Translate

Minggu, 26 Agustus 2018

Tingkat Kesucian.

Tingkat kesucian manusia dibagi dalam dua golongan :
  1. Puthujjana - Ialah para Bhikkhu & orang-orang perumah tangga yang belum mencapai tingkat kesucian.
  2. Ariya-puggala - Ialah para bhikkhu & orang-orang perumah tangga yang setidak-tidaknya telah mencapai tingkat kesucian pertama.
Setiap orang yang belum menapaki jalan kesucian dikenal sebagai puthujjana, yang secara harafiah berarti "orang awam". Jika dibandingkan dengan orang yang telah menapaki jalan kesucian (ariya-magga), maka puthujjana akan terkesan "gila" atau "kacau", oleh karena belum memiliki keseimbangan batin.
Ada empat jenis orang suci (ariya), yang terdiri dari : SOTAPANNA, SAKADAGAMI, ANAGAMI, dan ARAHAT. Untuk mencapai tingkatan-tingkatan ini, seseorang harus memahami betul dan mempraktekkannya dengan baik & benar, secara tekun & terus-menerus berkesinambungan, yaitu mempraktekkan Jalan Mulia Berunsur Delapan, yang juga dapat dikatakan melatih diri melaksanakan Sila, Samadhi, dan Panna, secara tekun & terus-menerus.
Derajat kesucian ini didasarkan atas jumlah belenggu (samyojana) yang telah mereka patahkan.
Aliran Theravada mengenal adanya sepuluh belenggu yang menyebabkan para makhluk terus berputar-putar dalam samsara (mati & terlahir kembali berkali-kali di alam-alam kehidupan yang ada).

Kesepuluh belenggu itu adalah : 
  1. Sakkayaditthi : Pandangan sesat tentang adanya pribadi, jiwa atau aku yang kekal.
  2. Vicikiccha : Keragu-raguan terhadap Guru Agung dan AjaranNya.
  3. Silabbataparamasa : Kepercayaan tahyul bahwa upacara agama saja dapat membebaskan manusia dari penderitaan.
  4. Kamaraga : Nafsu Indria.
  5. Vyapada : Benci, keinginan tidak baik.
  6. Ruparaga : Kemelekatan atau kehausan untuk terlahir di alam yang berbentuk (rupa-raga).
  7. Aruparaga : Kemelekatan atau kehausan untuk terlahir di alam tanpa bentuk.
  8. Mana : Ketinggian hati yang halus, Perasaan untuk membandingkan diri sendiri dengan orang lain .
  9. Uddhacca : Batin yang belum seimbang benar.
  10. Avijja : Kegelapan bathin, Suatu kondisi batin yang halus sekali karena yang bersangkutan belum mencapai tingkat kebebasan sempurna (Arahat). 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar