Semua yang kusukai dan kusayangi, adalah obyek dari perubahan dan perpisahan. Oh dunia, mengapa aku ada disitu...
Yang kekal adalah ketidakkekalan, tujuan hidup kita
adalah keluar dari sana, seperti apa? Jawabannya seribu satu macam...
Kita pun selalu sama sekali baru...
Kita yang selalu sama sekali baru ini, mau kita arahkan
kemana? Jawabannya seribu satu macam...
Entah, kita akan tetap fana, atau bisa juga menuju ke ‘Keabadian’...
Semua akan menuju & sampai ke ‘Keabadian’, jika tidak
- maka ada ‘gagal produk’ dari Yang Maha Kuasa. Oleh karena Maha Kuasa, sudah
tentu tidak ada itu ‘gagal produk’.
Meski demikian, sangat mungkin sekali kita memerlukan
waktu yang tak terhingga lamanya - dengan kegagalan yang berulang-ulang - untuk bisa sampai ke ‘Keabadian’ yang
dimaksud...
Seberapa banyak kegagalan-kegagalan kita untuk sampai ke ‘Keabadian’
itu, sangat tergantung dari kepiawaian kita sendiri dalam mengambil sikap &
menyikapi seluk beluk, dan semua rintangan yang ada, yang setiap saat mengangkangi (menguasai) diri
kita...
Seluk beluk yang mana, dan rintangan apakah yang mengangkangi kita itu? Tidak lain dan tidak bukan adalah, hukum universal alam semesta yang berlaku, dan hawa nafsu inderawi kita. Kita harus bisa me-manage dengan baik dan benar hawa nafsu ini terkait dengan berlakunya hukum universal alam semesta!
Seluk beluk yang mana, dan rintangan apakah yang mengangkangi kita itu? Tidak lain dan tidak bukan adalah, hukum universal alam semesta yang berlaku, dan hawa nafsu inderawi kita. Kita harus bisa me-manage dengan baik dan benar hawa nafsu ini terkait dengan berlakunya hukum universal alam semesta!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar