Alam semesta ini yang kasat mata maupun yang tidak kasat mata;
bekerja, bergerak atau beroperasinya secara otomatis sesuai dengan “hukum yang
berlaku atasnya”. Tidak ada sesuatupun yang mengendalikan bekerjanya alam
semesta terkecuali bekerja sesuai dengan hukum tersebut diatas. Apakah hukum
tersebut adalah Tuhan? Silahkan saja! boleh juga kalau mau dikatakan bahwa
Tuhan adalah fasilitator sehingga segala sesuatu bisa ada, bisa terjadi. Yang
jelas Tuhan bukanlah pribadi, oknum atau sosok super sekalipun. Yang disebut
Tuhan itu melebihi itu, karena yang namanya pribadi, oknum atau sosok itu
tempatnya di alam semesta bukan di luar alam semesta. Alam semesta ini tidak
berbatas, tidak ada batasnya. Namun demikian ada suatu “kondisi bahagia hakiki
kekal” yang mana bukan merupakan alam (di luar ruang & waktu) yang disebut
Nirwana, merupakan kondisi yang ingin (akan) direalisasi oleh semua manusia (bahkan
oleh semua makhluk) yang telah menyadarinya, yang telah terlepas dari
cengkeraman delusi. Bagaimana cara merealisasi Nirwana? Adalah dengan cara
memutus kehidupan ini yang berulang-ulang terlahir (mengalami kehidupan) di
berbagai alam yang ada, yaitu sudah tidak mengalami kehidupan di alam manapun
setelah mati : di neraka, di alam-alam penderitaan maupun di alam-alam
bahagia (alam surga). Seluruh alam kehidupan dikelompokkan menjadi 31 alam.
Kondisi kehidupan saat ini secara garis besar ditentukan oleh perilaku
kehidupan sebelumnya & secara garis besar akan menentukan kondisi kehidupan
berikutnya seturut dengan hukum karma yang berlaku bagi semua makhluk.
Dijelaskan sebagai berikut : aku adalah pemilik karma-ku sendiri, pewaris
karma-ku sendiri, terlahir dari karma-ku sendiri, behubungan dari karma-ku
sendiri, terlindungi oleh karma-ku sendiri, apapun karma yang kuperbuat, baik
atau buruk itulah yang akan ku warisi. Bagaimanakah caranya memutus kehidupan
itu? Adalah dengan cara mengembangkan kerelaan, kemoralan & konsentrasi
hingga maksimal (sempurna), hingga tercerahkan (enlightened) menjadi Arahat
(orang suci), yaitu dengan mempraktekkan / menempuh Jalan Mulia Berunsur
Delapan sampai berhasil dengan sempurna (enlightened).
Diatas adalah uraian
sangat singkat sekali yang disampaikan dengan kalimat sederhana agar mudah
dimengerti. Uraian lengkapnya berpuluh-puluh buku, dan tentu saja sangat
sedikit sekali di Indonesia ini yang mengetahuinya. Anda tentu tidak sependapat
dengan uraian diatas, silahkan saja. Ini adalah sekedar sharing pengetahuan yang
tidak banyak diekspos, tidak banyak diketahui orang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar