Ada restoran yang menyediakan kepada pelanggannya, sebagai fasilitas, untuk
melihat ikan-ikan yang masih hidup di aquarium, atau di kolam, untuk dipilih
kemudian dimasak sebagai hidangan segar. Kalau kita akan makan masakan ikan di
restoran tersebut, janganlah mengambil fasilitas ini. Itu tidak baik, berdosa.
Mintalah ikan (yang sudah mati) & dimasak untuk kita makan.
Ada yang bilang (ajaran
agama Abrahamic), bahwa adanya binatang itu karena disediakan untuk manusia.
Itu tidaklah benar. Kita & makhluk lainnya itu sama. Kalau ditelusuri
(diusut lebih lanjut) & kita sadar, maka kita semua ini sebenarnya
bersama-sama sedang berjuang menjalani kehidupan ini menuju ke arah
keselamatan, ke tujuan yang benar, tujuan akhir, dimana salah satu caranya
adalah menghindari pembunuhan. Apakah mungkin semua orang tidak membunuh? Tidak
mungkin!. Jadi kalau begitu bisa dikatakan bahwa binatang itu ada, disediakan
(bisa dibunuh) oleh orang yang tidak mengetahuinya, yang tidak mengetahui jalan
hidup yang benar. Orang yang mengetahui jalan & yang tidak mengetahui jalan
yang benar itu selalu ada. Memang pada suatu masa orang yang mengetahui jalan
yang benar itu sangat banyak, dan di masa yang lain adalah sebaliknya, orang
yang tidak mengetahui jalan yang benar itu sangat banyak. Selalu begitu,
dinamis bergantian. Jadi kalau kita sebagai orang yang mengetahui jalan hidup
yang benar maka kita akan selalu aman. Memperoleh berkah...
Blog ini menampilkan tulisan-tulisan yang dapat dikategorikan sebagai tulisan : Pengetahuan Benar, Wawasan, Kata-Kata Bijak, Lain-lain. Jika pembaca tidak sependapat dengan tulisan yang ada dalam blog ini, tolong abaikan saja dan lupakan! Terima kasih.
Translate
Jumat, 23 November 2018
Kamis, 22 November 2018
Tuhan.
Satu hal yang sangat aku sayangkan adalah, banyak orang
mengandalkan Tuhan untuk segalanya, untuk mengangkat nasibnya, mengentaskan
kegagalan & ketidakberuntungannya. Semua orang menyerahkan tanggungjawabnya
kepada Tuhan. Itulah persoalannya kalau mempercayai bahwa segala sesuatunya
Tuhan lah yang mengatur. Tuhan punya hajat menciptakan alam semesta dengan
segala persoalannya, persoalan manusia, membuat bencana-bencana alam seperti petir,
angin puting beliung, gempa bumi, tsunami, likuifaksi dan sebagainya. Bagaimana
Tuhan bisa berperilaku seperti itu, layaknya makhluk saja. Itu hanyalah merupakan
persepsi manusia saja yang terlalu sederhana, delusi. Kalau Tuhan yang mengatur
& bisa dimintai tolong (bisa dinegosiasi), lalu apa pertimbangan yang
dipakai oleh Tuhan untuk mengabulkan doa (permohonan) manusia?. Berdasarkan
keadilanpun tidak lah mungkin karena bisa mengacau berlakunya hukum-hukum
universal alam semesta yang ada.
Kalau Tuhan yang mengatur, maka Tuhan tidak mengaturnya
secara manual. Semua berjalan secara otomatis. Semuanya berjalan & bekerja
berdasarkan hukum-hukum universal alam semesta. Planet-planet di tatasurya
berotasi secara otomatis di garis edarnya masing-masing. Hukuman & pahala,
surga & neraka bagi tiap-tiap manusia ditentukan berdasarkan raport masing-masing,
berdasarkan perilaku-perilaku sebelumnya. Adalah ketentuan dari hukum karma, hukum sebab-akibat atau hukum
tabur-tuai.
Kalau kita ingin berhasil dalam usaha, berhasil dalam
meraih cita-cita, maka berupayalah dengan baik & benar sesuai dengan teori
sains nya. Ada baiknya jika disertai dengan banyak berbuat baik &
mengurangi perbuatan jahat, hal ini adalah sebagai stimulan (pendorong) agar
apa-apa yang kita kerjakan (belajar & berusaha) dapat membuahkan hasil yang
baik, yang memuaskan. Setelah itu barulah kita berdoa, yang kira-kira bunyinya
begini : “Semoga dengan kebajikan & pekerjaan yang telah saya lakukan
sampai dengan saat ini, akan membuahkan kebahagiaan & hasil yang baik,
dalam bentuk terhindar dari kemalangan, penderitaan & kegagalan, semoga
semua makhluk berbahagia”.
Selasa, 20 November 2018
Alam Dewa Paranimmittavasavatti
Alam Surga Paranimmittavasavatti atau Alam Dewa
Paranimmittavasavatti termasuk
Kamasugatibhumi. Kamasugatibhumi adalah alam kehidupan yang menyenangkan. Alam Dewa Paranimmittavasavatti adalah alam surgawi tingkat
keenam atau tingkat tertinggi dari yang disebut alam dewa atau alam surga. Apabila
para dewa di alam Nimmanaratti menikmati kepuasan inderawi hasil ciptaannya
sendiri sesuka hati mereka, maka para dewa di alam Paranimmittavasavatti ini menikmati kesenangan
atau kepuasan inderawi dari apa yang diciptakan atau disediakan oleh dewa yang
lain, yang tahu kebutuhan serta keinginan mereka. Para dewa di alam ini dapat
membantu menyempurnakan ciptaan dewa lainnya. Penguasa di alam Paranimmittavasavatti ini adalah Dewa
Vasavatti. Di alam Paranimmittavasavatti ini bermukim Dewa Mara. Alam Dewa Paranimmittavasavatti ini berada di angkasa. Usia
rata-rata para dewa di alam Paranimmittavasavatti ini ialah 16.000 tahun dewa atau kira-kira 9,216
milyar tahun manusia, sebab satu hari satu malam di alam dewa Paranimmittavasavatti
ini sama dengan 1.600 tahun di alam manusia .
Bentuk tubuh para dewa di keenam alam surga atau enam alam dewa yang sudah saya
sampaikan itu, bentuk tubuhnya lebih lembut dan lebih halus dibanding tubuh
manusia, tidak terlihat oleh mata telanjang. Para dewa tersebut juga tunduk
pada kematian, seperti halnya semua makhluk hidup. Para dewa itu sebagaimana
yang sudah disampaikan, memiliki usia kehidupan yang sangat panjang, sehingga
terkadang mereka lupa bahwa kehidupan itu tidak kekal. Meskipun kita sebagai
manusia teramat sering mengeluh dan meratap dalam menjalani kehidupan ini,
namun hidup sebagai manusia itu memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh para
dewa di alam surgawi. Para dewa menganggap bahwa terlahir sebagi manusia itu merupakan hal yang sangat baik, karena dari
hidup sebagai manusia itu bisa langsung mencapai Nibbana, apabila parami yang
dimilikinya mendukung dan perjuangannya dalam Dhamma memadai, dan memenuhi syarat hingga mencapai penerangan sempurna, dari hasil melakukan meditasi vippasana secara rutin, merealisasi sebagai orang suci yang disebut
arahat.
Langganan:
Postingan (Atom)