Kata orang ada "Takdir" ada "Nasib". OK aku setuju. Tapi saya punya
komentar begini : supaya adil, takdir & nasib itu kita sendiri yang
menentukan. Kalau ada pihak lain yang menentukan, ya sudah kita diam
saja. Masa bodoh karena sudah diintervensi. Buat apa kalau yang kita
peroleh itu bukan hasil karya kita? Lebih parah lagi, kalau yang kita
perbuat itu sebenarnya bisa menghasilkan yang lebih baik, lebih banyak
dibanding hasil yang kita terima dari pihak lain. Oleh karena itu, kalau
takdir & nasib tersebut mengecewakan, siapa yang bertanggung jawab?
Mengapa harus dikorupsi? Kalau pihak lain yang bertanggung jawab, ya
sudah semua kita serahkan ke pihak lain saja biar puas. Bukankah
memberikan kepuasan kepada pihak lain itu baik?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar