Translate

Rabu, 13 Februari 2019

Dihina


Pertanyaan :
Mengapa dalam kehidupan ini saya selalu dihina, dicaci-maki, dan lain-lain? Apakah kondisi itu akan hilang? Bagaimana caranya? Saya ingin bahagia tidak di hina, dan lain sebagainya .

Jawaban:
Guru Agung mengatakan. Dimasa lampau sampai sekarang, dan juga di masa yang akan datang. Tidak akan ada dan tidak pernah ada makhluk yang selalu di puji atau selalu di hina.
Hasil gambar untuk dihinaJadi kita harus paham bahwa, adalah wajar kalau ada yang menghina kita atau ada yang memuji kita. Guru Agung kemudian melanjutkan. Adalah tidak seberapa penting dihina, atau di puji oleh seseorang yang dungu, yang tidak bijaksana. Mengapa? Karena itu adalah dari kaca mata si dungu. Seperti contoh ada orang yang mengatakan, buat apa berdana, menjalankan sila dan meditasi. Itu semua tidak ada gunanya. Mengapa dia mengatakan demikian? Karena dia dungu atau tidak bijaksana, tidak mengerti arti dan manfaat dari kebajikan-kebajikan tersebut. Dan orang dungu juga memuji perbuatan-perbuatan tidak bermanfaat. Contohnya : wah kamu hebat bisa meminum 5 botol wine tanpa mabuk. Ini adalah pujian yang tidak bermanfaat dan tidak bernilai.
Guru Agung juga mengatakan, yang penting itu dihina atau dipuji oleh orang yang bijaksana. Kenapa? Karena orang bijaksana tahu apa yang patut di puji dan apa yang pantas dihina.
Jadi kalau dihina oleh orang-orang yang tidak bijaksana. Jangan diambil hati. Maafkan mereka dan lupakan saja. Kalau dihina oleh orang yang bijaksana, baru kita harus memikirkannya dengan sungguh-sungguh. Harus berubah kearah yang lebih baik. Sebetulnya orang bijaksana adalah orang yang memiliki cinta kasih, mereka menghina bukan karena benci. Hanya untuk kebaikan diri kita. Supaya kita berubah kearah yang lebih baik.
Guru Agung dan pengikutnya juga pernah dihina oleh sekelompok orang. Mengapa? Karena sekelompok orang ini tidak bijaksana atau dungu. Tapi ini juga adalah hasil karma buruk Guru Agung di kehidupan lampau. Pada saat beliau masih belum menjadi Guru Agung, jauh di kelahiran lampaunya, beliau pernah menghina seorang pertapa. Maka dari itu ketika beliau menjadi Guru Agung dan kamma buruknya matang. Beliau di hina oleh orang lain yang dimana mereka adalah orang-orang dungu.
Menjawab pertanyaan diatas, mungkin itu adalah akibat karma buruk masa lalu anda. Jadi mulai dari sekarang. Bacalah paritta yang memuja-muja Guru Agung, Dhamma dan Sangha. Supaya melemahkan karma buruk dihina ini. Kalau kita sering memuja Guru Agung, Dhamma dan Sangha, maka kita akan mendengar suara-suara yang indah di masa depan sebagai akibat karma baik ini yang berbuah.
Dan supaya kita tidak dihina oleh orang lain. Kita harus mengembangkan rasa hormat pada diri sendiri. Bagaimana caranya? Dengan menjaga moralitas, membaca paritta, berdana, meditasi cinta kasih, dan berbagai kebajikan lainnya. Karena setiap perbuatan baik yang di lakukan, akan menambah rasa hormat pada diri kita sendiri. Kalau kita saja tidak menghargai diri kita sendiri. Bagaimana orang lain bisa menghargai kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar