANGAN yang tak kenal lelah & tak kenal
putus asa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar