Jangan memaksa diri, bahwa segala sesuatu yang ada ini, keberadaannya harus
melalui proses penciptaan, yang dilakukan oleh sesuatu sosok super, apapun itu
sebutannya. Keyakinan yang demikian itu tercetus sudah lebih dari seribu tahun
yang lalu. Keyakinan (tidak sama dengan kebenaran) itu mestinya luwes, bisa
berkembang, bisa menyesuaikan dengan perkembangan Sains (Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi) pada tahap awalnya, dan menyesuaikan pada Sains Universal
(metafisika / spiritual hakiki) pada tahapan berikutnya.
Kita semua tahu bahwa, Sains itu, dasarnya adalah penelitian ilmiah, sehingga
hasil yang didapat (yang dicetuskan) adalah nyata, diperoleh dengan pembuktian
yang valid sehingga dapat diterima oleh logika manusia. Sedangkan untuk Sains
Universal, pembuktiannya harus dilakukan sendiri oleh masing-masing orang.
Namun sebelum hal tersebut mampu dilakukan oleh seseorang, maka pemahaman atas
hal tersebut, bisa diperoleh terlebih dahulu dari guru yang pencapaian spiritualnya
telah memadai (profesional), dan diperoleh dari buku-buku / Kitab Suci yang
membabarkan kebenaran, untuk bebas dinalar atau dipertimbangkan masak-masak,
kira-kira logis atau tidak, benar atau tidak. Setelah itu barulah dipraktekkan.
Sains menjelaskan (membuktikan), bahwa jagad raya kita ini, yang terdiri
dari milyaran planet ini, usianya sudah sangat lama sekali, dan proses
terjadinya pun juga demikian, memerlukan waktu yang sangat lama sekali.
Terjadinya bukan dengan cara penciptaan bim-salabim. Dengan kenyataan (logika)
itu saja, mestinya sudah bisa menyadarkan kepada kita, apa-apa yang bisa terus kita pegang teguh, dan keyakinan seperti
apa yang bisa kita fleksibel kan, tidak kaku masif, yang tidak dapat menerima, atau
menutup rapat-rapat kehadiran Sains Universal, apalagi kehadiran Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi.
Yang paling penting adalah, apa dan bagaimana sesungguhnya hidup ini, apa
sesungguhnya yang harus diperjuangkan, yang harus menjadi cita-cita, atau tujuan
hidup kita manusia, tujuan yang paling benar, yang sesuai dengan Sains dan
sesuai dengan Sains Universal, yang dapat membawa ke kebahagiaan yang abadi, kekal
selamanya di luar ruang dan waktu. Namun yang jelas didepan mata dan logika
kita, yang paling penting, mulai saat ini marilah kita berupaya memperbanyak
perbuatan baik, mencegah perbuatan jahat, dan tekun belajar mempertajam otak
kita agar tidak menjadi bodoh (dungu), agar berguna bagi sesama, dan bagi
lingkungan alam di sekitar kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar