Surga dan Neraka itu juga alam kehidupan, karena penghuninya adalah penghuni yang hidup, bukan mati.
Jika kelakuan seseorang semasa hidup di
dunia biasa-biasa saja, seperti orang kebanyakan, yang kelakuannya tidak
terlalu baik dan juga tidak terlalu buruk. Setelah meninggal dunia dia akan
masuk Neraka kekal atau masuk Surga yang kekal? Logikanya dia akan masuk
diantara Surga dan Neraka, atau masuk Neraka dulu lalu kemudian masuk Surga,
tapi tidak kekal atau tidak selamanya.
Atas persoalan diatas, yang benar adalah, dia akan masuk atau hidup di alam kehidupan yang
sesuai dengan perilakunya semasa hidup di dunia, semasa hidup sebelumnya.
Setelah itu dia akan meninggal lagi, kemudian akan masuk ke alam yang lainnya
lagi, yang sesuai. Sampai kapan? Jika bapak, ibu, saudara dan saudari ingin
tahu, maka ikuti saja terus uraian di tulisan-tulisan saya berikutnya.
Neraka adalah alam penderitaan, ada
banyak tingkatannya, sedangkan Surga adalah alam kebahagiaan atau alam Dewa,
juga banyak macamnya. Alam kehidupan itu tidak hanya ada tiga, yaitu alam
Dunia, alam Neraka & alam Surga saja, melainkan banyak sekali, logikanya
adalah agar bisa menampung kehidupan makhluk-makhluk yang beraneka ragam
kelakuannya itu setelah mereka meninggal. Manusia dan makhluk lain setelah
meninggal akan terlahir kembali di alam yang sesuai dengan kelakuan, sesuai raport
atau sesuai konduite di hidup sebelumnya.
Seluruhnya ada 31 golongan alam
kehidupan. Angka 31 itu adalah jumlah
pengelompokan atau penggolongan alam, berdasarkan kriteria tertentu. Tentang alam-alam kehidupan ini, adalah
berdasarkan pembabaran sang Guru Agung Manusia & Dewa yang mampu beliau
lihat, beliau saksikan, alami dan beliau kunjungi sendiri, sehingga dapatlah
disebut kebenaran.
Jika spiritual kita telah mencapai
tingkat Arahat, maka kitapun bisa menyaksikan keberadaan alam-alam tersebut. Arahat
adalah manusia yang telah berhasil mencapai penerangan sempurna (enlightened),
adalah pencapaian spiritual (kesucian) tertinggi dari seorang manusia, hasil
dari berlatih meditasi secara benar, tekun, serius dan berkesinambungan.
Manusia (makhluk lain) tidak akan
terlahir kembali, untuk hidup di alam tertentu, setelah berhasil mencapai
Arahat. Seorang Arahat itu telah terbebas dari kekotoran batin (nafsu-nafsu indria),
sehingga tidak akan terlahir kembali di alam manapun, karena telah mencapai
kesucian sempurna 100%, bebas dari nafsu-nafsu indria, alasan untuk bisa
terlahir kembali sudah tidak ada, dan beliau dikatakan telah mencapai Nibbana,
telah merealisasi Nibbana meskipun belum meninggal, kalau sudah meninggal maka
disebut Parinibbana. Nibbana itu bukan alam kehidupan, mencapai Nibbana itu
berarti telah padam, mencapai kebahagiaan yang hakiki selamanya (Kebahagiaan Non
Inderawi). Kenapa kebahagiaan hakiki dan selamanya? Karena dasarnya atau
penyebabnya adalah kesucian yang murni (padam) selamanya.