Tingkat
kesucian manusia dibagi dalam dua golongan :
- Puthujjana - Ialah para Bhikkhu & orang-orang perumah tangga yang belum mencapai tingkat kesucian.
- Ariya-puggala - Ialah para bhikkhu & orang-orang perumah tangga yang setidak-tidaknya telah mencapai tingkat kesucian pertama.
Ada empat jenis orang suci (ariya), yang terdiri dari : SOTAPANNA, SAKADAGAMI, ANAGAMI, dan ARAHAT. Untuk mencapai tingkatan-tingkatan ini, seseorang harus memahami betul dan mempraktekkannya dengan baik & benar, secara tekun & terus-menerus berkesinambungan, yaitu mempraktekkan Jalan Mulia Berunsur Delapan, yang juga dapat dikatakan melatih diri melaksanakan Sila, Samadhi, dan Panna, secara tekun & terus-menerus.
Derajat kesucian ini didasarkan atas jumlah belenggu (samyojana) yang telah mereka patahkan.
Aliran Theravada mengenal adanya sepuluh belenggu yang menyebabkan para makhluk terus berputar-putar dalam samsara (mati & terlahir kembali berkali-kali di alam-alam kehidupan yang ada).
Kesepuluh
belenggu itu adalah :
- Sakkayaditthi : Pandangan sesat tentang adanya pribadi, jiwa atau aku yang kekal.
- Vicikiccha : Keragu-raguan terhadap Guru Agung dan AjaranNya.
- Silabbataparamasa : Kepercayaan tahyul bahwa upacara agama saja dapat membebaskan manusia dari penderitaan.
- Kamaraga : Nafsu Indria.
- Vyapada : Benci, keinginan tidak baik.
- Ruparaga : Kemelekatan atau kehausan untuk terlahir di alam yang berbentuk (rupa-raga).
- Aruparaga : Kemelekatan atau kehausan untuk terlahir di alam tanpa bentuk.
- Mana : Ketinggian hati yang halus, Perasaan untuk membandingkan diri sendiri dengan orang lain .
- Uddhacca : Batin yang belum seimbang benar.
- Avijja : Kegelapan bathin, Suatu kondisi batin yang halus sekali karena yang bersangkutan belum mencapai tingkat kebebasan sempurna (Arahat).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar