Jika saatnya telah tiba yang bersangkutan akan
menderita karena perbuatannya itu akan ketahuan, ketangkap, dan akhirnya
dihukum atau dipenjara. Hukuman itu tidak hanya terjadi di dunia ini saja. Yang
bersangkutan akan menerima hukuman berikutnya di alam lain setelah dia
meninggal dunia, yaitu ketika secara matematis metafisika hukuman di dunia yang
diterimanya itu belum memadai, masih ringan, secara matematis metafisika belum
sepadan. Jika putusan hakim secara perhitungan matematis metafisika atau secara
aturan hukum karma terlalu berat maka itu artinya yang bersangkutan yaitu yang
terhukum, telah memetik buah karma buruk yang diperbuat sebelumnya. Jika
beratnya hukuman yang diputuskan oleh hakim ketua tersebut karena disengaja,
maka hakim termasuk tim-nya yang punya niat tidak baik atau tidak adil, mereka itu
telah berbuat karma buruk. Oleh karena itu para hakim hendaknya bekerja dengan adil
dan bijaksana, karena hakim itu di dunia ini adalah bekerja mewakili yang maha
kuasa dan yang maha adil.
Lantas bagaimana caranya bisa menjadi kaya tanpa
dosa? Yang pertama tentunya kita harus tahu hukum universal yang berlaku di
alam semesta atau di dunia ini seperti apa, yang harus kita sikapi dengan baik dan
benar. Hukum tersebut adalah hukum sebab-akibat, hukum tabur tuai atau hukum
karma, adalah merupakan hukum Yang Maha Kuasa, hukum yang Adil. Hukum ini
menyatakan, barang siapa berbuat baik maka kemudian yang bersangkutan akan
memetik buah karma baiknya itu berupa kebahagiaan. Kebahagiaan itu salah
satunya adalah berupa kesuksesan, misalnya memperoleh kenaikan jabatan atau
menjadi orang kaya, tergantung dari apa yang dilakukannya, tergantung yang
diusahakannya secara baik dan benar, yang diusahakannya sesuai dengan ketentuan
hukum universal yang berlaku di alam semesta atau di alam dunia ini, yaitu
hukum karma.
Sebaliknya hukum karma juga menyatakan, barang siapa
berbuat jahat maka pada masa depan yang bersangkutan akan memetik buah karma
buruknya itu berupa penderitaan.
Dalam hukum universal ini tidak ada tawar menawar, tidak
bisa disuap. Cara menyuap satu-satunya tak lain dan tak bukan adalah dengan
banyak berbuat baik, sering menolong atau membantu orang lain. Kalau berdoa,
berdoalah yang maksudnya baik. Doa atau harapan yang paling jitu, yaitu doa universal,
cocok di segala waktu, di segala tempat, di segala arah dan segala keadaan,
adalah jika kita mengatakan atau mengatakan dalam hati dengan tulus ikhlas dan
penuh penjiwaan, adalah jika kita mengatakan dan yang lebih baik lagi jika
dikatakan secara berulang-ulang adalah dengan mengatakan dan berharap sebagai
berikut : “Semoga semua makhluk berbahagia”. Semua makhluk itu meliputi semua,
tanpa kecuali, sedangkan bahagia itu
meliputi segala hal pada situasi dan kondisi yang menyenangkan, yang
sukses dan berhasil.
Jadi kalau mau menjadi kaya berusahalah mecari uang dengan
bekerja keras dan cerdas secara halal, maksudnya secara baik dan benar sesuai dengan
kaidah-kaidah sains, plus jangan sampai lupa banyak berbuat baik, termasuk
berdana. Berdanalah secara ikhlas seuai kemampuan dan kelayakan ekonomi. Jadi
kalau mau kaya bukan menjadi pelit tapi justru jadilah dermawan sesuai
kemampuan, sesuai perhitungan yang layak.
Kalau mau sukses menjadi boss, bekerjalah dengan keras
dan cerdas secara baik dan benar, bijaksana, bukan dengan malas-malasan,
perintah sana, perintah sini semau-maunya tanpa ada kerjasama, tanpa ada
kebersamaan dan lain sebagainya. Dalam hal ini Anda lebih pintar dan lebih tahu.
Plus jangan sampai lupa juga banyak berbuat baik kepada sesama, bahkan ke
sesama makhluk.
Jadi dalam hidup ini kalau mau sukses dalam segala
hal, bahkan sukses di segala waktu dan tempat yang tak terbatas di hidup ini
saja, yang harus dilakukan itu bukanlah meminta atau memohon, hal yang harus dilakukan
atau selalu diupayakan adalah banyak berbuat baik, mengurangi perbuatan jahat,
berupaya mensucikan hati dan pikiran, banyak belajar semua hal termasuk
pengetahuan spiritual yang benar, tidak delusi dan tidak spekulatif.
Berbuat baik itu lebih manjur dari doa biasa, doa yang
maksudnya baik adalah berbuat baik.
Sebagai tambahan pengetahuan untuk lebih memantapkan
pemahaman dari uraian tadi, berikut ini adalah pengetahuan yang benar, yang
perlu diketahui, adalah sebagai berikut :
Keberhasilan yang kita capai, bukanlah dari memohon. Melainkan dari 5 hal
yaitu :
1.
Meyakini adanya hukum perbuatan atau hukum karma.
2.
Melaksanakan kemoralan, yaitu berperilaku baik.
3.
Banyak mendengar, banyak belajar khususnya belajar Dhamma, yang merupakan
pengetahuan spiritual yang benar.
4.
Mengembangkan kerelaan yang bersifat materi dan non materi, yaitu dengan
berdana atau memberi apapun itu yang baik-baik.
5.
Memiliki kebijaksanaan.
Melaksanakan kemoralan dalam upaya memperbaiki perilaku, adalah dengan
mengembangkan minimal 5 kemoralan, yaitu :
1.
Tidak membunuh.
2.
Tidak mencuri.
3.
Tidak berzina.
4.
Tidak berbohong.
5.
Tidak mabuk.
Terakhir, saya ulangi lagi, ada 2 hal yang bisa menyebabkan seseorang
sukses, bisa menjadi kaya, yaitu :
1.
Bekerja keras dan cerdas sesuai dengan teori sains.
2.
Banyak berbuat baik.
Demikianlah tulisan ini. Semoga bermanfa’at.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar