Translate

Senin, 17 September 2018

Alam Binatang.





Sebelum dijelaskan tentang Alam Binatang atau Tiracchanabhumi, mari terlebih dahulu kita lihat secara singkat tentang Kammabhumi, Apayabhumi atau 4 Alam Kemerosotan dan Kammasugatibhumi.
Kammabhumi adalah alam kehidupan dimana makhluk-makhluk yang ada di dalamnya adalah makhluk-makhluk yang sangat terikat dengan pancaindera, selalu ingin memuaskan nafsu-nafsu inderawinya. Kammabhumi terdiri dari Apayabhumi dan Kammasugatibhumi.
Apayabhumi atau 4 Alam Kemerosotan adalah alam kehidupan yang menyedihkan, makhluk-makhluk yang ada di dalamnya mengalami penderitaan. Alam terbaik dari 4 alam ini adalah Alam Binatang, yang akan diuraikan disini.
Kammasugatibhumi adalah alam kehidupan dimana makhluk-makhluk yang ada di dalamnya menikmati kesenangan inderawi, kecuali di alam manusia atau Manusabhumi dimana penghuninya yaitu manusia bisa menikmati kesenangan-kesenangan inderawi maupun didera penderitaan, hal ini sangat tergantung dari karma masing-masing dan bagaimana cara manusia bisa mengelola keinginan atau mengelola nafsu-nafsu inderawinya.
Alam Binatang atau Tiracchanabhumi merupakan salah satu dari 4 Alam Kemerosotan, atau merupakan salah satu dari 4 alam yang tergolong dalam Apayabhumi.
Yang tergolong dalam Alam Kemerosotan atau Apayabhumi adalah :
1) Alam Neraka, disebut Nirayabhumi,
2) Alam Setan, disebut Petabhumi,
3) Alam Raksasa atau Alam Iblis, disebut Asurakayabhumi, dan
4) Alam Binatang, yang disebut Tiracchanabhumi,
Sekarang akan diuraikan tentang Alam Binatang atau Tiracchanabhumi.
Binatang itu tidak mempunyai alam khusus milik mereka sendiri, melainkan hidup di alam manusia. Binatang itu memiliki kebodohan batin yang sangat tinggi, atau memiliki moha yang sangat tinggi. 'Tiracchâna' atau binatang itu terbentuk atas dua kosakata, yaitu 'tiro' yang berarti 'melintang', 'membujur', dan 'acchâna' yang berarti 'pergi', 'berjalan'.
Tiracchâna atau binatang adalah makhluk yang pada umumnya berjalan dengan melintang atau membujur, bukan berdiri tegak seperti manusia. Dalam pengertian lain, binatang disebut Tiracchâna, karena kondisinya yang dalam hal ini sebagai binatang tersebut telah merintangi jalannya sendiri, yaitu jalan dari yang bersangkutan sebagai binatang dalam menuju pencapaian Jalan hidup yang baik dan benar, dan pencapaian Pahala.
Binatang memiliki hasrat untuk menikmati kesenangan inderawi, berkembang-biak, naluri untuk mencari makan, bersarang, dan sebagainya, punya perasaan takut mati, dan mencintai kehidupannya.
Binatang tidak mempunyai kemampuan untuk membedakan kebajikan dari kejahatan, kebenaran dari kesesatan, dan sebagainya, kecuali kalau terlahirkan sebagai calon Buddha, dalam hal ini sebagai Bodhisatta yang sedang memupuk kesempurnaan.
Bodhisatta tidak akan terlahirkan sebagai binatang yang lebih kecil dari burung puyuh, semut misalnya, atau lebih besar dari gajah, dinosaurus misalnya.
Binatang mempunyai banyak jenis yang tak terhitung jumlahnya, namun secara garis besar dapat dibedakan menjadi Empat Macam, yakni :
1. Binatang yang tak berkaki seperti ular, ikan, cacing dan lain-lain, disebut Apada-tiracchana,
2. Binatang yang berkaki dua seperti ayam, bebek, burung, dan lain-lain, disebut Dvipada-tiracchana,
3. Binatang yang berkaki empat seperti gajah, kuda, kerbau, dan lain-lain, disebut Catuppada-tiracchana,
4. Binatang yang berkaki banyak seperti kelabang, udang, kepiting dan lain-lain, disebut Bahuppada-tiracchana.
Dalam pandangan agama Theistik, semua binatang akan musnah setelah kematian. Binatang tidak mempunyai roh. Binatang hanya diakui memiliki naluri atau instinct, tanpa akal budi. Karena itu, mereka tidak perlu mempertanggung-jawabkan perbuatan mereka. Kebahagiaan maupun penderitaan yang dialami bukan ditentukan oleh perbuatan mereka baik dalam kehidupan sekarang maupun kehidupan kehidupan yang lampau, melainkan merupakan wewenang serta kehendak Tuhan. Binatang diciptakan semata-mata untuk kepentingan umat manusia yang lebih luhur. Tidak ada surga maupun neraka bagi binatang. Ini menimbulkan dilemma bagi beberapa umat Nasrani yang menginginkan agar binatang peliharaannya dapat hidup bersama lagi di surga sebagaimana di bumi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar