Translate

Jumat, 01 Februari 2019

Otak Manusia


Banyak orang bilang, akal manusia itu terbatas, sehingga untuk hal-hal yang tak terjangkau oleh akal kita, maka kita cukup meyakini, atau mengimani saja kata buku atau kata guru. Jika demikian halnya, maka apabila yang kita imani itu ternyata memang benar, syukurlah, tapi kalau ternyata salah, maka akan sia-sia belaka, sampai mungkin bisa mencelakakan diri kita sendiri. Itu namanya gambling, atau untung-untungan. Judi juga gambling, belum tentu menang.

Kita punya akal / pikiran, apabila terlatih, bisa menalar sesuatu dengan baik. Gunakanlah akal pikiran yang sudah kita punyai itu secara sehat, bersih & netral, supaya bisa menalar sesuatu dengan benar, dan menghasilkan keputusan terbaik. Sesuatu yang lolos dari penyaringan logika yang sudah terlatih dengan baik, kemungkinan banyak benarnya, dan sesuatu seindah apapun itu, jika tanpa dinalar dengan baik, atau dilogika seribu kali terlebih dahulu, ada kemungkin salah. Pilih mana, bisa untung besar tapi juga bisa rugi besar (gambling), atau pilih untung sedikit demi sedikit tapi berkelanjutan, berkat perhitungan dan logika yang terlatih dengan baik & matang? Jika kita memilih alternatif yang kedua, itu artinya kita menghargai otak, akal & pikiran milik kita, bukan menyia-nyiakannya seolah-olah tak berguna.

Intinya begini, untuk hal-hal yang berat, tanyakanlah kepada ahlinya, dan gunakanlah nalar kita seribu kali terlebih dahulu, sebelum sepakat, yaitu dengan cara banyak bertanya. Dan jika sudah dinalar seribu kali, dan nantinya ternyata keputusan yang kita ambil itu salah (kemungkinannya sangat kecil), tidak apa-apa, yang penting kita sudah berupaya memanfaatkan, atau memfungsikan otak dan akal pikiran kita secara maksimal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar