Banyak orang bilang, akal manusia itu terbatas, sehingga untuk hal-hal yang
tak terjangkau oleh akal kita, maka kita cukup meyakini, atau mengimani saja
kata buku atau kata guru. Jika demikian halnya, maka apabila yang kita imani itu
ternyata memang benar, syukurlah, tapi kalau ternyata salah, maka akan sia-sia belaka,
sampai mungkin bisa mencelakakan diri kita sendiri. Itu namanya gambling, atau
untung-untungan. Judi juga gambling, belum tentu menang.
Kita punya akal / pikiran, apabila terlatih, bisa menalar sesuatu dengan
baik. Gunakanlah akal pikiran yang sudah kita punyai itu secara sehat, bersih
& netral, supaya bisa menalar sesuatu dengan benar, dan menghasilkan
keputusan terbaik. Sesuatu yang lolos dari penyaringan logika yang sudah
terlatih dengan baik, kemungkinan banyak benarnya, dan sesuatu seindah apapun
itu, jika tanpa dinalar dengan baik, atau dilogika seribu kali terlebih dahulu,
ada kemungkin salah. Pilih mana, bisa untung besar tapi juga bisa rugi
besar (gambling), atau pilih untung sedikit demi sedikit tapi berkelanjutan, berkat
perhitungan dan logika yang terlatih dengan baik & matang? Jika kita
memilih alternatif yang kedua, itu artinya kita menghargai otak, akal &
pikiran milik kita, bukan menyia-nyiakannya seolah-olah tak berguna.
Intinya begini, untuk hal-hal yang berat, tanyakanlah kepada ahlinya, dan gunakanlah
nalar kita seribu kali terlebih dahulu, sebelum sepakat, yaitu dengan cara banyak
bertanya. Dan jika sudah dinalar seribu kali, dan nantinya ternyata keputusan yang
kita ambil itu salah (kemungkinannya sangat kecil), tidak apa-apa, yang penting
kita sudah berupaya memanfaatkan, atau memfungsikan otak dan akal pikiran kita
secara maksimal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar