Translate

Kamis, 26 April 2018

Dhammapada XIII-167

Janganlah mengejar sesuatu yang rendah
Janganlah hidup dalam kelengahan
Janganlah menganut pandangan-pandangan salah, dan
Janganlah terikat pada keduniawian

Rabu, 25 April 2018

Surga & Tuhan.

Masuk surga atau tidak itu melulu tergantung dari perbuatan seseorang semasa hidup (apapun agamanya) seturut dengan berlakunya hukum universal yang berlaku bagi alam semesta, yaitu hukum sebab-akibat (hukum tabur-tuai, hukum karma) yang bekerja secara otomatis. Kalau hukum universal alam semesta ini disebut hukum Tuhan juga boleh, karena Tuhan adalah sebutan bagi sesuatu yang sangat tinggi, sangat rahasia, yang tak terpikirkan dan lain sebagainya. Apakah benar Tuhanyang menciptakan manusia.? Jika iya maka seolah-olah Tuhan itu adalah oknum atau pribadi (Tuhan yang di berhala kan). Rasanya lebih rasional jikalau dibilang Tuhan itu adalah fasilitator sehingga semua yang ada ini ada, termasuk manusia & makhluk-makhluk lainnya. Demikian & mudah-mudahan bisa difahami maksudnya.

Senin, 23 April 2018

Surga & Neraka.

Menurut logika yang sehat; karena "Tuhan" itu Maha Adil, meskipun Surga & Neraka itu kekal adanya, maka kita tidak akan masuk kesana selamanya, melainkan tergantung dari perbuatan kita masing-masing di hidup ini. Hidup kali ini selama sekian tahun tidak akan bisa mencelakakan / membahagiakan inderawi selamanya, pasti ada akhirnya. Kecuali jika telah mencapai kesucian sempurna (merealisasi Nibbana, merealisasi kebahagiaan hakiki non inderawi). Marilah kita banyak berbuat baik & menghindari berbuat jahat serta selalu berlatih meditasi dengan benar sebagai tindak lanjutnya.

Minggu, 22 April 2018

Dua Versi Ajaran.


Ada 2 versi ajaran untuk menjalani hidup.
Yang satu mengajarkan untuk berbuat baik dan mengindahkan semua aturan-aturan dari Sang Maha Pengatur agar setelah mati diberi kenikmatan kekal. Kondisi kehidupan & setelahnya; mutlak ditentukan oleh Sang Maha Pengatur.
Yang satunya lagi mengajarkan berbuat baik & berusaha mengeliminir perbuatan buruk dalam menyikapi berlakunya hukum universal sebab-akibat yang maha kuasa, yang bekerjanya secara otomatis tanpa henti, yang tidak dapat ditawar-tawar; untuk mencapai seberang = padam kekal, bebas dari belenggu Samsara, bebas dari segala penderitaan & kekecewaan yang bisa terjadi yang menyertai terjadinya kelahiran & kematian yang berulang-ulang di berbagai alam kehidupan, yaitu dengan cara mengembangkan kerelaan, kemoralan & konsentrasi (meditasi) secara tekun & berkesinambungan yang tak berbatas waktu. Sehingga dengan demikian baik buruknya kondisi perjalanan hidup itu ditentukan oleh diri sendiri.

Sabtu, 21 April 2018

Teman Baik.



“Bagi seorang dengan teman-teman yang baik, maka kualitas-kualitas bermanfaat yang belum muncul menjadi muncul & kualitas-kualitas tidak bermanfaat yang telah muncul menjadi berkurang.”

Cerdas & Arif.

Diperlukan kecerdasan & kearifan yang benar supaya pemilik hati & pikiran ini bisa menyatu dengan semesta yang tidak menuntut apa-apa, melainkan semua keputusan & akibatnya diserahkan kepada kita masing-masing.
.

Kamis, 19 April 2018

Perbuatan Benar.


Perbuatan Benar atau Tindakan Benar adalah unsur keempat dari Jalan Mulia Berunsur Delapan, yang sangat terkait dengan perjalanan hidup manusia dalam mencapai kebebasan (kebahagiaan) yang hakiki (terlepas dari belenggu Samsara), yang harus dipedomani & dipraktekkan dengan baik (sungguh-sungguh). Perbuatan Benar adalah bertindak benar secara moral, sebagai berikut : 

1.      Menahan diri dari pembunuhan makhluk hidup. 
2.      Menahan diri dari bentuk-bentuk pencurian, apapun itu. 
3.      Menahan diri dari perbuatan seksual yang tidak dibenarkan (asusila).
4.   Menahan diri dari berkata-kata yang tidak benar.
5.   Menahan diri dari meminum minuman atau menkonsumsi obat-obatan 
      yang dapat menimbulkan ketagihan & melemahkan kesadaran.

Praktisi berupaya tidak melakukan perbuatan yang dapat mencelakakan diri sendiri maupun orang / makhluk lain, tidak termotivasi oleh egonya & sebaliknya membuka hati untuk perduli pada kesejahteraan orang / makhluk lain.