Translate

Selasa, 09 September 2025

TIDAK MENGELOLA KEHIDUPAN BERDASARKAN PIKIRAN SENDIRI

šŸ’«šŸ”† Seseorang hendaknya tidak mengelola kehidupan berdasarkan pikiran sendiri, karena apa yang menurut pikiran sendiri itu benar belum tentu benar menurut Buddha. Buddha yang telah datang dan pergi dengan baik menuju ke semua tempat tujuan kelahiran manusia setelah meninggal dunia, Beliau mengetahui dengan jelas sesuai realitas praktek yang Beliau lakukan. Oleh karena itu Budha juga mengetahui dengan jelas perilaku-perilaku atau perbuatan-perbuatan yang bagaimana yang dapat mengantar ke tempat kelahiran yang baru seseorang setelah meneinggal dunia. Ini adalah bagus, sebagai umat Buddha maka kita semakin paham. Bahwa kita hendaknya tidak mengelola kehidupan ini berdasarkan pikiran sendiri, karena apa yang menurut kita benar belum tentu benar menurut Buddha. Apa yang menurut kita salah belum tentu salah menurut Budha. Buddha memahami Karma-karma tertentu yang bisa menghasilkan kelahiran di salah satu dari 31 alam kehidupan yang ada. Kalau tidak diberitahu Buddha kita tidak tahu. Saat ini kita mengerti karena kita belajar Tipitaka. Coba bayangkan apabila kita tidak belajar dari Tipitaka, memangnya kita paham Karma-karma mana yang mengantarkan kita menuju ke alam kehidupan mana nanti setelah kita meninggal dunia? Mereka yang berada di luar Buddhism atau tepatnya mereka yang tidak mempelajari ajaran Dhamma akan tidak paham Karma-karma mana yang dapat mengantar ke kelahiran kembali di Neraka, Karma-karma mana yang dapat mengantar ke kelahiran di alam Binatang, alam Manusia, Surga, Brahma, dan Karma-karma mana yang bisa membuat seseorang bisa keluar dari alam kehidupan ini. Mereka tidak akan tahu. Dan kita saat ini tahu karena ada Buddha, ajarannya masih eksis dengan baik hingga sekarang. Itulah mengapa kita jangan mengelola kehidupan berdasarkan pikiran-pikiran kita sendiri.


Banyak Sutta dan Liturgi Buddhis yang lain yang menunjukkan Karma-karma mana sebagai penyebab kelahiran kembali di alam yang mana, ke alam Bahagia atau ke alam Penderitaan. Setidaknya ada 3 sumber yang menyampaikan Karma beserta buahnya, sbb : 

1. Atthakatha - Dhammapada, syair 176 : Menyebutkan bhwa CiƱcamāṇavikā yang memfitnah Sang Buddha tidak lama kemudian terperosok masuk ke Neraka Avici.

2. Aį¹…guttara Nikāya 5,129 menyebutkan : Ada 5 luka yang tidak dapat disembuhkan mengarah menuju  neraka (Avici), yaitu : membunuh ibu (Ajātasattu); membunuh ayah (Ajātasattu); membunuh seorang Arahant; melukai Tathāgata (Devadatta); dan memecah belah Saį¹…gha (Devadatta).

3. Majjhima Nikāya 130 menyebutkan : Perilaku baik (tubuh, ucapan, pikiran) karena memiliki pandangan benar dan tidak mencela para mulia, maka ybs. akan terlahir di alam bahagia : alam Surga atau alam Manusia. Perilaku buruk (tubuh, ucapan, pikiran) karena memiliki pandangan salah dan mencela para mulia, maka ybs. akan terlahir di alam sengsara : alam peta / hantu kelaparan, alam binatang, alam asyura atau bahkan alam neraka 🪷✨

Tidak ada komentar:

Posting Komentar