Translate

Selasa, 23 Juli 2019

Kenapa manusia harus mati?




Hasil gambar untuk gambar kematianKenapa manusia harus mati? Karena manusia dilahirkan. Konsekuensi dari kelahiran adalah kematian. Hukum alamnya begitu. Tidak ada yang abadi. Kecuali bisa melenyapkan kekotoran batin penyebab kelahiran maka goodbye dengan kematian...
Kecuali dalam hidupnya yang terakhir sudah tidak memproduksi lagi dosa baru. Sudah tidak ada lagi hutang dosa yang harus diselesaikan atau dipertanggungjawabkan. Sudah tidak ada lagi alasan untuk dilahirkan kembali. Sudah padam. Sudah mencapai Nirwana yang bukan alam kehidupan. Tapi kondisi padam. Kondisi bahagia hakiki selamanya. Bukan bahagia murahan kesenangan inderawi. Seperti apa? Tidak bisa diceritakan. Harus dialami sendiri. Semua makhluk nanti pada akhirnya akan sampai kesana. Tapi harus melalui berbagai macam penderitaan dan juga kebahagiaan, sesuai dengan raport atau konduite masing-masing di hidup-hidup sebelumnya, di hidupnya yang lampau, yang telah berlalu. Tanpa dosa? Iya, menjadi orang suci (Arahat). Sudah banyak sekali yang bisa merealisasikannya. Tidak percaya? Tidak apa-apa. Sesuatu yang merupakan katanya, kata buku, kata orang, kata status dan lain-lain itu harus dibuktikan sendiri kebenarannya. Harus dilalui jalan atau cara pembuktiannya. Yang belum bisa dibuktikan harus dinalar terlebih dahulu. Logika harus mengatasi "Katanya", mengatasi "Tulisan". Tanpa dosa (lenyapnya kekotoran batin) itu memang bisa, tapi sulitnya bukan main, melatih untuk mencapainya bisa memerlukan waktu yang tak terhingga lamanya, melalui berkali-kali kelahiran dan kematian di alam-alam kehidupan yang ada, termasuk Alam Surga & Alam Neraka. Meditasi adalah jalan pintas yang dapat membantu merealisasi Arahat, memerlukan guru yang mumpuni.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar