Pada umumnya manusia memiliki pemahaman yang keliru,
mereka merasa memilikinya, padahal tidak, apakah itu?
1. Badan jasmani.
2. Perasaan.
3. Persepsi.
4. Bentukan-bentukan
pikiran yang menciptakan tindakan.
5. Kesadaran.
Tathagata Sakyamuni mengatakan : Tinggalkanlah apapun di dunia ini, sebab
itu bukanlah milikmu. Maksud Beliau adalah sebagai manusia kita hendaknya tidak
melekati apapun. Apabila sesuatu yang ada pada kita itu sudah tidak ada lagi -
maka ikhlaskanlah itu meninggalkan kita.
Bagi kita yang telah bisa memahami, mengapa “pelepasan” ini adalah hal
mutlak, maka kita akan dengan sukarela melepaskan genggaman erat kita pada
dunia ini, sebab semua hanyalah kosong, rendah, derita, tidak-kekal, dan tanpa-diri
karena selalu berubah.
Oleh karena itu wahai para manusia, apa pun yang bukan milikmu,
tinggalkanlah; bila kalian telah meninggalkannya, hal itu akan membawa menuju
kesejahteraan dan kebahagiaan kalian untuk waktu yang lama.
Yang harus ditinggalkan adalah kemelekatan pada Panca-Khanda – yaitu
kemelekatan pada lima kelompok kehidupan.
Tidak melekati apapun di dunia ini - dalam kehidupan sehari-hari kita –
adalah dengan cara mengambil jalan tengah. Segala sesuatu yang ada pada kita
hendaknya kita manfaatkan untuk kebaikan, untuk ha-hal yang baik, untuk tujuan
yang baik. Jika tujuan baik tercapai, OK, kita bersyukur, tujuan tidak tercapai
tidak mengapa, kita berusaha lagi. Janganlah berlebih-lebihan dalam menyikapi
segala sesuatu yang terjadi.
Demikianlah, mengapa kita hendaknya melepaskan keduniawian, melenyapkan
nafsu-indriya. Karena, ketika kita senantiasa mentoleransi bagi berkembangnya
nafsu-indriya di dalam diri kita, serta memberikan pemuasan-pemuasannya,
sesungguhnya kita adalah orang-orang “bodoh” yang tidak menyadari bahaya dari
nafsu-indriya, perangkap yang disediakan olehnya hanyalah penderitaan. Suatu
masa penderitaan yang panjang diakibatkan oleh pemuasan nafsu indriya tersebut,
yakni terlahirnya kita berulang-ulang di dalam alam-alam keberadaan ; di dalam
SAMSARA.
Semoga semua makhluk berbahagia, bebas dari penderitaan, bebas dari
kebencian, permusuhan, pertentangan, niat jahat, kesakitan, dan kesukaran.
Semoga mereka dapat mempertahankan kebahagiaan mereka masing-masing.
Demikianlah tulisan ini - semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar