Translate

Rabu, 11 Mei 2022

Seputar Doa

Ada pertanyaan seperti ini : Saya seorang umat awam yang tentu saja berdoa, selalu berbarengan dengan doa permohonan. Bagaimana cara kerja doa saya sehingga dapat didengar dan dibantu oleh makhluk yang mendengarkannya, dan makhluk apa saja yang mendengarkan doa saya? Dan benarkah dapat benar-benar terkabul sesuai dengan yang diminta di dalam doa-doa saya?

Jawaban : Dalam Dhamma diajarkan bahwa apabila seorang praktisi Dhamma ingin mendapatkan buah karma baik sesuai dengan yang diharapkan, maka ia hendaknya memperbanyak kebajikan melalui ucapan, perbuatan dan pikirannya. Semakin banyak kebajikan yang dilakukannya, semakin besar pula kesempatan untuk mendapatkan kebahagiaan yang diinginkannya. Jadi, seorang praktisi Dhamma tidak diajarkan untuk meminta-minta demi kebahagiaan sendiri tanpa ada usaha melakukan perbuatan baik terlebih dahulu.

Kebajikan hendaknya dilakukan setiap waktu. Dengan demikian apabila malam menjelang tidur, renungkanlah berbagai kebajikan yang telah dilakukan sepanjang hari itu. Setelah merenungkan kebajikan yang dilakukan, ucapkanlah secara berulang-ulang dalam hati tekad sebagai berikut : Semoga dengan kebajikan yang telah dilakukan sampai saat ini aku dapat membuahkan kebaikan dan kebahagiaan sesuai dengan yang diharapkan. Semoga demikianlah adanya. Semoga semua makhluk berbahagia.

Apabila berbagai kebajikan yang telah dilakukan tersebut mencukupi untuk mengkondisikan karma baik berbuah, maka hal yang diinginkan dapat menjadi kenyataan. Namun, jika setelah dilakukan kebajikan, keinginan belum juga tercapai, janganlah berputus asa. Terus kembangkan kebajikan sepanjang waktu, maka kebahagiaan tentunya dapat terwujud apabila telah tiba waktunya.

Seorang praktisi Dhamma sesungguhnya memiliki keyakinan akan kekuatan Hukum Karma atau perbuatan sendirilah yang akan memberikan kebahagiaan maupun ketidakbahagiaan. Peranan makhluk lain sebenarnya tidaklah besar. Oleh karena itu, dalam kepercayaan praktisi Dhamma, bukan dari Tipitaka, memang dipercaya adanya pengaruh para dewa dari surga Catumaharajika yang dapat membantu mematangkan karma baik seseorang agar berbuah sesuai dengan yang diharapkan. Namun, para dewa tersebut hanya mengkondisikan karma baik seseorang berbuah lebih cepat dari seharusnya. Jadi, kalau karma baik orang itu tidak mendukung, para dewa pun tidak dapat membantu. Bantuan mereka dapat diumpamakan sebagai karbit yang mempercepat kematangan suatu buah yang telah dalam keadaan tertentu, misalnya buah pisang. Kalau keadaan pisang itu masih terlalu muda, maka sebanyak apapun karbit yang dipergunakan tidaklah memberikan manfaat. Semuanya tergantung pada kondisi buah pisang itu sendiri. Demikian pula dengan bantuan para dewa, semuanya tergantung dari kondisi karma baik orang itu sendiri.

Demikianlah uraian seputar doa, semoga bermanfaat. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar