Translate

Jumat, 10 Oktober 2025

MENGUNCARKAN PARITTA

Menguncarkan Paritta berguna sebagai perlindungan spiritual, penenang batin, dan pelimpahan berkah, ditujukan untuk diri sendiri, keluarga, dan semua makhluk. Paritta bukan sekadar ritual, tetapi latihan batin yang penuh makna dan manfaat.


Kegunaan Menguncarkan Paritta
1. Perlindungan dari Bahaya dan Energi Negatif : Paritta seperti Ratana Sutta,
    Metta Suttadan Mahā Maṅgala Sutta dipercaya mampu menangkal 
    gangguan fisik maupun non-fisik.
2. Menenangkan Batin dan Meningkatkan Konsentrasi : Melafalkan paritta 
    dengan penuh kesadaran membantu menenangkan pikiran, melatih fokus, dan 
    mengurangi stres.
3. Mengembangkan Cinta Kasih dan Kebajikan : Paritta seperti Karaniya Metta
    Sutta mengajarkan cinta kasih universal kepada semua makhluk, memperkuat
    empati dan welas asih.
4. Memperkuat Keyakinan kepada Triratna : Membaca paritta memperdalam 
    Saddhā (keyakinan) kepada Buddha, Dhamma, dan Saṅgha, serta 
    menumbuhkan rasa syukur.
5. Pelimpahan Jasa dan Berkah : Paritta dapat dilafalkan / dibaca untuk 
    mendoakan orang lain, termasuk keluarga, sahabat, bahkan makhluk tak 
    terlihat. Banyak umat membacanya untuk anak, orang sakit, atau makhluk
    yang telah meninggal.
6. Meningkatkan Kesehatan Mental dan Emosional : Getaran suara paritta dan 
    makna spiritualnya memberi efek menenangkan dan menyembuhkan bagi 
    tubuh dan batin.
Menguncarkan Paritta ditujukan Kepada Siapa?
1. Diri sendiri : Untuk perlindungan, ketenangan, dan penguatan spiritual.
2. Keluarga dan orang terdekat : Sebagai doa dan pelimpahan jasa.
3. Makhluk lain : Termasuk makhluk halus, hewan, dan semua makhluk di 
    alam semesta.
4. Lingkungan sekitar : Untuk menciptakan suasana harmonis dan damai.
Paritta itu semacam doa, siapa yang bisa mengabulkan doa Paritta?
Dalam Buddhisme, Paritta memang mirip doa, tetapi dengan makna dan 
mekanisme yang sedikit berbeda dari konsep doa dalam tradisi Teistik.
Siapa yang “Mengabulkan” Paritta?
Dalam ajaran Buddha, tidak ada sosok yang secara aktif “mengabulkan” doa 
seperti Tuhan dalam agama Teistik. Sebaliknya, Paritta bekerja melalui :
1. Kekuatan Kebaikan (Puñña)
    ~ Ketika seseorang membaca Paritta dengan keyakinan dan niat baik, ia 
       menciptakan kekuatan kebajikan (Puñña) yang berdampak pada batin dan
       lingkungan.
    ~ Kebajikan ini bisa “berbuah” dalam bentuk perlindungan, ketenangan, atau
       keberuntungan.
2. Kekuatan Dhamma
    ~ Paritta berisi kata-kata Dhamma yang telah terbukti membawa ketenangan 
       dan perlindungan sejak zaman Sang Buddha.
    ~ Dhamma itu sendiri adalah hukum alam. Ketika kita selaras dengannya, 
       kita terlindungi.
3. Kekuatan Saddhā (Keyakinan)
    ~ Keyakinan yang tulus kepada Buddha, Dhamma, dan Saṅgha membuka 
       batin untuk menerima berkah.
    ~ Dalam Ratana Sutta, perlindungan terjadi karena kekuatan Tiratana dan 
       keyakinan umat.
4. Kekuatan Getaran dan Konsentrasi
    ~ Melafalkan Paritta dengan penuh kesadaran menciptakan getaran batin 
       yang menenangkan dan harmonis.
    ~ Ini berdampak pada tubuh, pikiran, dan bahkan lingkungan sekitar.
5. Pelimpahan Jasa kepada Makhluk Lain.
    ~ Paritta juga bisa ditujukan untuk makhluk lain, termasuk makhluk halus. 
       Mereka bisa “menerima” berkah jika batin mereka terbuka dan selaras.
Jadi, siapa yang mengabulkan?
Bukan sosok eksternal, melainkan buah dari kebajikan, keyakinan, dan 
keselarasan batin dengan Dhamma. Dalam beberapa tradisi, para Dewa atau 
makhluk halus bisa ikut melindungi, tetapi mereka bukan pengabul utama, 
mereka hanya merespons kekuatan kebajikan yang kita pancarkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar