Aku lebih suka menyebut ‘Yang Maha Kuasa’; lebih luas maknanya dibanding
‘Tuhan’ atau ‘Allah’ yang berkonotasi sosok (pribadi) punya mau.
Jika yang tertulis itu banyak
tafsirnya, maka gunakanlah tafsir yang paling universal, yang logis, yang sesuai dengan norma-norma yang berlaku umum, yang sesuai dengan budi pekerti & tatakrama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar