Translate

Rabu, 09 Maret 2022

Coba Menyambungkan Islam Nusantara Dengan Islam Radikal

Video ini mencoba membicarakan kemungkinannya terjadi dialog antara Islam Nusantara, yaitu Islam Moderat, atau Islam yang dianut oleh Kaum Nahdliyin Nahdlatul Ulama dengan Islam yang selama ini dicap sebagai Islam Radikal atau Islam garis keras. Tujuan dialog ini apa? Tujuannya supaya ada solusi yang baik yang dihasilkan, yang sesuai dengan tujuan Islam itu sendiri yaitu Rahmatan Lil Alamin, yaitu Islam adalah rahmat bagi semesta alam. Mengenai Rahmatan Lil Alamin ini kedua belah pihak tahu persis dan setuju, makanya perlu ada dialog, atau tepatnya acara bertanya dan dijawab. Teknisnya setiap team terdiri dari 3 orang, team yang satu khusus bertanya dan team yang lain khusus menjawab, supaya tidak terjadi debat, karena yang diperlukan hanyalah jawaban-jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, yang tentunya akan banyak sekali pertanyaan yang kemudian muncul, yang timbul berdasarkan jawaban yang diperoleh dari pertanyaan sebelumnya. Sehingga dengan demikian perdebatan tidak akan terjadi karena hanya satu arah. Oleh karena hanya satu arah maka tidak akan terjadi tabrakan atau tidak akan terjadi perdebatan, karena perdebatan itu akan memunculkan emosi tinggi yang merusak, yang tidak sejalan dengan ajaran agama apapun, yang bertentangan dengan Rahmatan Lil Alamin. 

Pertanyaan-pertanyaan dari team yang satu yaitu yang dari team Islam Nusantara adalah untuk mengetahui secara persis apa maunya Islam Garis Keras itu. Apa tujuan mereka selama ini. Apa yang mereka perjuangkan. Apa yang mereka anggap salah dari kebijakan atau yang telah dilakukan oleh pemerintah. Untuk mencapai tujuan dari perjuangannya itu, kita tahu Islam Garis Keras telah berpolitik, mereka bekerjasama dengan elit-elit politik tertentu.

Seperti tulisan terdahulu yang membicarakan mengenai kemungkinan terselenggaranya acara bertanya dan dijawab antar dua team penganut agama yang berbeda; adalah supaya terjadi kepahaman mengapa mereka berbeda agama, mengapa mereka berbeda keyakinan. Tujuan akhir dari acara bertanya dan dijawab tersebut adalah agar mereka tetap rukun, saling hormat dan saling menghargai satu sama lain. 

Tapi kali ini, dalam tulisan ini, yang diharapkan adalah bisa dilakukan juga acara serupa, yaitu acara bertanya dan dijawab di acara televisi, yang didokumentasikan juga di kanal-kanal YouTube. Seperti yang disebutkan tadi, acara ini dilakukan oleh penganut Islam Nusantara dengan Islam Garis Keras. Tentunya acara ini akan bisa terlaksana jika kaum Islam Garis Keras setuju dengan tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Pancasila sebagai ideologi negara. Bukankah Habib Rizieq pernah juga mengatakan bahwa perjuangan mereka adalah tetap untuk tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Pancasila sebagai ideologi negara? Sekali lagi apa maunya Islam garis keras tersebut, apa yang mereka tuntut, apa yang salah dari kebijakan atau yang telah dilakukan oleh pemerintah?

Dalam acara bertanya dan dijawab di acara televisi tersebut, pihak Islam Garis Keras bisa diwakili oleh Novel Bamukmin misalnya, yang kebetulan sedang tidak tersangkut perkara hukum, dan dua orang lainnya yang ditunjuk oleh kelompok mereka. Akan tetapi kalau kelompok Islam Garis Keras ini tidak menginginkan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berideologikan Pancasila, maka sudah benar kalau penegak hukum menangkapi mereka-mereka itu yang telah berbuat kesalahan, yaitu membuat gaduh, memprovokasi umat untuk melawan pemerintahan yang syah dan tidak setia kepada Pancasila, atau silahkan keluar ke negara lain saja kalau tidak mau mengakui keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ini jelas dan tidak mungkin akan ada acara bertanya dan dijawab seperti yang dikemukakan di tulisan ini.

Sekali lagi tujuan dari acara bertanya dan dijawab ini adalah untuk mengefektifkan Islam yang Rahmatan Lil Alamin, yaitu Islam aliran apa saja dan Islam dimana saja di Indonesia agar semuanya adalah Islam yang Rahmatan Lil Alamin, sekaligus untuk mengurangi penangkapan-penangkapan pihak kepolisian terhadap mereka-mereka yang kebanyakan tidak begitu tahu tapi ikut-ikutan berbuat kesalahan dan cenderung melawan pemerintah yang syah. Harapannya juga, kemudian adalah, mereka-mereka ini dan juga masyarakat banyak bisa menonton acara bertanya dan dijawab di televisi tersebut, dan juga bisa menonton video-video YouTube yang tersebar mengenai hal tersebut. Sehingga pada gilirinnya diharapkan mampu mendidik masyarakat khususnya umat Islam agar tetap berperilaku yang mencerminkan Islam yang Rahmatan Lil Alamin. Demikianlah tulisan singkat, semoga bermanfaat. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar