Blog ini menampilkan tulisan-tulisan yang dapat dikategorikan sebagai tulisan : Pengetahuan Benar, Wawasan, Kata-Kata Bijak, Lain-lain. Jika pembaca tidak sependapat dengan tulisan yang ada dalam blog ini, tolong abaikan saja dan lupakan! Terima kasih.
Translate
Senin, 20 September 2021
BERSYUKUR
Rabu, 08 September 2021
Saddha, Keyakinan dalam Buddhisme
Jumat, 09 Oktober 2020
Menembus Batas
Pria yang mengenakan pakaian putih dan rompi berwarna abu-abu dalam gambar di samping ini adalah tentara Afghanistan yang bernama Abdul Rahim yang telah kehilangan kedua tangannya dalam medan pertempuran.
Lalu ia menerima sepasang tangan dari Joseph asal Kerala. Joseph meninggal dalam kecelakaan lalu-lintas.
Dalam gambar tersebut istri dan putri dari Joseph menatap tangan itu. Dua tangan yang selalu membantu istri dan pernah merawat putri mereka, dua tangan yang bayangannya ada di kepala mereka.
Dokter yang melakukan operasi transplantasi tangan adalah dokter Subramanian Iyer, yang berkemeja biru muda. Dia seorang dokter yang beragama Hindu. Joseph, si pendonor tangan beragama Kristen, sedangkan Abdul Rahim yang menerima donor tangan adalah seorang Muslim.
Yang mereka lakukan tersebut adalah tindakan kemanusiaan yang menembus batas, yang mestinya bisa membuka mata semua orang, bahwa latar belakang maupun agama yang berbeda-beda bukanlah halangan untuk mengasihi sesama.
Luar biasa, mari kita tebarkan selalu cinta kasih universal kapanpun dan di manapun kita berada. Semoga semua makhluk berbahagia.
Rabu, 07 Oktober 2020
Resep Singkat Hidup Sehat
Ternyata olahraga teratur dan jangka panjang hanya menempati peringkat kedelapan dari delapan kebiasaan manusia yang berumur panjang.
Di antara delapan kebiasaan yang menyebabkan seseorang berumur panjang yang diakui di dunia, yang pertama adalah olah raga teratur. Namun ternyata olahraga hanya berada di urutan kedelapan dalam menunjang umur panjang manusia.
Ini betul-betul tidak terduga, jadi kebiasaan apakah yang dapat menyebabkan seseorang memiliki umur yang panjang? Berikut adalah urut-urutannya :
Urutan pertama adalah : menjaga mood agar tetap bahagia, emosi itu berdampak besar pada kesehatan. Orang yang depresi dan sangat stres dalam waktu yang lama dapat dengan mudah menyebabkan gangguan endokrin dan membawa serangkaian risiko kesehatan. Orang yang berumur lebih dari seratus tahun pada dasarnya adalah orang yang optimis, meskipun telah melalui perubahan-perubahan dalam hidup, mereka tetap tersenyum pada kehidupan. Suasana hati yang bahagia dan ketenangan pikiran adalah "obat yang baik". yaitu cara terbaik dalam mencegah datangnya penyakit.
Urutan yang kedua adalah : istirahat dan tidur yang cukup, tidurnya 6 ~ 8 jam per hari.
Urutan ketiga adalah : makanan yang bergizi, paling tidak makanan tersebut 80% bergizi.
Urutan keempat adalah : makan telur 1 butir per hari.
Urutan kelima adalah : Meminum air putih 8 gelas perhari dengan penjelasan sebagai berikut : segera setelah bangun tidur minumlah air putih 1 atau 2 gelas, dilanjutkan misalnya sebelum makan, sebelum mandi dan sebelum tidur masing-masing 1 gelas. Yang lebih baik adalah meminum air putih hangat.
Urutan keenam adalah : Makan biji-bijian 3 kali seminggu, biji-bijian itu contohnya adalah : wijen, biji labu, biji bunga matahari, biji anggur, almond, kenari, kacang tanah, kacang mete dan lain-lain.
Urutan ketujuh adalah : Makan ikan dua kali seminggu.
Urutan kedelapan adalah : Olah raga teratur.
Selasa, 06 Oktober 2020
Larangan Sholat di Mesjid di Masa Gawat Pandemi
Pada awal merebaknya pandemi Covid-19, jamaah tidak diperbolehkan sholat di mesjid, dihimbau untuk sholat di rumah saja. Saat ini di daerah-daerah tertentu yang sudah berstatus zona hijau atau mungkin ada juga zona kuning jika sudah diperbolehkan sholat di masjid, maka harus memberlakukan dan mematuhi ketentuan protokol kesehatan covid-19. Yaitu mencuci tangan, menggunakan masker, suhu tubuh diukur, menjaga jarak termasuk ketika sedang sholat dan tidak diperkenankan berjabat tangan. Untuk gereja pada waktu itu ibadahnya memanfaatkan fasilitas daring, dan jemaat mengikutinya dari rumah. Dan ketika jemaat sudah diperbolehkan kembali beribadah di gereja, sama dengan di mesjid, yaitu menggunakan protokol kesehatan juga. Untuk Lansia dan anak2 belum diperbolehkan.
Tulisan ini mengulas tentang lumayan banyaknya jamaah mesjid yang beberapa waktu lalu menolak untuk tidak sholat di mesjid. Mereka berpendapat, sesuai dengan ajaran agama yang mereka yakini bahwa sholat di masjid menyembah Tuhan itu wajib, sesuai dengan kehendak Tuhan, sehingga tidak mungkinlah jika virus corona mampu melawan Tuhan, dan menjangkiti para jemaah yang sholat di masjid. Dikatakannya tidak mungkin virus akan menyerang jemaah yang sedang memenuhi perintah menyembah Tuhan. Padahal kalau mau sedikit saja menggunakan akal sehat, maka mereka akan sadar bahwa manusia itu bukanlah orang yang tanpa dosa, oleh karena itu maka bisa saja Tuhan menggunakan virus tersebut untuk menghukum manusia, karena sesuai dengan keyakinan pula bahwa virus itu Tuhan jugalah yang menciptakannya. Pada kenyataannya orang-orang yang berkumpul saat pandemi berlangsung, entah itu di masjid atau sedang mengadakan hajatan tertentu, maka ada orang yang terserang virus corona, bukan hanya satu dua, tapi ada beberapa orang yang terserang. Kejadian ini sesuai dengan kaidah sains, yang mana sains itu basisnya adalah akal sehat atau logika. Jadi sekali lagi menjalankan perintah agama itu haruslah menggunakan akal sehat juga supaya selamat, supaya tidak terjerumus ke dalam lubang menganga, akibat berjalan atau berlari dengan cara yang salah. Bukankah sesuai dengan keyakinan juga bahwa akal atau otak itu Tuhan jugalah yang menciptakannya sebagai perlengkapan manusia, yang bertujuan agar dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh manusia agar tidak mengalami kecelakaan secara konyol?
Dikatakan agama Islam itu hadir selain untuk memelihara agama itu sendiri, maka juga untuk memelihara jiwa, akal, harta benda dan keturunan. Dan oleh karena virus corona itu membahayakan jiwa, maka perlu dihindari, tentang hal ini ada fatwa-nya dari Majelis Ulama Indonesia dan fatwa ulama-ulama di Al Azhar juga seperti itu. Jika ada persoalan-persoalan yang sulit, maka agama itu memberi kemudahan. Sampai disini jelaslah sudah bahwa pemerintah yang pernah melarang sholat di masjid ketika virus corona sedang ganas-ganasnya itu adalah benar adanya. Dengan alasan keselamatan atau kesehatan, maka pemerintah tidak melanggar hak azasi, justru yang tidak mentaati aturan pemerintah itulah yang melanggar hak azasi karena dapat mebahayakan keselamatan jiwa orang lain.
Sekali lagi perlu diingatkan disini, bahwa mengamalkan ajaran agama itu hendaknya dengan menggunakan akal sehat, agar baik untuk diri sendiri, baik untuk keluarga, dan baik untuk sesama. Semoga Indonesia tetap aman, damai, sejahtera, maju dan mampu bersaing secara baik dengan negara-negara lain. Amin.