Untuk membangun kehidupan yang bahagia dan
bermanfaat, kita harus mempraktekkan welas asih dan kebijaksanaan. Kedua dua hal
tersebut akan membawa seseorang mencapai puncak kesempurnaan manusia.
Jika kita mengembangkan emosional yang baik tapi
mengabaikan pengembangan intelektual, maka kita akan menjadi orang bodoh yang
baik hati.
Jika kita mengembangkan intelektual dengan
mengabaikan pengembangan emosional yang baik, maka akan membuat kita menjadi
orang pintar yang berhati es, yang tidak memiliki simpaty terhadap orang lain.
Menurut Tathagata Sang Guru Agung, welas asih dan
kebijaksanaan harus dikembangkan bersama-sama dalam upaya untuk mencapai
pembebasan. Kehidupan yang baik itu diilhami oleh kasih sayang dan dituntun
oleh kebijaksanaan.
Apa itu welas asih? Welas asih adalah gemar berdana, kasih
sayang dan simpaty. Welas asih adalah sikap yang didasarkan pada kasih dan
perhatian kepada semua, khususnya kepada mereka yang sedang mengalami kesusahan.
Dan apa itu kebijaksanaan? Kebijaksanaan adalah
memahami segala sesuatu sebagai apa adanya, dan berbuat berdasarkan nilai-nilai
luhur. Ketika laki-laki melihat wanita cantik, ia akan berharap untuk
melihatnya lagi dan lagi. la menciptakan kesenangan dan kepuasan dari kehadiran
wanita itu. Tapi ketika keadaannya berubah dan ia tak bisa lagi melihatnya, ia
tidak harus bertindak yang tidak rasional dan bodoh. Ketidakpuasan adalah fakta
dalam pengalaman hidup manusia. Jika ia tidak memiliki kemelekatan yang tidak
realistis atau keterikatan yang mementingkan diri sendiri, ia akan relatif terbebas
dari penderitaan.
Di sela-sela kesenangan duniawi, rasa sakit dan
penderitaan mengintip. Meskipun keberadaan rasa bahagia dan nikmat indria itu tak bisa dibantah, namun kenikmatan
seperti itu relatif singkat, tidak permanen. Sadar atas kenyataan ini merupakan
kebijaksanaan.
Resep kebahagiaan itu sebenarnya sederhana.
Kebahagiaan adalah keadaan pikiran. Kebahagiaan tidak bisa ditemukan dalam pemenuhan
materi, seperti kekayaan, kekuasaan, maupun nama baik. Mereka yang menghabiskan
seluruh hidupnya menumpuk kekayaan lebih dari yang mereka butuhkan, akan
menyesal dan kecewa, sebab uang tidak dapat membeli kebahagiaan, meski cuma satu.
Pengejaran kesenangan mesti dibedakan dengan
pengejaran kebahagiaan. Kesenangan cuma sebentar, tidak memberikan kebahagiaan
selamanya. Kesenangan bisa dibeli, tapi kebahagiaan tidak. Kebahagiaan datang
dari dalam, dari kebaikan yang sederhana dan kesadaran yang murni.
Tidak ada orang yang bisa merasa bahagia sebelum ia
merasa cukup. Keseimbangan mental hanya mungkin diperoleh melalui pengembangan
mental atau berlatih meditasi. Begitu banyak yang harus dilakukan. Hanya
melalui analisa dan penyucian diri, maka benih kebajikan kita yang langgeng bisa
bersemi mengembangkan hakekat ilahi kita. Ini bukanlah pekerjaan yang mudah, memerlukan
keteguhan, tekad, dan perjuangan.
Kebahagiaan adalah parfum yang tak bisa kita tuangkan
kepada orang lain tanpa kita sendiri terpercik sedikit.
Jika kita ingin hidup damai dan bahagia, perbolehkan
yang lain juga hidup dengan damai dan bahagia. Sebelum kita mampu menyesuaikan
diri dengan prinsip luhur ini, kita tidak bisa berharap mencicipi kebahagiaan
dan kedamaian di dunia ini. Dan janganlah mengharapkan rasa hormat dari orang
lain.
Dale Carnegie berkata, "Jika kita mendambakan
kebahagiaan, berhentilah berpikir tentang kehormatan maupun hinaan, dan
memberilah demi kebahagiaan dalam memberi. Hinaan adalah lumrah, seperti rumput
liar. Kehormatan adalah seperti bunga mawar, harus diberi pupuk, disirami,
dirawat, dicintai dan dilindungi."
Orang tidak akan menghargai sesuatu yang diperoleh
dengan mudah. Namun ketika sesuatu itu terampas darinya, ia baru menghargainya.
Udara yang kita hirup dan semua organ vital yang kita miliki kita sia-siakan, banyak
yang terlambat menyadarinya. Semestinya kita tidak seperti ikan yang tidak tahu
betapa berharganya air hingga ia dikeluarkan dari air.
"Menurut pengalamanku," kata Abraham
Lincoln, "bahwa orang akan gembira jika ia mampu membuat pikirannya
gembira."
Kita tidak bisa berharap memperoleh kedamaian dan
kebahagiaan hanya dengan berdoa. Kita mesti berusaha untuk mendapatkan berkah
itu. Percaya kepada Tuhan dan berdoa agar rumah kita aman, akan lebih pasti
jika kita tidak lupa mengunci pintu sebelum meninggalkan rumah. Karena tidak
ada jaminan yang dapat dipastikan bahwa Tuhan akan menjaga rumah kita hingga kita
kembali. Kita mestinya tidak melupakan kewajiban kita. Jika kita berperilaku sesuai
dengan prinsip-prinsip moral, kita bisa menciptakan surga di dunia ini bagi
diri kita sendiri.
Orang mengepalkan tangan dan menggerutu karena mereka
tidak tahu bagaimana hidup sesuai dengan hukum karma atau hukum tabur-tuai yang
berlaku universal. Mereka menciptakan kesulitan bagi diri mereka sendiri. Jika
setiap orang berusaha menjalani hidup yang terhormat sebagaimana layaknya
seorang gentle, kita semua bisa menikmati kebahagiaan surgawi di dunia ini
tanpa harus mati terlebih dahulu.
Tidak perlu menunggu masuk ke surga terlebih dahulu untuk
menerima berkah maupun masuk neraka untuk mereka yang berbuat jahat. Kebajikan
dan kejahatan di dunia ini memiliki reaksinya sendiri yang tidak bisa dihindari.
Salah satu pertanyaan yang paling membingungkan yang dihadapi manusia adalah : seperti
apakah tempat-tempat yang disebut 'surga' dan 'neraka' itu? Kebanyakan orang
tidak memiliki pemahaman yang jelas tentang konsep surga & neraka.
Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
BalasHapusDalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
Yang Ada :
TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
Sekedar Nonton Bola ,
Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
Website Online 24Jam/Setiap Hariny