Translate

Senin, 31 Desember 2018

Hidup ini sangat berarti.

Hidup ini sangat berarti, jangan sia-siakan hidup kita ini untuk hal-hal yang tidak baik, yang tidak berguna & yang merugikan. Marilah kita senantiasa berupaya meningkatkan kualitas batin kita dengan cara :
1. Selalu berusaha mengendalikan emosi & berusaha bertindak bijaksana.
2. Selalu berusaha berbuat hal-hal baik, hal-hal yang berguna, menghindari perbuatan yang mengecewakan, menyakiti atau merugikan orang lain, merusak lingkungan dan lain sebagainya.
3. Rutin berlatih meditasi, sebaiknya menggunakan guru yang piawai (Bhikkhu, Bhikkuni).
Ketiga hal diatas demi kehidupan kita ke depan yang lebih baik, lebih bahagia, yang artinya tidak merugi, untuk akhirnya mencapai Nibbana yang merupakan tujuan akhir dari semua kehidupan.
Tidak ada kekuatan apapun yang bisa mengintervensi, menambah atau mengurangi nasib hidup kita atau takdir kita, kecuali diri kita sendiri yang tidak bisa lepas dari hukum alam yang berlaku.
Alam Surga atau Alam Neraka yang mungkin kita tinggali nanti setelah kita mati, itu adalah kita sendiri yang menciptakan. “Siapa menanam benih, dia sendirilah yang akan memetik buahnya”. Artinya, kita tinggal di Surga atau tinggal di Neraka itu tidak selamanya. Situasi akan berganti jika waktunya telah tiba, dimana kondisi yang mendukung telah datang.
"Tuhan" itu merupakan kata ganti dari "hukum alam". Yang maha kuasa itu hukum alam. Semua bisa terjadi karena hukum alam. Hukum karma atau hukum tabur-tuai atau hukum sebab-akibat itu termasuk salah satu dari hukum alam atau hukum universal yang berlaku. Kalau Anda lebih cocok dengan pernyataan bahwa, Tuhanlah yang menciptakan hukum alam & menciptakan segalanya, silahkan saja, karena pemahaman seperti itu sudah ditanamkan kepada khalayak ramai secara terus-menerus, turun-temurun & berlangsung ribuan tahun lamanya. Perlu diingat bahwa kata "Tuhan" itu berkonotasi sosok, person, atau entitas, yang mana "entitas" itu prosesnya muncul, berkembang & kemudian rusak, dan akhirnya akan lenyap, sedangkan "hukum alam" atau "hukum universal" itu merupakan kata sifat bukan kata benda. "Sifat" itu kekal sedangkan "benda" atau entitas itu akan rusak & punah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar