Dua belas mata rantai Sebab Musabab Yang Saling Bergantungan : kebodohan -> bentuk-bentuk karma -> kesadaran -> jasmani & rokhani -> enam landasan indria -> kontak -> perasaan -> nafsu keinginan -> kemelekatan -> penjelmaan -> terlahir kembali (dan berkembang) -> lapuk & mati.
1. Berawal dari KEBODOHAN dapat menimbulkan (menciptakan) BENTUK-BENTUK KARMA (perbuatan jahat / perbuatan baik).
2. BENTUK-BENTUK
KARMA (perbuatan jahat / baik) itu adalah hasil dari buah pikiran, dimana Pikiran
merupakan bagian dari Bathin atau Rokhani, yang terdiri dari : Pikiran, Perasaan,
Ingatan & Kesadaran. Sehingga dengan demikian antara Perbuatan (baik / buruk) &
Pikiran itu saling berhubungan. Jika ada Pikiran maka disana akan ada Perkataan dan atau Perbuatan. Jika ada Perbuatan maka itu pastilah karena ada niat (ada Pikiran untuk
berbuat). Pikiran & Kesadaran ada dalam satu badan yaitu badan
Rokhani. Pikiran yang menciptakan Perbuatan (Bentuk-bentuk Karma) akan memperkuat
& melestarikan eksistensi Kesadaran. Sehingga dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa;
Bentuk-bentuk Karma itu menciptakan & melestarikan eksistensi KESADARAN.
3. KESADARAN
itu ada pada orang hidup, yang terdiri dari badan Jasmani & Rokhani. Kesadaran ada dalam badan Rokhani, yang terdiri dari; Pikiran, Perasaan, Ingatan &
Kesadaran. Orang yang meninggal dunia itu badan Jasmani & Rokhaninya rusak
& kemudian musnah, kecuali Kesadarannya yang tetap ada (eksis). Kesadaran
orang yang baru saja meninggal akan langsung masuk kedalam janin yang baru saja
terbentuk, yang kondisinya sesuai (cocok) untuk ditempati, untuk kemudian dilahirkan
kembali sebagai bayi yang baru lahir (bertumimbal lahir). Jadi Kesadaran itu akan
menciptakan adanya badan JASMANI & ROKHANI karena terjadi kelahiran. Akan
tetapi tidak semua yang mati akan terlahir kembali menjadi manusia. Sangat
tergantung seperti apa perilakunya semasa hidup. Pada dasarnya orang jahat akan
terlahir di alam penderitaan (alam neraka, alam surga, alam hantu / alam asyura,
alam setan). Orang baik / sangat baik akan terlahir di alam bahagia (alam surga
/ alam dewa, alam brahma berbentuk atau alam brahma tanpa bentuk). Lahir di
alam-alam ini adalah lahir secara spontan. Lahir sebagai manusia atau sebagai binatang
adalah lahir melalui kandungan atau melalui telur. Ada juga lahir sebagai
binatang yang melalui kelembaban, misalnya adalah kelahiran ikan, nyamuk, set /
cacing-cacing bangkai.
4. Orang hidup
(JASMANI & ROKHANI) itu mempunyai ENAM LANDASAN INDRIA (mata, hidung,
telinga, lidah, kulit & otak).
5. ENAM LANDASAN INDRIA manusia itu akan mempunyai KONTAK dengan obyek-obyek diluar diri yang
bisa ditangkap (dirasakan).
6. KONTAK yang
terjadi dengan obyek-obyek diluar diri itu dapat dirasakan, akan menimbulkan PERASAAN
enak, bahagia, tidak enak atau biasa saja.
7. PERASAAN
enak atau bahagia itu membangkitkan NAFSU KEINGINAN untuk terus memiliki
(merasakan) nya, atau bahkan ingin merasakan yang lebih enak lagi.
8. NAFSU KEINGINAN untuk terus memiliki, bahkan ingin memiliki yang lebih lagi itu merupakan KEMELEKATAN.
9. KEMELEKATAN
itu terkait dengan Rokhani (pikiran, perasaan, ingatan & kesadaran).
Kemelekatan itu memegang kuat Kesadaran untuk tetap eksis (lestari). Kemelekatan yang
kuat & terus-menerus akan menciptakan Kesadaran yang sangat kuat. Jika Jasmani
telah rusak (orangnya mati); maka pikiran, perasaan & ingatan juga hancur, kecuali Kesadaran yang tetap eksis. Pada orang yang telah meninggal; Kesadarannya akan langsung
bergabung dengan Janin yang baru saja terbentuk, yang sesuai (cocok) untuk ditempati. Hal
ini disebut PENJELMAAN untuk menjadi manusia (makhluk) yang baru.
10. Kelanjutan
dari PENJELMAAN menjadi manusia (makhluk) baru itu adalah kelahiran (LAHIR).
11. LAHIR itu akan diikuti dengan pertumbuhan menjadi manusia (makhluk) yang
dewasa, menjadi tua & kemudian meninggal dunia atau Lapuk & MATI.
12. Setelah
Lapuk & MATI, dengan adanya Kesadaran yang masih tetap eksis, maka akan langsung
diikuti oleh kelahiran kembali atau LAHIR, dengan kondisi seperti apa, atau menjadi apa,
adalah sesuai dengan kondisi Kesadaran terakhir sesa’at sebelum yang bersangkutan mati (lihat
butir 3 & 9). Seperti telah dijelaskan diatas, bentuk-bentuk karma semasa hidup itu menimbulkan & melestarikan
Kesadaran. Kesadaran inilah yang menciptakan Jasmani & Rokhani (terlahir
kembali). Begitu seterusnya, berulang-ulang.
Jika salah
satu dari dua belas mata rantai Sebab Musabab Yang Saling Bergantungan itu dapat
dipatahkan (dihilangkan), utamanya adalah mata rantai “Kebodohan”, maka akan
berhentilah tumimbal lahir yang berulang-ulang itu.
Dengan berakhirnya
Kebodohan, maka tidak akan timbul Bentuk-bentuk Karma. Dengan berakhirnya Bentuk-bentuk Karma,
maka tidak akan timbul Kesadaran. Begitulah seterusnya.
Manusia tidak
akan terlahir kembali jika Kesadarannya telah menjadi Bijaksana (tidak lagi
mempunyai kehendak untuk masuk ke dalam janin yang baru terbentuk), sudah tidak ada lagi
“Kemelekatan”, tidak ada lagi Bentuk-bentuk Karma yang timbul.
Jika Kesadaran
telah menjadi Bijaksana, yang berarti sudah tidak akan terlahir kembali, maka inilah yang
disebut sebagai “Telah Mencapai Seberang”, “Telah Padam”, “Telah Mencapai Nirwana”,
suatu kondisi bahagia abadi non inderawi, bebas dari belenggu Samsara (penderitaan yang terus-menerus, yang dirasakan ketika sedang menjalani kehidupan), yang mana disadari atau tidak disadari adalah merupakan tujuan hidup semua
manusia & bahkan tujuan hidup semua makhluk.
Demikianlah uraiannya, jika anda berkeyakinan lain, maka biarkanlah tulisan ini merupakan pengetahuan
/ pendapat yang berbeda. PEACE…