Translate

Kamis, 05 Mei 2022

Tiratana tempat perlindungan terbaik

Tiratana bahasa Pali artinya adalah Tiga Permata, berlindung kepada Tiratana berarti berlindung kepada Tiga Permata. Tiga Permata itu adalah Buddha, Dhamma dan Sangha. 

Buddha dulunya adalah seorang pangeran bernama Siddharta Gautama dari kerajaan kecil di kota Kapilavastu Jambudipa di kaki gunung Himalaya Timur laut India. Pangeran Siddharta lahir pada tahun 623 sebelum masehi  yang kemudian meninggalkan istana memasuki hutan bermeditasi mencari solusi untuk mengatasi derita kehidupan umat manusia. Solusi yang beliau peroleh berupa pencerahan sempurna menjadi Buddha yang berhasil beliau raih tepat di bulan purnama sidhi tepat di usia beliau yang ke 35 tahun setelah menjalani pertapaan di bawah pohon Bodhi selama 6 tahun. Solusi yang berhasil beliau ungkap dan temukan sendiri itu adalah kesunyataan rahasia alam yang kemudian beliau ajarkan kepada murid-muridnya. Ajaran tersebut disebut Dhamma. Sang Buddha parinibbana tepat di bulan purnama sidhi di usia 80 tahun. 

Dhamma adalah ajaran Buddha yang didalamnya meliputi cara untuk melenyapkan penderitaan yang senantiasa dialami oleh umat manusia guna meraih kedamaian abadi merealisasi Nibbana.

Sangha adalah pesamuan atau persaudaraan para Bhikkhu, pewaris dan pelestari ajaran Buddha yang sejati.

Kembali ke topik, berlindung kepada Tiratana itu dasarnya adalah karena adanya kemauan untuk berlindung kepada Tiratana disertai dengan Pengertian yang benar dan Perasaan yang mantap tiada keraguan.

Yang pertama adalah Berlindung kepada Buddha. Secara singkat dan sederhana dapatlah diuraikan sebagai berikut :

Sang Buddha adalah guru Dhamma yang agung, junjungan tertinggi yang telah parinibbana. Berlindung kepada Buddha bukan berarti berlindung kepada sosok Buddha Gautama, kepada para Buddha atau kepada ruppang Buddha dari gangguan fisik dan psykis. Sang Buddha telah parinibbana, sudah tidak ada lagi di dunia ini. Akan tetapi beliau telah mewariskan ajaran Dhamma kepada kita semua, bahkan kepada semua makhluk. Kata-kata yang pernah beliau ucapkan yang tertulis di Tipitaka itu jika kita baca mengandung kekuatan buat keselamatan dan kemajuan perjalanan hidup kita menuju ke lenyapnya dukkha. Kalau kita membaca paritta dengan penuh perhatian dan penuh penghayatan maka akan dapat membantu memurnikan batin kita, batin dan perangai kita dapat menjadi lebih baik. Oleh karena itu paritta selalu dibaca atau diucapkan pada setiap ada penyelenggaraan acara. Paritta dapat memberikan kontribusi positif bagi yang mengucapkan maupun bagi yang mendengarkannya dengan baik. Berlindung kepada Buddha itu bukan berlindung kepada pihak luar, melainkan terlindungi oleh perbuatan sendiri, karena masing-masing kita memiliki benih-benih kebuddhaan, maka berlindung kepada Buddha itu memungkinkan kita bisa merealisasi kesucian tertinggi terbebas dari dukkha. Kita menjadi pulau bagi diri kita sendiri dengan cara meneladani sifat-sifat luhur sang Buddha, meneladani sifat-sifat yang maha bajik dan maha bijaksana Sang Buddha. Jadi, berusaha dengan sungguh-sungguh meneladani sifat-sifat luhur sang Buddha yang maha bajik dan maha bijaksana itulah yang dimaksud dengan berlindung kepada Buddha.

Yang kedua adalah berlindung kepada Dhamma. Secara singkat dan sederhana dapatlah diuraikan sebagai berikut :

Dhamma adalah kesunyataan atau kebenaran yang ada di setiap kondisi dan di setiap waktu. Dhamma atau ibaratnya segenggam daun yang kita pelajari, kita pahami dan kita praktikkan dengan baik dan benar itu antara lain adalah mengenai Empat Kebenaran Mulia. Mengenai Anicca, Dukkha dan Anatta. Mengenai Hukum Karma. Mengenai Paticcasamuppada atau Duabelas Mata Rantai Sebab–Musabab Yang Saling Bergantungan. Mengenai 31 Alam Kehidupan. Mengenai Dana, Sila dan Samadhi. Mengenai Sila, Samadhi dan Panna. Mengenai Uphosata. Mengenai Jalan Mulia Berunsur Delapan. Mengenai Pencerahan. Mengenai Nibbana, dan lain-lain. Semuanya tercakup dalam Tipitaka.

Berlindung kepada Dhamma itu artinya memahami ajaran Dhamma dan menpraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari dengan baik, benar, tekun dan berkesinambungan. Bukan berlindung secara harafiah kepada Dhamma, atau asal kita mengucapkan aku berlindung kepada Dhamma lalu secara serta merta Dhamma akan melindungi kita dari ancaman fisik dan psykis. Tidak seperti itu. Kalau kita berperilaku selaras dengan ajaran Dhamma yang telah dibabarkan secara sempurna oleh guru agung kita Sang Buddha, dimana dalam hal ini kita menjalani Pariyatti, Patipatti dan Pativedha maka artinya kita telah berlindung kepada Dhamma.

Berlindung kepada Dhamma dengan baik itu artinya jika kita telah memahami dan mempraktikkan ajaran Dhamma Sang Buddha dalam kehidupan sehari-hari dengan baik dan benar.

Yang ketiga adalah berlindung kepada Sangha. Secara singkat dan sederhana dapatlah diuraikan sebagai berikut :

Sangha yang dimaksud adalah Ariya Sangha. Ariya Sangha adalah pesamuan atau persaudaraan para Bhikkhu  yang telah mencapai tingkat-tingkat kesucian Sotapanna, Sakadagami, Anagami dan Arahat. Ariya Sangha adalah pengawal dan pelindung Dhamma, mengajarkan Dhamma kepada orang lain untuk ikut melaksanakannya sehingga mencapai Nibbana. Dalam mempraktikkan Dhamma secara baik, benar, dan efektif sesuai dengan kondisi kita, kita membutuhkan bantuan Sangha yang telah mengenal jalan pembebasan.

Berlindung kepada Sangha bermakna menghormati Sangha sebagai pewaris dan pelestari ajaran Buddha yang sejati. Kita meneladaninya sebagai panutan praktek Dhamma dalam kehidupan sehari-hari.

Kepada Sammuti Sangha, yaitu Persaudaraan para Bhikkhu biasa yang belum mencapai tingkat-tingkat kesucian, kita harus menghormatinya, karena para beliau ini mengemban amanat Sang Buddha sebagai penyebar Dhamma yang hidupnya berada di jalan Dhamma.

Jadi sekali lagi berlindung kepada Sangha itu artinya kita menghormat kepada Sangha sebagai pewaris dan pelestari ajaran Buddha yang sejati, dan dalam kehidupan sehari-hari kita meneladaninya sebagai panutan dan pembimbing praktek Dhamma menuju pencapaian Nibbana.

Perlindungan menuju pencapaian Nibbana ini adalah perlindungan terbaik.

Demikianlah uraian tentang Tiratana sebagai tempat perlindungan terbaik, semoga bermanfaat, 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar