Translate

Senin, 04 Oktober 2021

Tidak Percaya Apapun

Kalimat berikut ini yang katanya adalah ucapan Guru Agung Tathagata Sakyamuni, sang Bhagava, yaitu :

Tidak Percaya Apa Pun, Di Mana Pun Kamu Membacanya Atau Siapa Pun Yang Telah Mengatakannya, Bahkan Jika Aku Yang Mengatakannya. Kecuali Jika Sesuai Dengan Alasan Dan Akal Sehatmu Sendiri.

Ucapan tadi benar diucapkan oleh sang Bhagava atau tidak?

Banyak yang menyangsikan jika ucapan tersebut persis seperti apa yang pernah diucapkan oleh sang Bhagava, oleh sang Begawan. Banyak yang bertanya sumbernya dari mana, dari sutta yang mana.

Ternyata yang mendekati adalah dari Kalama Sutta; Anguttara Nikaya 4.65 , yang bunyi terjemahannya demikian :

Adalah selayaknya bagi kalian untuk menjadi bingung, O penduduk Kalama, adalah selayaknya bagi kalian untuk menjadi ragu-ragu. Keragu-raguan telah muncul dalam diri kalian sehubungan dengan suatu persoalan yang membingungkan. Marilah, O penduduk Kalama, jangan menuruti tradisi lisan, ajaran turun-temurun, kabar angin, kumpulan teks, logika, penalaran, pertimbangan, dan penerimaan pandangan setelah merenungkan, pembabar yang tampaknya cukup kompeten, atau karena kalian berpikir : Pertapa itu adalah guru kami. Tetapi ketika, penduduk Kalama, kalian mengetahui untuk diri kalian sendiri : Hal-hal ini adalah tidak bermanfaat; hal-hal ini adalah tercela; hal-hal ini dicela oleh para bijaksana; hal-hal ini jika diterima dan dijalankan akan mengarah menuju bahaya dan penderitaan, maka kalian harus meninggalkannya.

Jadi jelas bahwa kalimat Tidak Percaya Apa Pun dan seterusnya itu tidak sama dengan yang diucapkan oleh Begawan, hanya merupakan kesimpulan belaka atau paraphrase yang salah dari ucapan Sang Begawan. Kesimpulan tersebut salah satunya ditulis oleh seorang libertarian bernama John Galt dalam bukunya yang berjudul Dreams Come Due. 

Kalama Sutta itu menunjukkan ajaran yang bebas dari fanatisme, keyakinan membuta, dogmatisme, dan intoleransi. Sutta ini berisi tentang penerapan sikap ehipassiko seperti yang diajarkan sang Begawan di dalam menerima ajaranNya. Sang Begawan dalam sutta ini mengajarkan untuk "datang dan buktikan" ajaranNya, bukan "datang dan percaya".

Kalama Sutta memberikan prinsip-prinsip yang harus diikuti oleh pencari kebenaran dan berisikan standar yang digunakan untuk menilai segala sesuatu. Kalama Sutta merupakan kerangka dasar Dhamma. Sang Begawan menasehati orang-orang suku Kalama untuk meninggalkan hal-hal yang mereka ketahui sendiri adalah hal-hal buruk, dan mengambil hal-hal yang mereka ketahui sendiri adalah hal-hal baik.

Untuk memastikan seperti yang diucapkan sang Begawan dalam Kalama Sutta diatas mengenai hal-hal yang tidak bermanfaat; hal-hal yang tercela; hal-hal yang dicela oleh para bijaksana; hal-hal yang jika diterima dan dijalankan akan mengarah menuju bahaya dan penderitaan, maka yang harus dilakukan adalah memastikan apakah ajaran yang disampaikan oleh para guru spiritual kepada suku Kalama itu mengandung unsur keserakahan, kebencian dan kebodohan batin atau tidak? Mengarah kepada pembunuhan, pencurian, perzinahan, kebohongan dan mabuk-mabukan atau tidak? Kalau iya, atau salah satu saja yang mengarah ke hal tersebut maka jangan percaya dengan ajaran tersebut dan tinggalkan.

Jadi kata-kata “Sesuai Dengan Alasan Dan Akal Sehatmu Sendiri” itu jika dipedomani maka perilaku yang terjadi belum tentu benar dan belum tentu baik, ajaran yang “Sesuai Dengan Alasan Dan Akal Sehat Sendiri” itu belum tentu ajaran yang benar, ajaran yang benar adalah merupakan hal-hal yang bermanfaat; hal-hal yang tidak tercela; hal-hal yang tidak dicela oleh para bijaksana; hal-hal yang jika diterima dan dijalankan akan mengarah pada kesejahteraan & kebahagiaan jangka panjang. Jika ajarannya seperti itu maka Anda harus masuk & tinggal di dalamnya.

Demikianlah bahasan singkat mengenai kesimpulan atau yang dianggap sebagai paraphrase dari kalama sutta yang berbunyi :

Tidak Percaya Apa Pun, Di Mana Pun Kamu Membacanya Atau Siapa Pun Yang Telah Mengatakannya, Bahkan Jika Aku Yang Mengatakannya. Kecuali Jika Sesuai Dengan Alasan Dan Akal Sehatmu Sendiri.

Ternyata yang dianggap sebagai paraphrase dari Kalama Sutta yang diatas itu salah, karena jika dipedomani maka hasilnya belum tentu sama dengan yang dimaksudkan dalam Kalama Sutta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar