Translate

Kamis, 24 Oktober 2019

Resep Kebahagiaan


Hasil gambar untuk gambar welas asihUntuk membangun kehidupan yang bahagia dan bermanfaat, kita harus mempraktekkan welas asih dan kebijaksanaan. Kedua dua hal tersebut akan membawa seseorang mencapai puncak kesempurnaan manusia.

Jika kita mengembangkan emosional yang baik tapi mengabaikan pengembangan intelektual, maka kita akan menjadi orang bodoh yang baik hati.

Jika kita mengembangkan intelektual dengan mengabaikan pengembangan emosional yang baik, maka akan membuat kita menjadi orang pintar yang berhati es, yang tidak memiliki simpaty terhadap orang lain.

Menurut Tathagata Sang Guru Agung, welas asih dan kebijaksanaan harus dikembangkan bersama-sama dalam upaya untuk mencapai pembebasan. Kehidupan yang baik itu diilhami oleh kasih sayang dan dituntun oleh kebijaksanaan.

Apa itu welas asih? Welas asih adalah gemar berdana, kasih sayang dan simpaty. Welas asih adalah sikap yang didasarkan pada kasih dan perhatian kepada semua, khususnya kepada mereka yang sedang mengalami kesusahan.

Dan apa itu kebijaksanaan? Kebijaksanaan adalah memahami segala sesuatu sebagai apa adanya, dan berbuat berdasarkan nilai-nilai luhur. Ketika laki-laki melihat wanita cantik, ia akan berharap untuk melihatnya lagi dan lagi. la menciptakan kesenangan dan kepuasan dari kehadiran wanita itu. Tapi ketika keadaannya berubah dan ia tak bisa lagi melihatnya, ia tidak harus bertindak yang tidak rasional dan bodoh. Ketidakpuasan adalah fakta dalam pengalaman hidup manusia. Jika ia tidak memiliki kemelekatan yang tidak realistis atau keterikatan yang mementingkan diri sendiri, ia akan relatif terbebas dari penderitaan.

Di sela-sela kesenangan duniawi, rasa sakit dan penderitaan mengintip. Meskipun keberadaan rasa bahagia dan nikmat indria  itu tak bisa dibantah, namun kenikmatan seperti itu relatif singkat, tidak permanen. Sadar atas kenyataan ini merupakan kebijaksanaan.

Resep kebahagiaan itu sebenarnya sederhana. Kebahagiaan adalah keadaan pikiran. Kebahagiaan tidak bisa ditemukan dalam pemenuhan materi, seperti kekayaan, kekuasaan, maupun nama baik. Mereka yang menghabiskan seluruh hidupnya menumpuk kekayaan lebih dari yang mereka butuhkan, akan menyesal dan kecewa, sebab uang tidak dapat membeli kebahagiaan, meski cuma satu.

Pengejaran kesenangan mesti dibedakan dengan pengejaran kebahagiaan. Kesenangan cuma sebentar, tidak memberikan kebahagiaan selamanya. Kesenangan bisa dibeli, tapi kebahagiaan tidak. Kebahagiaan datang dari dalam, dari kebaikan yang sederhana dan kesadaran yang murni.

Tidak ada orang yang bisa merasa bahagia sebelum ia merasa cukup. Keseimbangan mental hanya mungkin diperoleh melalui pengembangan mental atau berlatih meditasi. Begitu banyak yang harus dilakukan. Hanya melalui analisa dan penyucian diri, maka benih kebajikan kita yang langgeng bisa bersemi mengembangkan hakekat ilahi kita. Ini bukanlah pekerjaan yang mudah, memerlukan keteguhan, tekad, dan perjuangan.

Kebahagiaan adalah parfum yang tak bisa kita tuangkan kepada orang lain tanpa kita sendiri terpercik sedikit.

Jika kita ingin hidup damai dan bahagia, perbolehkan yang lain juga hidup dengan damai dan bahagia. Sebelum kita mampu menyesuaikan diri dengan prinsip luhur ini, kita tidak bisa berharap mencicipi kebahagiaan dan kedamaian di dunia ini. Dan janganlah mengharapkan rasa hormat dari orang lain.

Dale Carnegie berkata, "Jika kita mendambakan kebahagiaan, berhentilah berpikir tentang kehormatan maupun hinaan, dan memberilah demi kebahagiaan dalam memberi. Hinaan adalah lumrah, seperti rumput liar. Kehormatan adalah seperti bunga mawar, harus diberi pupuk, disirami, dirawat, dicintai dan dilindungi."

Orang tidak akan menghargai sesuatu yang diperoleh dengan mudah. Namun ketika sesuatu itu terampas darinya, ia baru menghargainya. Udara yang kita hirup dan semua organ vital yang kita miliki kita sia-siakan, banyak yang terlambat menyadarinya. Semestinya kita tidak seperti ikan yang tidak tahu betapa berharganya air hingga ia dikeluarkan dari air.

"Menurut pengalamanku," kata Abraham Lincoln, "bahwa orang akan gembira jika ia mampu membuat pikirannya gembira."

Kita tidak bisa berharap memperoleh kedamaian dan kebahagiaan hanya dengan berdoa. Kita mesti berusaha untuk mendapatkan berkah itu. Percaya kepada Tuhan dan berdoa agar rumah kita aman, akan lebih pasti jika kita tidak lupa mengunci pintu sebelum meninggalkan rumah. Karena tidak ada jaminan yang dapat dipastikan bahwa Tuhan akan menjaga rumah kita hingga kita kembali. Kita mestinya tidak melupakan kewajiban kita. Jika kita berperilaku sesuai dengan prinsip-prinsip moral, kita bisa menciptakan surga di dunia ini bagi diri kita sendiri.

Orang mengepalkan tangan dan menggerutu karena mereka tidak tahu bagaimana hidup sesuai dengan hukum karma atau hukum tabur-tuai yang berlaku universal. Mereka menciptakan kesulitan bagi diri mereka sendiri. Jika setiap orang berusaha menjalani hidup yang terhormat sebagaimana layaknya seorang gentle, kita semua bisa menikmati kebahagiaan surgawi di dunia ini tanpa harus mati terlebih dahulu.

Tidak perlu menunggu masuk ke surga terlebih dahulu untuk menerima berkah maupun masuk neraka untuk mereka yang berbuat jahat. Kebajikan dan kejahatan di dunia ini memiliki reaksinya sendiri yang tidak bisa dihindari. Salah satu pertanyaan yang paling membingungkan yang dihadapi manusia adalah : seperti apakah tempat-tempat yang disebut 'surga' dan 'neraka' itu? Kebanyakan orang tidak memiliki pemahaman yang jelas tentang konsep surga & neraka.

1 komentar:

  1. Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
    Dalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
    Yang Ada :
    TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
    Sekedar Nonton Bola ,
    Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
    Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
    Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
    Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
    Website Online 24Jam/Setiap Hariny

    BalasHapus