Translate

Sabtu, 16 Februari 2019

Alam Brahma Berbentuk (Rûpabhûmi)

Rûpabhûmi adalah suatu alam tempat kelahiran jasmaniah serta batiniah para brahma berbentuk. Yang dimaksud dengan brahma, ialah makhluk hidup yang memiliki kebajikan khusus, yang berhasil mencapai pencerapan Jhâna yang luhur. Jhâna dihasilkan dari pengembangan Samatha Kammaööhâna, adalah meditasi pemusatan batin pada satu objek demi tercapainya ketenangan.

Rûpabhûmi terdiri atas 16 alam, yakni :
a.       Tiga alam bagi peraih Jhâna pertama (pathama jhana bhumi),
b.      Tiga alam bagi peraih Jhâna kedua (dutiya jhana bhumi),
c.       Tiga alam bagi peraih Jhâna ketiga (tatiya jhana bhumi),
d.      Dua alam bagi peraih Jhâna keempat(catuttha jhana bhumi),
e.      Lima alam Suddhâvâsa (lima alam kediaman yang murni).

Rabu, 13 Februari 2019

Dihina


Pertanyaan :
Mengapa dalam kehidupan ini saya selalu dihina, dicaci-maki, dan lain-lain? Apakah kondisi itu akan hilang? Bagaimana caranya? Saya ingin bahagia tidak di hina, dan lain sebagainya .

Jawaban:
Guru Agung mengatakan. Dimasa lampau sampai sekarang, dan juga di masa yang akan datang. Tidak akan ada dan tidak pernah ada makhluk yang selalu di puji atau selalu di hina.
Hasil gambar untuk dihinaJadi kita harus paham bahwa, adalah wajar kalau ada yang menghina kita atau ada yang memuji kita. Guru Agung kemudian melanjutkan. Adalah tidak seberapa penting dihina, atau di puji oleh seseorang yang dungu, yang tidak bijaksana. Mengapa? Karena itu adalah dari kaca mata si dungu. Seperti contoh ada orang yang mengatakan, buat apa berdana, menjalankan sila dan meditasi. Itu semua tidak ada gunanya. Mengapa dia mengatakan demikian? Karena dia dungu atau tidak bijaksana, tidak mengerti arti dan manfaat dari kebajikan-kebajikan tersebut. Dan orang dungu juga memuji perbuatan-perbuatan tidak bermanfaat. Contohnya : wah kamu hebat bisa meminum 5 botol wine tanpa mabuk. Ini adalah pujian yang tidak bermanfaat dan tidak bernilai.
Guru Agung juga mengatakan, yang penting itu dihina atau dipuji oleh orang yang bijaksana. Kenapa? Karena orang bijaksana tahu apa yang patut di puji dan apa yang pantas dihina.
Jadi kalau dihina oleh orang-orang yang tidak bijaksana. Jangan diambil hati. Maafkan mereka dan lupakan saja. Kalau dihina oleh orang yang bijaksana, baru kita harus memikirkannya dengan sungguh-sungguh. Harus berubah kearah yang lebih baik. Sebetulnya orang bijaksana adalah orang yang memiliki cinta kasih, mereka menghina bukan karena benci. Hanya untuk kebaikan diri kita. Supaya kita berubah kearah yang lebih baik.
Guru Agung dan pengikutnya juga pernah dihina oleh sekelompok orang. Mengapa? Karena sekelompok orang ini tidak bijaksana atau dungu. Tapi ini juga adalah hasil karma buruk Guru Agung di kehidupan lampau. Pada saat beliau masih belum menjadi Guru Agung, jauh di kelahiran lampaunya, beliau pernah menghina seorang pertapa. Maka dari itu ketika beliau menjadi Guru Agung dan kamma buruknya matang. Beliau di hina oleh orang lain yang dimana mereka adalah orang-orang dungu.
Menjawab pertanyaan diatas, mungkin itu adalah akibat karma buruk masa lalu anda. Jadi mulai dari sekarang. Bacalah paritta yang memuja-muja Guru Agung, Dhamma dan Sangha. Supaya melemahkan karma buruk dihina ini. Kalau kita sering memuja Guru Agung, Dhamma dan Sangha, maka kita akan mendengar suara-suara yang indah di masa depan sebagai akibat karma baik ini yang berbuah.
Dan supaya kita tidak dihina oleh orang lain. Kita harus mengembangkan rasa hormat pada diri sendiri. Bagaimana caranya? Dengan menjaga moralitas, membaca paritta, berdana, meditasi cinta kasih, dan berbagai kebajikan lainnya. Karena setiap perbuatan baik yang di lakukan, akan menambah rasa hormat pada diri kita sendiri. Kalau kita saja tidak menghargai diri kita sendiri. Bagaimana orang lain bisa menghargai kita.

Minggu, 10 Februari 2019

Perubahan & Perpisahan


Hasil gambar untuk perubahan dan perpisahan

Semua yang kusukai dan kusayangi, adalah obyek dari perubahan dan perpisahan. Oh dunia, mengapa aku ada disitu...
Yang kekal adalah ketidakkekalan, tujuan hidup kita adalah keluar dari sana, seperti apa? Jawabannya seribu satu macam...
Kita pun selalu sama sekali baru...
Kita yang selalu sama sekali baru ini, mau kita arahkan kemana? Jawabannya seribu satu macam...
Entah, kita akan tetap fana, atau bisa juga menuju ke ‘Keabadian’...
Semua akan menuju & sampai ke ‘Keabadian’, jika tidak - maka ada ‘gagal produk’ dari Yang Maha Kuasa. Oleh karena Maha Kuasa, sudah tentu tidak ada itu ‘gagal produk’.
Meski demikian, sangat mungkin sekali kita memerlukan waktu yang tak terhingga lamanya - dengan kegagalan yang berulang-ulang - untuk bisa sampai ke ‘Keabadian’ yang dimaksud...
Seberapa banyak kegagalan-kegagalan kita untuk sampai ke ‘Keabadian’ itu, sangat tergantung dari kepiawaian kita sendiri dalam mengambil sikap & menyikapi seluk beluk, dan semua rintangan yang ada, yang setiap saat mengangkangi (menguasai) diri kita...
Seluk beluk yang mana, dan rintangan apakah yang mengangkangi kita itu? Tidak lain dan tidak bukan adalah, hukum universal alam semesta yang berlaku, dan hawa nafsu inderawi kita. Kita harus bisa me-manage dengan baik dan benar hawa nafsu ini terkait dengan berlakunya hukum universal alam semesta!

Minggu, 03 Februari 2019

Memaafkan


Dalam buku Dhammapada I:5, tertulis sebagai berikut :
Kebencian tak akan pernah berakhir, apabila dibalas dengan kebencian.
Tetapi, kebencian akan berakhir, bila dibalas dengan tidak membenci.
Inilah satu hukum abadi

Cara Mudah Memaafkan Kesalahan Orang LainJika ada orang yang membuat kesalahan terhadap kita dengan sengaja ataupun tidak disengaja, maka akan membuat diri kita menjadi kesal dan marah, hingga pada akhirnya timbul rasa benci dan dendam. Benci dan dendam akan membuat kita menderita, dan akhirnya merusak diri sendiri.
Jadi bagaimana sebaiknya kita harus bersikap?
Jawabannya tidak lain dan tidak bukan adalah dengan memaafkan orang yang telah menyakiti tersebut. Memaafkan adalah jalan menuju kebahagiaan, dan jalan tercepat untuk menyingkirkan penderitaan dan sakit hati. Memaafkan mampu memberi perasaan damai, dan menjernihkan pikiran kita, sehingga kita dapat hidup dengan tenang dan damai, tanpa dibayang-bayangi dengan perasaan dendam.
Lalu bagaimana cara mengobati luka tersebut yang telah bersarang di hati kita?
Suatu hal yang tidak mudah dilakukan, apa lagi kalau kita mengetahui bahwa orang yg telah menyakiti tersebut adalah teman dekat yang sengaja mencelakai kita, tentu saja sulit untuk memaafkannya.
Dhamma mengajarkan beberapa cara untuk menghilangkan rasa dendam yang bersarang di hati. Terdapat lima cara bagi seseorang untuk menghilangkan rasa dendam yang muncul dalam dirinya, yaitu :
1. Ia seharusnya mengembangkan cinta kasih terhadap orang yg telah menyakitinya;
2. Atau mengembangkan kasih sayang terhadapnya;
3. Atau mengembangkan keseimbangan batin terhadapnya;
4. Atau tidak memperhatikan dan tidak memikirkannya;
5. Atau menerapkan fakta kepemilikan karma terhadap orang itu, dengan berpikiran, dia adalah pemilik karmanya sendiri, pewaris karmanya sendiri, terlahir karena karmanya sendiri, karma adalah kerabatnya, dan karma adalah pelindungnya. Apa pun perbuatan yang dia lakukan -baik atau buruk- dialah yang akan menjadi pewarisnya.”
Inilah lima cara untuk bebas dari dendam, yang dengannya seseorang dapat menghilangkan semua dendam yang telah muncul pada dirinya.

Cara menghadapi Masalah Hidup yang berat.



Pertanyaan pertama. Bagaimana caranya mengangkat beban 5 kilo gram? Mungkin anda bisa bukan? Tapi untuk Balita (anak  berumur lima tahun kebawah) sangat sulit untuk mengangkat sesuatu yang beratnya 5 kilo gram. Tapi untuk anda akan mudah saja.
Pertanyaan berikutnya. Bagaimana caranya mengangkat beban 100 kilo gram? Mungkin disini akan terlihat lebih sulit. Tapi bagi mereka yang memiliki tubuh yang besar dan rajin berolah raga angkat beban. Dia akan mudah mengangkat beban 100 kilo gram.
Semakin kuat tenaga fisiknya. Semakin besar beban yang bisa dia angkat.
Ini sama juga dengan permasalahan hidup, tapi bedanya bukan menggunakan kekuatan fisik. Tapi menggunakan kekuatan pikiran. Pikiran yang lemah akan menderita ketika menghadapi masalah sepele. Sebagai contoh dia dihina oleh temannya. Dia sudah menderita. Tapi orang yang memiliki pikiran yang kuat, ketika ia dihina, ia bisa memaafkannya. Orang yang pikirannya lemah, ketika kehilangan sesuatu akan sangat bersedih. Orang yang pikirannya kuat ketika kehilangan sesuatu, dia bisa belajar dari sana.
Semakin kuat kekuatan pikiran kita. Semakin besar kemampuan kita untuk menghadapi masalah hidup.
Apa saja kekuatan pikiran itu? Kebijaksanaan, Konsentrasi, Keseimbangan batin, Cinta Kasih, Belas Kasih, Rasa bahagia atas kebahagiaan orang lain, Kemurahan hati, Moralitas, dan lain-lain yang bisa kita pelajari melalui Dhamma.
Dhamma is so beautiful. Dhamma lah yang akan membuat pikiran kita menjadi kuat dari waktu ke waktu.