Lalu mengapa orang-orang terkadang mempraktikkan hal tersebut dan memercayainya? Itu adalah karena keserakahan, takut, dan ketidaktahuan. Segera setelah orang-orang memahami ajaran Sang Bhagava mereka menyadari bahwa hati yang murni dapat melindungi mereka jauh lebih baik daripada potongan kertas, logam, dan mantra-mantra dan mereka tidak lagi bergantung pada hal tersebut. Sang Bhagava mengajarkan kejujuran, kebaikan hati, pengertian, kesabaran, pemaafan, kedermawanan, kesetiaan dan kualitas baik lainnya yang sesunguhnya melindungi anda dan memberi anda kemakmuran sesungguhnya.
Apakah beberapa jimat
memang ampuh? Ada seseorang yang berpenghidupan baik dengan menjual
jimat-jimat. Ia meng-klaim bahwa jimatnya bisa memberi keberuntungan,
kemakmuran, dan ia menjamin bahwa anda akan mampu memprediksikan angka lotere
yang keluar. Kalau yang dikatakannya benar, kenapa ia sendiri bukan seorang
jutawan? Jika jimatnya memang benar-benar bekerja, lalu kenapa ia tidak
memenangkan lotere minggu demi minggu? Satu-satunya keberuntungan yang
dimilikinya adalah bahwa masih ada orang-orang yang cukup bodoh untuk membeli jimatnya.
Lalu, apakah ada itu
yang namanya keberuntungan? Mengenai keberuntungan, ada yang “memercayai bahwa
apapun yang terjadi, apakah baik atau buruk, pada manusia dalam setiap
peristiwa adalah karena kebetulan, takdir, dan keberuntungan.” Sang Bhagava sepenuhnya
menolak kepercayaan ini. Semua yang terjadi memiliki sebab atau sebab-sebab
tertentu dan harus ada hubungan antara sebab dan akibatnya. Menjadi sakit itu memiliki
sebab-sebab tertentu, yaitu karena ada kontak dengan bakteri dan tubuh
seseorang tersebut cukup lemah sehingga bakteri berkembang disana. Jadi ada
hubungan antara sebab dan akibat. Sebabnya adalah bakteri dan tubuh yang lemah
dan akibatnya adalah timbul penyakit, yang bersangkutan menjadi sakit. Bakteri menyerang organisme sehingga yang bersangkutan
menjadi sakit. Tidak ada hubungan yang dapat ditemukan antara memakai potongan
kertas dengan tulisan diatasnya dengan menjadi orang kaya atau lulus ujian.
Buddhisme mengajarkan
bahwa apapun yang terjadi adalah karena adanya sebab atau sebab-sebab dan tidak
bergantung pada keberuntungan, kebetulan, atau takdir. Orang-orang yang tertarik
pada keberuntungan selalu mencoba untuk mendapatkan sesuatu – biasanya uang dan
kekayaan yang lebih.
Sang Bhagava
mengajarkan kita bahwa jauh lebih penting untuk mengembangkan hati dan pikiran
kita sendiri untuk menjadi lebih baik. Beliau berkata;
1). Menjadi amat
terpelajar dan terampil, terlatih dengan baik dan menggunakan tutur kata yang
baik; itulah berkah utama.
2). Menyokong ayah dan
ibu, menyayangi anak dan istri, berpenghidupan sederhana; itulah berkah utama.
3). Bermurah hati, dengan
menolong sanak saudara dan tanpa cela dalam perbuatannya; itulah berkah utama.
4). Menjauhi kejahatan
dan menghindari minuman keras, tekun menjaga moralitas; itulah berkah utama.
5). Memiliki rasa hormat, rasa malu, merasa puas dan berterima kasih, dan mendengarkan Dhamma yang baik, itulah berkah utama.