Translate

Minggu, 11 November 2018

Perjalanan Panjang.



Tidak ada orang Indonesia yang ingin di cap sebagai atheis. Tapi memang kenyataannya sebagai berikut : sosok super Tuhan yang menciptakan & mengatur segalanya, yang punya hajat & banyak maunya itu tidak bisa dibuktikan kebenarannya, merupakan pemikiran yang sangat sederhana, imajinatif & delusi. Tuhan yang seperti itu tidak ada. Ada & tidaknya tergantung seperti apa uraiannya. Mendingan tidak menduga-duga & memikirkan yang tak terjangkau oleh akal. Kerjakan saja karya-karya nyata yang berguna bagi sesama & lingkungan. Masalah Tuhan memang menjadikan debatable yang tiada akhirnya.

Sejatinya apa-apa yang baik yang dilakukan oleh manusia di dunia ini akan berlanjut dengan kebaikan di tempat (suasana) yang lain, baik di dunia ini dan atau setelah manusia meninggalkan dunia (mati). Yang nyata itu adalah, ada alam semesta yang kasat mata ini yang beroperasi & berotasi secara otomatis, sesuai dengan hukum alamnya, dan manusia bisa menjaga kelestariannya dalam batas-batas tertentu. Selain itu, alam kehidupan lain & makhluk-makhluknya yang tidak kasat mata itu juga ada, dan keberadaannya bisa dibuktikan.

Setiap individu, nanti pada waktunya, setelah “enlightened” menjadi orang suci sempurna, yang telah berhasil menhancurkan kekotoran batin (kilesa) yang melekat padanya hasil dari praktek samatha bhavana & vipassana bhavana secara rutin, tekun, terus-menerus & berkesinambungan yang tak berbatas waktu & tempat, akan bisa mengetahui, memahami & membuktikan sendiri seluk beluk semesta yang ada ini secara gamblang, meskipun tidak mencakup semuanya, namun sudah mencukupi untuk MENCAPAI TUJUAN AKHIR dari rangkaian perjalanan hidupnya menjalani sebagai makhluk yang beraneka-rupa di berbagai alam kehidupan yang ada, yaitu alam-alam penderitaan & alam-alam kebahagiaan,  adalah merupakan rangkaian perjalanan hidup yang sangat panjang, MEMERLUKAN PERJUANGAN yang tak kenal lelah & tak kenal putus asa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar