Translate

Senin, 06 Mei 2019

Bertobat, apakah ada dalam ajaran Dhamma?

Gambar terkaitApa gunanya bertobat? Hal yang paling penting dari bertobat adalah tidak menyesali masa lalu, dan bertekad untuk tidak melakukan kejahatan lagi dimasa depan.
Lalu apakah setelah bertobat kamma buruk seseorang akan hilang? Tentu saja tidak.
Misalkan seseorang berhutang sejumlah uang, lalu dia mengatakan tidak ingin meminjam uang lagi, apakah hutang lamanya lunas? Tentu tidak.
Bila seseorang mencuri uang dan di tangkap polisi, dan orang tersebut kemudian bertekad untuk tidak melakukannya lagi. Apakah dia akan bebas dari hukuman? Tentu tidak. Dia akan tetap di proses dalam hukum. 
Kalau begitu ajaran Dhamma susah ya? Karena di ajaran agama lain, kalau bertobat semua dosa bisa hilang.

Kita tidak perlu membahas sesuatu yang belum ada buktinya.
Sebagai contoh, jika diumpamakan asin adalah kejahatan, dan rasa tawar air putih adalah kebaikan. Bagaimana caranya mengurangi rasa asin dalam air garam? Tidak ada cara lain, yaitu dengan terus menambah air putih kedalam wadah berisi air yang sudah tercampur garam. Selama tidak menambahkan garam dan terus menambah air tawar kedalam wadah tersebut, maka rasa asin akan terus berkurang, dan semakin banyak air tawar yang di tambah, maka rasa asinnya bisa hilang sama sekali.

Sama juga, apabila seseorang sudah melakukan banyak kejahatan, cara terbaik untuk bertobat adalah terus mengumpulkan kebajikan sebanyak mungkin, agar efek kamma buruk di masa depan menjadi tidak begitu kuat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar