Sebelum dijelaskan tentang Alam Manusia atau Manussabhumi, terlebih dahulu akan dijelaskan secara singkat tentang Kammabhumi, Apayabhumi atau 4 Alam Kemerosotan, dan Kammasugatibhumi.
Kammabhumi adalah alam kehidupan dimana makhluk-makhluk yang ada di
dalamnya adalah makhluk-makhluk yang sangat terikat dengan pancaindera, selalu
ingin memuaskan nafsu-nafsu inderawinya. Kammabhumi terdiri dari Apayabhumi dan
Kammasugatibhumi. Alam Manusia yang disebut Manussabhumi termmasuk dalam
Kammasugatibhumi.
Apayabhumi atau 4 Alam Kemerosotan adalah alam kehidupan yang
menyedihkan, makhluk-makhluk yang ada di dalamnya mengalami penderitaan. Alam terbaik
dari 4 alam ini adalah Alam Binatang.
Kammasugatibhumi adalah alam kehidupan dimana makhluk-makhluk yang ada di
dalamnya menikmati kesenangan inderawi, kecuali di alam manusia atau
Manusabhumi dimana penghuninya yaitu manusia bisa menikmati
kesenangan-kesenangan inderawi maupun didera penderitaan, hal ini sangat
tergantung dari karma masing-masing dan bagaimana cara manusia bisa mengelola keinginan
atau mengelola nafsu-nafsu inderawinya.
Sekarang akan diuraikan
tentang Alam Manusia atau Manussabhumi.
Alam Manusia, dalam bahasa Pali disebut manussabhumi. ‘Manussa' terdiri
dari dua kosakata, yaitu 'mano' yang berarti 'pikiran, batin', dan 'ussa' yang
berarti 'tinggi, luhur, meningkat, berkembang'. Manussa atau manusia adalah
suatu makhluk yang berkembang serta kukuh batinnya, yang tahu serta memahami
sebab yang layak, yang tahu serta memahami apa yang bermanfaat dan apa yang tidak
bermanfaat, yang tahu serta memahami apa yang merupakan kebajikan dan apa yang merupakan
kejahatan. Manusia yang bertempat tinggal atau hidup di empat jaman atau empat masa, yaitu masa Uttarakurudipa, masa Pubbavidehadipa, masa Aparagoyanadipa, dan masa Jambudipa. Umat manusia yang berada di masa Uttarakurudipa berusia sampai seribu tahun, yang berada di masa Pubbavidehadipa berusia sampai tujuh ratus tahun, yang berada di masa Aparagoyanadipa berusia sampai lima ratus tahun, sedangkan yang berada di masa Jambudipa berusia tidak menentu, tergantung kadar kebajikan serta kesilaan yang dimiliki. Pernah terjadi bahwa umat manusia tidak begitu mengindahkan kebajikan serta kesilaan sehingga usia rata-rata umat manusia menjadi sependek 10 tahun.
Pada jaman Guru Agung
(Tathagata), usia rata-rata umat manusia ialah 100 tahun. Diprakirakan bahwa
setiap satu abad, usia manusia memendek selama satu tahun. Karena Guru Agung
telah mangkat sejak dua puluh lima abad yang lampau, usia rata-rata umat
manusia pada saat sekarang ini ialah 75 tahun.
Seorang Sammasambuddha,
yaitu orang yang mencapai tahap ke-Buddha-an, atau orang yang telah berhasil
meraih penerangan sempurna dengan usaha sendiri dan memiliki pengikut, tidak
akan muncul apabila usia rata-rata manusia lebih pendek dari 100 tahun, karena
kesempatan bagi kebanyakan orang untuk dapat memahami kebenaran Dhamma terlalu
singkat, tetapi juga tidak akan muncul apabila lebih panjang dari 100,000
tahun, karena kebanyakan orang akan merasa sulit untuk dapat menembus hakikat
ketidak-kekalan atau kefanaan hidup. Seorang Sammasambuddha hanya terlahirkan
di masa Jambudipa, tidak pernah terlahirkan di tiga masa lainnya, apalagi di
alam-alam kehidupan selain alam manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar