Translate

Selasa, 26 Maret 2019

Samsara (b)


Sering kali orang mengatakan bahwa kita tidak bisa memilih akan dilahirkan sebagai suku bangsa apa, atau dilahirkan di benua mana. Hal tersebut adalah karena Hukum Karma, Hukum Sebab-Akibat atau Hukum Tabur-Tuai yang bekerja dan terjadi atas diri kita. Sebagai “manusia biasa” kita tidak bisa mengetahui sesuatu sebelum sesuatu tersebut terjadi. Kondisi kelahiran yang terjadi tersebut tadi, kita sendirilah penyebab atau creator nya. Bukan takdir Tuhan. Sebab kalau Tuhan yang menentukan, maka Tuhan tidak akan bisa adil.
Kenapa kita adalah creator nya? Karena sebelumnya kita pernah hidup, entah sebagai makhluk apa, dan dari alam mana. Bisa dari alam manusia juga. Setelah mati, “kesadaran kita” yang tidak ikut mati langsung menjelma masuk ke dalam janin “ibu yang sesuai”, janin yang terjadi setelah ada pembuahan sel telur ibu kita oleh calon ayah kita.
Kenapa kita harus hidup (dilahirkan) berulang-ulang? Karena kita masih mempunyai penyebab untuk dilahirkan, yaitu karma buruk kita. Orang tidak akan terlahir kembali ketika sudah tidak mempunyai karma buruk. Sudah menjadi Arahat. Arahat adalah seseorang, yang dalam hal ini adalah Bhikkhu atau Bhikkhuni sebagai praktisi Dhamma yang telah berhasil meraih tingkat kesucian yang sempurna. Seorang Arahat setelah meninggal berarti padam, padam selamanya, tidak akan hidup (terlahir) kembali, karena penyebab kelahirannya yaitu kekotoran batin (kilesa) sudah dihancurkan, sudah berhasil dilenyapkan. Telah padam itu artinya telah berhasil meraih kebahagiaan hakiki kekal selamanya, berhasil mencapai Nibbana. Pada akhirnya nanti semua makhluk akan berhasil meraih kondisi tersebut, meski harus melalui waktu yang tak terhingga lamanya, tergantung dari bagaimana perjuangan masing-masing dalam membersihkan (melenyapkan) kekotoran batinnya. 
Katakanlah “kebahagiaan hakiki kekal selamanya” itu pantas untuk diraih oleh semua orang (semua makhluk), adalah karena sebanding dengan perjuangan atau yang dirasakan / dideritanya selama mengarungi samudera “Samsara”. Samudera Samsara adalah banyaknya kehidupan yang dialami. Bisa tak terhingga banyaknya & tak terhingga lamanya. Yaitu mengalami kehidupan & kematian yang berulang-ulang, yang tak terhingga banyaknya, menjadi makhluk berbagai-rupa di berbagai alam kehidupan yang ada. Alam kehidupan itu meliputi alam-alam penderitaan dan alam-alam kebahagiaan. Lamanya waktu yang diperlukan untuk mencapai Nibbana adalah tergantung dari perilaku masing-msing dalam kehidupannya, yang dilakukannya selama ini seperti apa, termasuk selalu melakukan meditasi sebagai jalan pintas mencapai Nibbana atau tidak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar