Pertanyaan :
Mengapa dalam kehidupan
ini saya selalu dihina, dicaci-maki, dan lain-lain? Apakah kondisi itu akan
hilang? Bagaimana caranya? Saya ingin bahagia tidak di hina, dan lain
sebagainya .
Jawaban:
Guru Agung mengatakan.
Dimasa lampau sampai sekarang, dan juga di masa yang akan datang. Tidak akan
ada dan tidak pernah ada makhluk yang selalu di puji atau selalu di hina.
Jadi kita harus paham
bahwa, adalah wajar kalau ada yang menghina kita atau ada yang memuji kita. Guru
Agung kemudian melanjutkan. Adalah tidak seberapa penting dihina, atau di puji
oleh seseorang yang dungu, yang tidak bijaksana. Mengapa? Karena itu adalah
dari kaca mata si dungu. Seperti contoh ada orang yang mengatakan, buat apa
berdana, menjalankan sila dan meditasi. Itu semua tidak ada gunanya. Mengapa
dia mengatakan demikian? Karena dia dungu atau tidak bijaksana, tidak mengerti arti
dan manfaat dari kebajikan-kebajikan tersebut. Dan orang dungu juga memuji
perbuatan-perbuatan tidak bermanfaat. Contohnya : wah kamu hebat bisa meminum 5
botol wine tanpa mabuk. Ini adalah pujian yang tidak bermanfaat dan tidak
bernilai.
Guru Agung juga
mengatakan, yang penting itu dihina atau dipuji oleh orang yang bijaksana.
Kenapa? Karena orang bijaksana tahu apa yang patut di puji dan apa yang pantas
dihina.
Jadi kalau dihina oleh
orang-orang yang tidak bijaksana. Jangan diambil hati. Maafkan mereka dan
lupakan saja. Kalau dihina oleh orang yang bijaksana, baru kita harus
memikirkannya dengan sungguh-sungguh. Harus berubah kearah yang lebih baik.
Sebetulnya orang bijaksana adalah orang yang memiliki cinta kasih, mereka
menghina bukan karena benci. Hanya untuk kebaikan diri kita. Supaya kita
berubah kearah yang lebih baik.
Guru Agung dan
pengikutnya juga pernah dihina oleh sekelompok orang. Mengapa? Karena
sekelompok orang ini tidak bijaksana atau dungu. Tapi ini juga adalah hasil karma
buruk Guru Agung di kehidupan lampau. Pada saat beliau masih belum menjadi Guru
Agung, jauh di kelahiran lampaunya, beliau pernah menghina seorang pertapa.
Maka dari itu ketika beliau menjadi Guru Agung dan kamma buruknya matang.
Beliau di hina oleh orang lain yang dimana mereka adalah orang-orang dungu.
Menjawab pertanyaan
diatas, mungkin itu adalah akibat karma buruk masa lalu anda. Jadi mulai dari
sekarang. Bacalah paritta yang memuja-muja Guru Agung, Dhamma dan Sangha.
Supaya melemahkan karma buruk dihina ini. Kalau kita sering memuja Guru Agung,
Dhamma dan Sangha, maka kita akan mendengar suara-suara yang indah di masa
depan sebagai akibat karma baik ini yang berbuah.
Dan supaya kita tidak
dihina oleh orang lain. Kita harus mengembangkan rasa hormat pada diri sendiri.
Bagaimana caranya? Dengan menjaga moralitas, membaca paritta, berdana, meditasi
cinta kasih, dan berbagai kebajikan lainnya. Karena setiap perbuatan baik yang
di lakukan, akan menambah rasa hormat pada diri kita sendiri. Kalau kita saja
tidak menghargai diri kita sendiri. Bagaimana orang lain bisa menghargai kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar