Lalu apakah setelah bertobat kamma buruk seseorang akan
hilang? Tentu saja tidak.
Misalkan seseorang berhutang sejumlah uang, lalu dia
mengatakan tidak ingin meminjam uang lagi, apakah hutang lamanya lunas? Tentu
tidak.
Bila seseorang mencuri uang dan di tangkap polisi, dan orang tersebut kemudian bertekad untuk tidak melakukannya lagi. Apakah dia akan bebas dari hukuman?
Tentu tidak. Dia akan tetap di proses dalam hukum.
Kalau begitu ajaran Dhamma
susah ya? Karena di ajaran agama lain, kalau bertobat semua dosa bisa hilang.
Kita tidak perlu membahas sesuatu yang belum ada buktinya.
Sebagai contoh, jika diumpamakan asin adalah kejahatan, dan
rasa tawar air putih adalah kebaikan. Bagaimana caranya mengurangi rasa asin
dalam air garam? Tidak ada cara lain, yaitu dengan terus menambah air putih
kedalam wadah berisi air yang sudah tercampur garam. Selama tidak menambahkan garam dan
terus menambah air tawar kedalam wadah tersebut, maka rasa asin akan terus
berkurang, dan semakin banyak air tawar yang di tambah, maka rasa asinnya bisa
hilang sama sekali.
Sama juga, apabila seseorang sudah melakukan banyak
kejahatan, cara terbaik untuk bertobat adalah terus mengumpulkan kebajikan
sebanyak mungkin, agar efek kamma buruk di masa depan menjadi tidak begitu
kuat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar