Agama-agama yang banyak dikenal itu sudah ribuan tahun umurnya,
semua berasal dari “katanya”. Oleh karena itu ada agama yang benar, dan ada
banyak yang setengah benar, hampir benar dan lain sebagainya. Kebenaran suatu
agama itu harus dibuktikan. Cara membuktikannya adalah dengan mempelajari kitab
sucinya & dipraktekkan. Mempraktekkannya dengan menggunakan akal yang sehat (akal
yang jernih), menggunakan pikiran yang cerdas, yang waspada, tidak mudah dibohongi dan rajin bertanya secara kritis kepada guru.
Tuhan tidak menurunkan agama. Ajaran agama berasal dari
penemuan manusia, atau MUNGKIN berasal dari bisikan makhluk super (bukan Tuhan tapi merasa sebagai Tuhan)
kepada manusia sang pembawa agama.
Tuhan bukan sang pencipta, Tuhan tidak menciptakan alam
semesta, jika seperti itu maka siapa yang menciptakan Tuhan? Jika Tuhan bisa
ada dengan sendirinya, maka alam semesta pun bisa ada dengan sendirinya pula, melalui
proses evolusi yang sangat panjang (sangat lama) sekali, tak terhingga. Yang jelas
setiap kejadian, wujud, bentuk atau entitas itu ada penyebabnya sehingga hal
tersebut bisa ada (bisa terjadi).
Tuhan tidak membuat perintah-perintah dan
larangan-larangan kepada manusia, Tuhan tidak punya hajat, tidak punya pamrih,
banyak maunya & rewel. Tuhan yang seperti itu adalah Tuhan yang
dipersepsikan oleh manusia jaman dulu yang dipercayai oleh banyak orang hingga sekarang
ini, Tuhan yang sepeti itu tidak pantas sebagai Tuhan, apa bedanya dengan suatu makhluk?, apa bedanya dengan manusia?
Tuhan itu tak terpikirkan, tak berkondisi & tidak dapat dinalar, sehingga
tidak perlu diusut-usut lebih lanjut, tidak membawa manfaat. Alam semesta
beserta segala isinya ini, baik yang kasat mata maupun yang tidak kasat mata sudah komplit, sudah lengkap, dan mempunyai hukum-hukum universal alam semesta. Yang terpenting bagi manusia adalah
mempelajari fenomema (seluk-beluk) alam semesta, sehingga apa yang harus
dilakukannya sesuai dengan hukum-hukum yang berlaku atas alam semesta dengan segala isinya. Agama yang benar adalah agama yang menjelaskan tentang seluk-beluk alam semesta beserta hukum-hukum
yang berlaku atasnya secara benar. Yang menjelaskan bagaimana seharusnya manusia berbuat & bertindak, dalam menyikapi hukum-hukum yang
berlaku atasnya tersebut, supaya jalan hidupnya berakhir dengan kebahagiaan
yang hakiki (kebahagiaan non inderawi yang kekal), yaitu merealisasi Nibbana.
Untuk merealisasi Nibbana, seseorang tidak harus mengetahui semuanya,
melainkan berhasil mencapai tingkat Arahat, yaitu telah berhasil merealisasikan hidup suci dengan sempurna (enlightened). Hal-hal yang tidak dapat diketahui itu antara lain adalah; kapan alam semesta
ini mulai terbentuk?, berapa banyakkah jumlah makhluk yang ada?, dan seluas apakah pengetahuan Buddha?.
Website paling ternama dan paling terpercaya di Asia
BalasHapusSistem pelayanan 24 Jam Non-Stop bersama dengan CS Berpengalaman respon tercepat
Memiliki 9 Jenis game yang sangat digemari oleh seluruh peminat poker / domino
Link Alternatif :
arena-domino.club
arena-domino.vip
100% Memuaskan ^-^