Translate

Rabu, 28 Maret 2018

Tilakkhana (Tiga Corak Umum).


Tilakkhana adalah bahasa Pali. Tilakkhana adalah : tiga corak umum atau tiga corak universal, adalah tiga sifat yang menjadi ciri keberadaan dari segala sesuatu yang ada di alam semesta ini adalah :

1. Anicca (tidak kekal). Bahwa segala sesuatu yang ada di alam semesta ini yang berupa bentuk, wujud, keadaan, atau jelmaan adalah tidak kekal & senantiasa berubah.

2. Dukkha (Penderitaan ). Bahwa segala sesuatu yang ada di alam semesta ini (yang terbentuk) tidaklah memuaskan, sehingga lama-kelamaan akan menimbulkan penderitaan bagi manusia yang selalu merasa tidak puas. 
Manusia menderita di dalam hidupnya apabila ada penolakan terhadap kesunyataan bahwa segala sesuatu yang terbentuk itu adalah tidak kekal dan senantiasa berubah. 
Kebahagiaan tercapai apabila manusia telah bisa memahami & menerima dengan sempurna atas segala sesuatu itu sebagaimana adanya & dapat hidup harmonis dengan kesunyataan tesebut.

3. Anatta (tidak ada "jiwa" atau "inti dari sesuatu" yang kekal). Bahwa tidak ada sesuatu zat yang dapat dianggap sebagai “aku”, “jiwa”, “diri”, “roh” atau “ego” yang eksistensinya kekal abadi (inti dari segala sesuatu itu tidak tetap; mengalami perubahan). Segala bentuk, wujud, keadaan, jelmaan adalah tanpa inti atau tanpa diri yg kekal. Segala bentuk atau jelmaan individu memiliki sifat & ciri tersendiri, mempunyai sifat yang terbentuk dari unsur-unsur pembentuknya yang lebih halus, tergantung pada sifat diri lain yang juga tidak kekal, yang secara bersama-sama tergerak dalam rantai Sebab Musabab Yang Saling Bergantungan.


Intermezzo.

Kalau semua doa dikabulkan maka tidak ada orang yang susah, tidak ada orang  miskin. Dan yang seperti itu tidaklah mungkin. Maka yang perlu kita lakukan adalah menarik simpati Tuhan. Pernah suatu kali saya berdoa & Tuhan menjawab begini : “Kamu ini setiap saat berdoa! Tidak bosan-bosankah? Aku itu sudah tahu semua yang kamu ingini, kerja saja yang baik & banyak berbuat baik! Nanti kalau sudah layak maka keinginanmu pasti saya kabulkan! Ingat-ingatlah itu! Sudah sana kerja & berkarya demi sesama & lingkunganmu sendiri!.” Baik buruknya doa itu tergantung dari apa yang kita ucapkan, jangan menyuruh-nyuruh Tuhan. Saya jadi sadar kalau mau berbuat baik kepada Tuhan, hormat (bukan menyembah karena Tuhan tidak memerlukannya) & mencintai Tuhan itu jangan tanggung-tanggung. Biarpun Tuhan tidak bisa dikecewakan & digganggu (direpotkan), sebaiknya jangan direcoki & di suruh-suruh seperti jongos (pembantu), hehe… PEACE…
Doa yg baik itu contohnya begini : “Semoga semakin banyak orang yang berbahagia & kaya, tidak mengalami kekurangan materi." Doa semacam ini boleh saja diucapkan berkali-kali asalkan diucapkan dengan jujur, tulus & ikhlas karena itu adalah perbuatan baik (harapan yang baik).

Selasa, 27 Maret 2018

Berdana.

Setiap orang di dunia ini adalah seorang tamu, dan uangnya adalah pinjaman. Cepat atau lambat tamu itu pasti lah akan pergi, dan pinjaman itu harus lah dikembalikan. Sebagaimana pinjaman di bank kembalikanlah pinjaman itu dengan cara mencicil secara teratur; sesuai kemampuan dengan rela & tulus ikhlas tanpa batas waktu (dilakukan seumur hidup). Sehingga dengan demikian yang tadinya kita sebagai debitur niscaya akan berubah menjadi kreditur, yang hasilnya akan kita nikmati di kemudian hari bahkan ketika kita berada di tempat lain yang baru. Mencicil pinjaman secara teratur maksudnya adalah gemar berdana, berbuat baik & menolong orang / makhluk lain yang sangat membutuhkan pertolongan kita (menabur benih-benih yang baik / yang bermanfaat di ladang yang subur).

Senin, 26 Maret 2018

Makhluk beradab di alam semesta.


Menurut sains, alam semesta ini terdiri dari milayaran bahkan mungkin trilyunan galaksi, yang mana tiap-tiap galaksi terdiri dari ratusan milyar tatasurya, tiap-tiap tatasurya terdiri dari sekian planet. Bumi, bulan dan lain-lain kecuali matahari (dipahami sebagai bintang) adalah planet. Jadi bisa dibayangkan ada berapa banyak planet yang mungkin sama atau mirip dengan bumi kita ini di alam semesta. Bisa banyak sekali jumlahnya. Sehingga sangat dimungkinkan ada banyak sekali kehidupan makhluk beradab di alam semesta ini selain manusia di bumi. Alien dengan UFO (Unidentified Flying Object) nya itu kemungkinan besar adalah makhluk dari tatasurya (galaksi) lain yang jauh lebih maju peradabannya dibanding manusia bumi. Jarak-jarak antar planet bukan menjadi masalah bagi mereka. Mereka bisa menjelajahi (bepergian) antar planet dalam waktu sekejap dengan menggunakan UFO miliknya. Bumi kita ini dapat diibaratkan hanyalah setitik debu di alam semesta, yang sangat tidak berarti. Tetapi mengapa banyak manusia yang seolah-olah meng-klaim bahwa Tuhan hanya peduli kepada bumi, hanya untuk manusia bumi? Jaman sudah berubah, sains berkembang pesat, mari kita belajar membuka diri, tidak bersikeras bahwa Tuhan itu hanya milik manusia bumi.
Tuhan itu bukanlah oknum atau pribadi yang punya banyak kemauan, suka iseng & banyak bermain, melainkan sesuatu yang mutlak, yang abadi tanpa awal tanpa akhir, yang tak berkondisi & tak terpikirkan.