Translate

Minggu, 22 April 2018

Dua Versi Ajaran.


Ada 2 versi ajaran untuk menjalani hidup.
Yang satu mengajarkan untuk berbuat baik dan mengindahkan semua aturan-aturan dari Sang Maha Pengatur agar setelah mati diberi kenikmatan kekal. Kondisi kehidupan & setelahnya; mutlak ditentukan oleh Sang Maha Pengatur.
Yang satunya lagi mengajarkan berbuat baik & berusaha mengeliminir perbuatan buruk dalam menyikapi berlakunya hukum universal sebab-akibat yang maha kuasa, yang bekerjanya secara otomatis tanpa henti, yang tidak dapat ditawar-tawar; untuk mencapai seberang = padam kekal, bebas dari belenggu Samsara, bebas dari segala penderitaan & kekecewaan yang bisa terjadi yang menyertai terjadinya kelahiran & kematian yang berulang-ulang di berbagai alam kehidupan, yaitu dengan cara mengembangkan kerelaan, kemoralan & konsentrasi (meditasi) secara tekun & berkesinambungan yang tak berbatas waktu. Sehingga dengan demikian baik buruknya kondisi perjalanan hidup itu ditentukan oleh diri sendiri.

Sabtu, 21 April 2018

Teman Baik.



“Bagi seorang dengan teman-teman yang baik, maka kualitas-kualitas bermanfaat yang belum muncul menjadi muncul & kualitas-kualitas tidak bermanfaat yang telah muncul menjadi berkurang.”

Cerdas & Arif.

Diperlukan kecerdasan & kearifan yang benar supaya pemilik hati & pikiran ini bisa menyatu dengan semesta yang tidak menuntut apa-apa, melainkan semua keputusan & akibatnya diserahkan kepada kita masing-masing.
.

Kamis, 19 April 2018

Perbuatan Benar.


Perbuatan Benar atau Tindakan Benar adalah unsur keempat dari Jalan Mulia Berunsur Delapan, yang sangat terkait dengan perjalanan hidup manusia dalam mencapai kebebasan (kebahagiaan) yang hakiki (terlepas dari belenggu Samsara), yang harus dipedomani & dipraktekkan dengan baik (sungguh-sungguh). Perbuatan Benar adalah bertindak benar secara moral, sebagai berikut : 

1.      Menahan diri dari pembunuhan makhluk hidup. 
2.      Menahan diri dari bentuk-bentuk pencurian, apapun itu. 
3.      Menahan diri dari perbuatan seksual yang tidak dibenarkan (asusila).
4.   Menahan diri dari berkata-kata yang tidak benar.
5.   Menahan diri dari meminum minuman atau menkonsumsi obat-obatan 
      yang dapat menimbulkan ketagihan & melemahkan kesadaran.

Praktisi berupaya tidak melakukan perbuatan yang dapat mencelakakan diri sendiri maupun orang / makhluk lain, tidak termotivasi oleh egonya & sebaliknya membuka hati untuk perduli pada kesejahteraan orang / makhluk lain.

Hukum Karma.

Hukum karma itu kompleks, tapi prinsipnya, suatu kejadian atau akibat itu karena ada penyebabnya + kondisinya mendukung. Tidak mungkin anda dirampok di Kantor Polisi, ini karena situasi & kondisinya tidak mendukung. Jika anda dirampok si "A" misalnya, itu artinya anda sedang memetik buah perbuatan (karma) buruk anda dimasa lampau, dimana situasi & kondisinya sudah mendukung. Tapi belum tentu karena anda dulu pernah merampok, atau berhutang kepada si "A". Bisa saja karena karma buruk anda yang lain. Si "A" yang merampok anda itu sedang berbuat karma buruk, yang pada gilirannya nanti dia akan memetik buahnya juga. Karma buruk kita bisa saja tidak akan berbuah, jika kita tidak memupuk & merawatnya. Artinya kita banyak sekali berbuat baik, sehingga dapat dikatakan situasi & kondisinya tidak pernah mendukung. Atau jika berbuah maka tidak seberapa. Dan sebaliknya, benih-benih karma baik yang pernah kita tabur bisa saja tidak akan berbuah, atau berbuahnya tidak seberapa, jika karma baik kita itu disertai dengan pamrih, atau kita banyak berbuat jahat / buruk.

Selasa, 17 April 2018

Ucapan Benar.


Ucapan Benar adalah unsur ketiga dari Jalan Mulia Berunsur Delapan, yang sangat terkait dengan perjalanan hidup manusia dalam mencapai kebebasan (kebahagiaan) yang hakiki (terlepas dari belenggu Samsara, merealisasi Nirwana), yang harus dipedomani & dipraktekkan dengan baik (sungguh-sungguh). Ucapan benar adalah ucapan yang baik, bukan pembicaraan jahat. Ucapan benar harus memenuhi empat syarat di bawah ini :

a. Ucapan itu benar.
b. Ucapan itu beralasan.
c. Ucapan itu berfaedah.
d. Ucapan itu tepat pada waktunya.

Ucapan benar adalah ucapan yang menghindari dusta dan selalu berbicara jujur, menghindari kebohongan yang menimbulkan pertentangan, dan sebaliknya berbicara hal yang menghasilkan kerukunan dan kedamaian.
Ucapan benar adalah ucapan yang beralasan, dapat dipertanggungjawabkan & tidak berkata fitnah.
Ucapan benar adalah ucapan yang menghindari caci maki dan ucapan kasar, dan sebaliknya berbicara dengan kata-kata yang halus dan sopan sehingga berfaedah.
Ucapan benar adalah ucapan yang diucapkan tepat pada waktunya disesuaikan dengan situasi & kondisi yang ada, menghindari omong kosong, membual atau bergunjing, dan sebaliknya berbicara hal yang berarti, terpuji & bermanfaat.

Dalam berbicara, ucapan yang benar tidak dikuasai oleh pikiran-pikiran yang jahat seperti ketamakan, kemarahan, kecemburuan, kesombongan atau egoisme. Ucapan itu tidak terbatas pada kata-kata saja melainkan juga tulisan & bahasa tubuh.


Senin, 16 April 2018

Cangkir.

Jika orang Inggris, orang Perancis, orang China dan orang Indonesia melihat sebuah cangkir. Orang Inggris akan berkata, 'Itu adalah sebuah cup.' Orang Perancis akan menjawab, 'Bukan. Itu adalah sebuah tasse.' Kemudian orang China berkomentar, 'Kamu berdua salah. Itu adalah sebuah pei.' Akhirnya orang Indonesia menertawakan mereka dan berkata 'Bodoh sekali kalian. Itu adalah sebuah cangkir.' Kemudian orang Inggris membuka kamus dan menunjukkan pada lainnya. 'Saya dapat membuktikan kalau itu adalah sebuah cup. Kamus saya berkata demikian.' 'Kalau demikian kamus kamu salah.' kata orang Perancis, 'karena kamus saya dengan jelas menyatakan itu adalah sebuah tasse.' Orang China mengejek; 'Kamus saya bilang itu adalah sebuah pei dan kamus saya itu ribuan tahun lebih tua dibanding kamus kamu karena itu kamus saya itu pasti benar. Dan lagipula, lebih banyak orang berbahasa China dibanding bahasa lainnya, karena itu pasti itu adalah pei.' Sementara mereka ribut dan berdebat, satu orang lagi datang dan minum dari cangkir itu dan berkata pada mereka, 'Apapun namanya, cup, tasse, pei atau cangkir, fungsi dari cangkir ini untuk menampung air sehingga bisa diminum. Berhentilah berdebat dan minumlah, berhentilah meributkannya dan hilangkan dahagamu.'
Uraian diatas menjelaskan sikap yang benar dalam mengamalkan agama.