Uraian berikut ini
menjembatani antara yang dogmatis keras & yang kritikus keras (saling berseberangan
180 derajat), adalah juga status suka-suka :
Yang Maha Kuasa (YMK) itu karakternya netral. Berdoa sampai
nangis-nangis tanpa dibarengi dengan usaha keras, ulet & benar untuk
mewujudkannya, maka tidak akan bisa membantu. Mestinya kita tahu diri, jangan
banyak meminta dengan hasil instan kalau kita sendiri tidak mau, atau tidak mampu
berbuat banyak untuk mewujudkannya.
Alam raya ini akan terganggu keseimbangannya jika ulah
manusia tidak bijaksana. Bukan kekuatan doa yang dapat membereskan semuanya. Dapat
dikatakan, jika YMK terlalu banyak “mengabulkan” doa permohonan manusia, maka keseimbangan
alam raya akan menjadi rusak. Doa yang baik adalah doa yang isinya baik, tidak egois. YMK itu nyaris
netral, hendaknya kita menyadari hal ini, agar kita bisa menjadi lebih tegar,
lebih rasional & tidak cengeng. Manusia cengeng & tidak rasional bisa berbuat
macam-macam yang bisa mengganggu keseimbangan alam.
Berbuat baik itu adalah doa yang sebenarnya. Berbuat baik
itu melestarikan alam. Berbuat baik akan mengundang kebaikan pula, termasuk
bisa membantu mewujudkan keberhasilan usaha maupun cita-cita kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar