Translate

Minggu, 13 Mei 2018

Believe It or Not?


Pengetahuan dibawah ini boleh dipercaya boleh tidak dipercaya kebenarannya, semua dipersilahkan kepada pendapat Anda masing-masing :

Siapakah yang bisa menyelamatkan perjalanan hidup kita? Kita sendiri! Kenapa demikian? Mari kita renungkan uraian berikut :
1. Agama itu menunjukkan jalan untuk keselamatan perjalanan hidup manusia. Agama itu ribuan banyaknya & tidak ada agama yang semua ajarannya salah, pasti ada benarnya. Karena itulah maka Yang Maha Kuasa (YMK) “berkenan” dengan adanya banyak agama. Hendaknya manusia pandai-pandailah mengetahui benang merah ajaran agama-agama; sehingga dalam menjalankan / mempraktekkan ajaran agama (apapun itu) tidak salah jalan.
2. YMK dalam "memberikan" reward / punishment kepada manusia (makhluk lain) itu berdasarkan alasan yang tepat, dapat dipertanggungjawabkan (benar & adil), tidak semau-maunya.
3. Hendaknya manusia pandai-pandailah mengetahui alasan apa sehingga YMK akan "memberikan" reward kepada manusia. Pandai-pandailah manusia mengumpulkan banyak alasan yang dimaksud, yang merupakan syarat untuk keselamatan perjalanan hidup.
4. YMK "memberi" reward / punishment kepada manusia (makhluk lain) itu sesuai dengan perbuatan masing-masing makhluk. Suatu kejadian atau akibat (reward / punishment) itu karena ada sebabnya. Berlaku hukum universal sebab-akibat atau hukum tabur-tuai atau hukum karma. Inilah yang dikatakan bahwa yang bisa menyelamatkan kehidupan kita itu adalah kita sendiri!

Apakah kiamat itu.? Mari kita pahami uraian berikut :
1. Alam semesta ini terdiri dari milyaran galaksi @’ratusan milyar tatasurya @’sekian planet. Bumi, bulan dan lain-lain kecuali matahari (bintang) adalah planet.
2. Kiamat adalah hancurnya tatasurya, bukan hancurnya alam semesta. Tatasurya akan hancur silih berganti & akan terbentuk kembali secara bergantian pula. Demikian seterusnya tanpa awal & tanpa akhir.    
3. Kalau kiamat adalah hancurnya seluruh alam semesta, berarti ada pergantian keadaan. Keadaan yang satu berganti dengan keadaan yang lain, yang sangat berbeda. Tidak ada dinamisme perubahan sektoral yang selalu berulang. Padahal perubahan yang selalu berulang itulah yang kekal.

Apakah benar hidup itu hanya sekali? Tidak! Melainkan berkali-kali. Bahkan sampai tak terhitung berapa kali, dan akan berakhir jika manusia (makhluk lain) itu sudah menjadi suci, tidak memproduksi dosa baru. Menjadi suci itu bisa dicapai dengan mengembangkan kerelaan, kemoralan & konsentrasi (meditasi) dengan tekun dan berkesinambungan. Mari kita renungkan uraian berikut :
1. Jika manusia (makhluk lain) hidup hanya sekali & dilanjutkan dengan hidup di alam neraka atau alam surga yang kekal, berarti akan ada pergantian keadaan. Keadaan yang satu berganti dengan keadaan yang lain, yang sangat berbeda. Tidak ada dinamisme perubahan yang selalu berulang. Padahal perubahan yang selalu berulang itulah yang kekal.
2. Hidup yang berkali-kali itu mengakomodir semua reward & punishment, dan akan berakhir jika sudah tidak ada lagi penyebab adanya reward & punishment. Kehidupan akan berakhir (padam), dan inilah tujuan hidup semua makhluk, yaitu merealisasi Nirwana.
3. Kehidupan yang berkali-kali & kehidupan yang berakhir (padam) itu mengakomodir bertambah & berkurangnya populasi manusia & makhluk lain.

YMK itu mutlak & kekal. Jika ada yang kekal, maka kita sebagai manusia (makhluk lain) tidak akan kekal, bisa mati & tidak terlahir kembali sebagai entitas, padam selama-lamanya, mencapai seberang, merealisasi Nirwana, terbebas dari belenggu samsara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar