Translate

Jumat, 09 Maret 2018

Tata Krama & Agama.


Indonesia itu mempunyai budaya dan agama (keyakinan) lokal sendiri sejak jaman dahulu. Mengamalkan ajaran agama import hendaknya disesuaikan (ditambahkan) dengan budaya Indonesia khususnya budaya “Tata Krama” (perilaku yang didasari oleh logika dan nurani sopan-santun). Penambahan budaya Tata Krama atas pengamalan ajaran agama itu melengkapi amalan agama agar lebih soft, lebih universal dan lebih membumi.

Senin, 05 Maret 2018

Cerdik.



Manusia hidup itu hendaknya merdeka, tidak terikat aturan yang tidak logis, saling sayang menyayangi, saling sadar menyadarkan yang baik yang sopan yang tidak menyinggung perasaan tanpa sekat-sekat apapun yang menghalanginya termasuk segala macam bentuk tulisan di Dunia Maya ini. Kita harus menyayangi pula yang menghujat, memaki, menulis jorok dan sebagainya secara bijak, karena kita tahu bahwa mereka tidak sadar dengan apa yang mereka lakukan, tidak mampu mem-filter hal-hal buruk yang mereka lakukan. Usahakan jangan terpancing pula dengan yang mereka lakukan supaya tidak menjadi setali tiga uang, sama buruknya.

Marilah kita sama-sama belajar mengetahui banyak hal termasuk dari Dunia Maya, yang mana orang bisa menulis (meng-upload) apa saja disana. Belajar supaya berpengetahuan luas, ambil yang bermanfaat & abaikan yang dirasa tidak bermanfaat. Supaya semuanya bisa satu tujuan (satu persepsi) yang PRINSIP untuk apa sebenarnya hidup ini, karena semua telah faham dengan apa-apa yang PRINSIP yang harus dilakukan yang tidak boleh dilupakan dalam hidup ini. PEACE…

Damai.


 
Adakah yang menyetujui pemeluk agama mengamalkan ajaran agama dengan tidak mengedepankan nurani & logika.? Jika tidak ada mestinya dibagian manapun negara ini damai. Damai dihati & damai dalam betindak. Marilah kita belajar peka berdasarkan nurani & logika dalam mengamalkan ajaran agama sehari-hari agar sekaligus kita bisa tahu lebih awal setiap ada upaya pembelokan yang bernuansa politik haus kekuasaan.