Biasanya
nafsu keinginan dipahami sebagai kotoran batin, padahal keinginan yang baik itu
diperlukan untuk melakukan hal-hal baik. Oleh karena itu maka
keinginan baik hendaklah tidak disertai dengan nafsu yang menggebu, melainkan
tetap mengedepankan jalan tengah.
Kita
ambil contoh percakapan sebagai berikut :
Ketika
Anda membeli kelapa muda di pasar dan pada saat membawanya pulang, seseorang
bertanya : Mengapa Anda membeli kelapa?
Anda
menjawab : Saya ingin memakannya.
Dia
bertanya lagi : Apakah Anda ingin memakan batoknya juga?
Anda
menjawab : Tentu saja tidak!
Kemudian
dia berkata demikian : Saya tidak mengerti. Jika Anda tidak ingin memakan
batoknya, mengapa Anda membelinya?
Persoalan
diatas dapatlah diterangkan sebagai berikut :
Jika
kita berlatih, maka pastilah terlebih dahulu
dimulai dari keinginan untuk berlatih. Jika kita tidak memiliki nafsu keinginan, kita
tidak akan bisa berlatih. Merenungkan persoalan tersebut diatas dapat
membangkitkan kebijaksanaan.
Apakah
Anda juga akan memakan batoknya?
Batok
dan sabutnya diperlukan untuk membungkus buah kelapa itu.
Setelah
Anda meminum air dan memakan buah kelapa mudanya, batok dan sabutnya Anda buang
saja bukan?
Latihan
kita juga seperti itu. Kita tidak akan memakan batoknya, tetapi belum waktunya
untuk membuang batok itu. Kita mempertahankannya dahulu, sebagaimana kita
lakukan terhadap nafsu keinginan. Begitulah cara kita berlatih.
Jika
ada seseorang yang ingin menuduh kita memakan batok kelapa, itu urusan mereka.
Kita hanya perlu sadar atas apa yang kita lakukan. Bahwa keinginan baik itu
bukan tidak perlu kita miliki, keinginan baik itu perlu kita manage dengan
baik. Disini kita tidak bicara tentang keinginan yang tidak baik, karena kita
selalu berusaha menjauhi keinginan yang tidak baik.
Keinginan
baik yang menggebu-gebu itu adalah penderitaan. Supaya tidak ada penderitaan
maka perlu diambil jalan tengah. Kalau kita memiliki keinginan yang baik,
lakukan dalam tindakan yang semangatnya dalam kategori wajar. Kalau semangatnya
berlebihan maka akan mengundang hawa nafsu, nafsu tidak baik. Hawa nafsu itu
penderitaan.
Demikianlah uraian tentang keinginan yang berjudul Batok Kelapa. Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar