1.
Kelahiran secara spontan, atau disebut Opapatika Patisandhi.
Kelahiran ini tidak melalui tahapan
kehidupan dari janin, bayi, kemudian menjadi remaja, menjadi dewasa dan
seterusnya. Kelahiran ini tidak memerlukan orang tua. Melainkan lahir secara
spontan langsung dewasa. Makhluk-makhluk yang lahir seperti ini adalah makhluk
Brahma, Dewa, Raksasa (Iblis), Hantu Kelaparan dan Penghuni Neraka.
Begitu karma berdaya hasil menghasilkan kesadaran hasil, faktor-faktor
batin yang berhubungan, materi hasil karma, maka mereka akan langsung muncul pada
tempat kediaman mereka, seperti rumah besar di alam dewa, hutan, gunung, atau
pinggir pantai. Manusia-manusia pertama di dunia dilahirkan dengan cara ini.
Pelacur cantik bernama Ambapali dari Vesali, juga dilahirkan dengan cara ini pada
jaman Guru Agung masih ada. Ikan yang ada di kolam panas yang mendapatkan air dari
mata air panas pasti dilahirkan dengan cara ini. Beberapa orang yang menjadi Dewa atau menjadi Setan segera setelah meninggal, juga dilahirkan kembali
dengan kelahiran secara spontan. Jasmani para Brahma dan Dewa terdiri dari
materi yang halus, sebagian besar dibentuk oleh materi hasil karma,
sehingga mereka tidak bisa dilihat, dan mereka juga tidak meninggalkan mayatnya
ketika meninggal. Kelahiran kembali secara spontan ini belum diketahui
oleh para Ilmuwan.
Karma sangatlah kuat. Dia berbuah dalam bentuk kesadaran hasil, faktor-faktor batin yang berhubungan, dan materi hasil karma yang bisa mengambil bentuk sebagai makhluk dewasa dengan kelahiran kembali secara spontan. Kelahiran kembali secara spontan tidak memerlukan rahim, atau tempat janin untuk bergantung padanya. Jadi kloning manusia, yang mana sel-sel orang tua bertindak sebagai suatu rahim untuk janin bergantung padanya, akan sukses seperti dalam bayi tabung yang mana sel telur dan sperma yang sudah matang dari orang tua bertindak sebagai rahim.
Karma sangatlah kuat. Dia berbuah dalam bentuk kesadaran hasil, faktor-faktor batin yang berhubungan, dan materi hasil karma yang bisa mengambil bentuk sebagai makhluk dewasa dengan kelahiran kembali secara spontan. Kelahiran kembali secara spontan tidak memerlukan rahim, atau tempat janin untuk bergantung padanya. Jadi kloning manusia, yang mana sel-sel orang tua bertindak sebagai suatu rahim untuk janin bergantung padanya, akan sukses seperti dalam bayi tabung yang mana sel telur dan sperma yang sudah matang dari orang tua bertindak sebagai rahim.
2. Kelahiran kembali dengan kelembaban, atau disebut Samsedaya Patisandhi.
Nyamuk meletakkan telur-telurnya pada air
yang tidak bergerak dan pada tempat-tempat lembab. Telur-telur ini kemudian menetas menjadi larva,
dan kemudian menjadi nyamuk.
Katak juga meletakkan telur-telurnya pada
air yang tidak bergerak. Telur-telur tersebut kemudian menetas menjadi Berudu, dan akhirnya menjadi Katak.
Lalat meletakkan telur-telurnya pada makanan yang membusuk, pada bangkai yang
membusuk dan pada materi organik yang membusuk. Telur-telur tersebut menetas menjadi belatung,
yang kemudian menjadi lalat. Kebanyakan serangga dilahirkan dengan cara
kelahiran kembali sepeti ini. Ratu Padumavati dikandung di sebuah tanaman
teratai, dan ratu Veluvati pada lubang pohon bambu. Mengkloning binatang dan
manusia termasuk dalam kategori kelahiran kembali dengan kelembaban.
3. Kelahiran kembali melalui telur, atau disebut Andaja Patisandhi.
Burung dan ayam dikandung di dalam telur dalam rahim induk mereka. Mereka
adalah makhluk yang dilahirkan dari telur yang berkulit.
4. Kelahiran kembali melalui rahim, atau disebut Jalabuja Patisandhi.
Manusia dan binatang mamalia dilahirkan dari
rahim ibunya. Mereka akan dilahirkan pada waktunya. Beberapa dewa yang tinggal
di bumi dan beberapa setan juga dilahirkan dari rahim ibu mereka. Kelahiran
kembali melalui telur (Andaja) dan melalui rahim (Jalabuja), keduanya secara bersama
dinamakan kelahiran kembali Gabba Seyyaka (Gabba = didalam rahim ibu, Seyyaka =
seseorang yang berada pada).